Showing posts with label relationship story. Show all posts
Showing posts with label relationship story. Show all posts

Thursday, March 9, 2017

Kenapa Dia?

Hallo Pembaca!!

Mumpung hari ini saya cuti, saya coba meluangkan waktu untuk menulis..

Kenapa sih saya suka menulis? karena menurut salah satu dosen pembimbing skripsi saya saat di Bandung, dengan menulis kita bisa belajar mencerna mind-mapping yang ada di otak kita. Kita tuangkan dalam tulisan yang nantinya bisa bermanfaat untuk orang lain :)

Tapi sayangnya, blog saya ini *tarik napas dan buang napas* apalah artinya blog saya ini untuk orang lain *sigh...
Walaupun tidak menambah sepersen-pun ilmu pengetahun, tapi tetap saja saya menulis apa yang saya rasakan dan apa yang menurut saya bisa bermanfaat untuk dibaca orang lain.. hehe semoga pembaca2 blog saya ini mendapatkan manfaat yah.. (at least) bisa untuk sedikit tersenyum dan tertawa saat saya sedang mencoba untuk melucu dalam tulisan saya :D

Hari ini saya mau bercerita tentang si "Dia".. Hey Hey Siapa Dia..? (lagu apa hayo ini?? anak 90an pasti tau! hehe)

Anyway.. tempo hari ada seorang bertanya kepada saya (sebenarnya pertanyaan dia ini sudah beberapa kali dilemparkan ke saya oleh beberapa orang)..
"Win, Kenapa Dia? Kenapa MT? Kapan lo tau He is The one? Apa alasan lo menikah sama dia?"
Wiii... berat banget nggak, pembaca, pertanyaan ini?? haha..

Berat loh buat saya.. pertanyaan super berbobot yang ditanyakan kepada seorang wanita impulsive yang tidak pernah berfikir jernih saat mengambil sebuah keputusan.. hahaha.. I was just lucky marrying him haha!

Terus terang ajah yah, saya nggak pernah loh - menjelang hari pernikahan - berfikir "Is he the one? What if I've made the wrong decision?" never!
Selain karena MT emank baik banget nget (Disclaimer dulu sebelum mengungkapkan fakta selanjutnya), saya juga orang yang (seperti yang saya bilang sebelumnya) impulsive. I never think. That's simple. haha!

Saya nggak pernah punya long list full of criteria pria seperti apa yang harus saya kencani (duh bahasa tahun 90-an), saya juga tidak punya long list of my dream wedding day.. Saya juga tidak pernah punya list panjang tentang kriteria apa saja yang saya mau dari seorang suami saya..

Cuma 1 hal yang dari dulu saya cari dari pribadi seorang pria: Seperti Papa saya. (HAHA!) ternyata lebih susah daripada punya list panjang yahhh...!! hahaha Yes, I'm a daddy's spoiled lil girl! Dan saya menemukan itu di dirinya si MT. That's it. Tapi kalo disuruh jabarin satu-satu, saya nggak tau kriteria apa ajah yang MT punya yang mirip papa saya.. karena kalo dipikir2 sebenernya MT nggak mirip2 banget sama papa saya.. haha disaat papa saya menyetir dengan sangat terburu2, MT menyetir dengan sangant hati2 dan taat peraturan.. di saat papa saya suka barang2 up to date, MT malah suka barang2 jadoel..

Jadi, balik lagi ke pertanyaan pertama: Kenapa Dia?
Overall, saya tidak tau, mungkin karena kami cocok selama 7 tahun pacaran.. Mungkin karena kami bisa menjaga komunikasi kami dengan baik (note: saya setiap malam selalu telepon sama MT dan mengobrol - literally mengobrol tentang semua kejadian di hari masing2).. Mungkin juga karena kami punya rasa toleransi yang cukup untuk antisipasi sifat jelek satu sama lain.. Mungkin karena saya ini impulsive dan nggak pernah berfikir rumit :D

Kemudian, pertanyaan yang sama, saya lempar ke MT.. Kenapa saya?
Dan jawaban yang sama keluar dari mulut MT. Diapun tidak tau jelas kenapa saya.. hehe (semoga sih dia benar2 tidak tau, bukannya pura2 tidak tau) hehe..
Justification yang dia kasih ke saya adalah: ketika seseorang mencintai pasangannya dengan alasan, suatu saat ketika alasan tersebut sudah tidak ada dalam diri pasangannya, cintanya-pun sudah tidak ada.. Ketika seorang mencintai pasangannya tanpa alasan, maka cintanya tidak pernah hilang karena dari awal tidak ada alasan..

Ciiieee... Akhirnya saya berhenti bertanya ke dia, karena sudah luluh digombalin pake romantisme tahun 90an (namanya juga MT: pikirannya seperti orang dewasa - tua maksudnya mungkin) hehehehe..

Buat teman2 yang sudah (terlanjur) menikah, coba donk di share juga ceritanya.. kenapa DIA? saya mau tau ada nggak sih orang seperti saya? haha
Buat teman2 yang belum menikah, coba dipikir lagi alasannya kenapa DIA? kalo alasan itu tidak ada dan kamu sudah merasa cocok, artinya kamu sudah bertemu dengan DIA yang tepat.. :D

Selamat berpetualang, Para Pencari Cinta! #HALAH #PRETT

Tuesday, September 30, 2014

Celebrating a month together :)

Halo2 semuaa!!
*dadah-dadah nggak penting sambil cengar cengir*

Hari ini saya wasap papa saya di rumah, dan dia bilang udah seperti kakek2 kesepian bengong di rumah. huhu. Sedih deh dengernya. Dalam waktu satu minggu dia ditinggal sama: anaknya yang paling cuanteekk (karena menikah dan dibawa kabur sama MT ke Cibubur) dan sama cucu nya (keponakan saya) yang paling lucuuukkk balik ke Singapore. Sekarang kesibukan sang kakek cuman kerja di Senin, Rabu dan Jumat. Sisanya yah di rumah sambil memantau saham. I wish I have that life: kerja cuman 3 hari seminggu dan tetap dapat pendapatan tetap. Tapi tidak demikian yang dirasakan papa saya. haha. Untungnya minggu ini dan minggu depan kami (saya dan MT) akan menginap (lagi) disana! hehe. Sambil bawa sebakul cucian yang siap gosok (biar digosokin sama si Mbak) dan kotak-kotak makan kosong untuk menampung makanan beku dari rumah mama. hehe!

Anyhow, hari ini tepat 1 bulan saya menikah! yey yey yey!

Rasanya? Wah tidak bisa diungkapkan dengan kata2 (lebay banget) haha.
Mari saya telaah satu2.

CAPEK.
Karena kami sekarang pindah ke pinggir kota (di bumi perkemahan-red), trus tiap hari dari rumah ke Sudirman berangkat harus pk 5.30 dan pulang lagi ke rumah kalau sedang beruntung bisa pk 8.00 PM. Kalau sedang tidak beruntung yah paling lama jam 9.00. Dengan asumsi berangkat dari WTC jam 6.45-7.00 PM. hehe.

Kegiatan kami selama weekdays kini sudah berpola. Polanya:
Bangun. Saya mandi, kemudian menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang saya dan MT. MT mandi dan siap2in mobil sambil masuk2in barang. Berangkat ke kantor. Tiba di kantor, tidur di mobil selama kurleb 30 min. Masuk kantor. Pulang kantor. Sampai rumah: MT cuci kotak2 makan, ngepel atau nyuci baju (selalu selang seling); Saya masak dan mencuci piring setelah masak. Siapkan bekal untuk besok pagi dan masukin kulkas. Kemudian mandi dan tidur. Berulang lagi ke kegiatan pagi. dan seterusnya. :D

Kalau orang bertanya: ngapain sih masak? Jawabannya simple: HEMAT. hehe. Masak memang jauh lebih hemat daripada makan di luar. Jadi walaupun capek, tetap kami lakukan itu memasak. Tapi kadang kami juga suka laper mata untuk makan malam di luar. hehe.

TERHARU.
Kenapa terharu? Karena saya merasa tidak salah pilih menjadikan MT suami saya. Haha! (Oke, siap-siap pembaca, kalimat2 berikutnya akan sangat cheesy). MT itu so sweet banget!! Pernah suatu malam karena saking capeknya, saya nangis bombay. haha! Nggak tau kenapa itu air mata keluar ajah gitu. Si MT sampe kaget dan takut kalau2 dia yang salah. haha! Akhirnya besoknya, dia yang melakukan semua. s e m u a. rutinitas malam. Saya cuman disuruh mandi dan lgs tidur. :) Banyak lagi hal-hal kecil yang dia lakukan dan membuat saya terharu. haha! Ini adalagi cerita cheesy. Jadi di minggu siang, tugas saya menggosok. menggosok setumpuk puk puk baju seminggu. Bayangkan! dan FYI kami selalu mengganti baju setiap hari. kalau 2 pasang baju sehari, artinya ada 28 pasang baju yang harus digosok. Belum lagi perintilan seperti serbet, daleman, handuk. Ok, intinya siang2 itu saya capek luar biasa. mau tidur siang dl 30 min dan lanjut menggosok. Akhirnya saya ketiduran 2 jam! haha! dan bangun2 ngeliat si MT lagi lanjutin menggosok dan sudah menyelesaikan setengah lebih gosokan. haha! uuuu Yes girls, that's my husband. :D

Ok, selesai posting cheesy nya.

KESEL.
Terlepas dari super-sweet-nya si MT, ada juga hal-hal kecil yang bikin saya kesal. Salah satunya, si MT ini sangat prepare. s a n g a t. Kalo istilah dari kokonya, dia ini sangat "by the book" tapi kadang bikin kesel. hehe. Misalnya: kalo pulang nggak pernah mau jalan di bahu jalan yang bisa menghemat waktu barang 10 menit lebih cepat sampai rumah. Trus pernah dia keukeuh di hypermart untuk beli tambahan sabun cuci piring, padahal masih ada setengah botol di rumah, katanya nggak cukup setengah botol untuk 1 minggu. Kadang saya curiga sama dia, kayaknya dia minum sabun 1 teguk setelah cuci piring sampai sabunnya cepat banget habis. Satu lagi, ini orang sumpah tingkat ke-higienis-an nya tinggi sekali. Mau makan, pakai antis. Mau garuk2 kuping, pakai antis. Mau korek gigi, pakai antis. Bayangkan berapa banyak antis dia pakai dalam sebulan! hehe. (Semoga MT nggak marah baca possting ini).

SENANG
Above all, saya senang. Saya senang karena MT itu paket complete! Pake telor. (Oke, warning: berikut ini kata-kata cheesy lagi) Dia menikahi saya dengan menyiapkan rumah kecil yang walau jauh dari kantor, tapi dia cicil sendiri pakai gaji sendiri. Walaupun suka bersikap kaku (by the book) tapi dia nggak pernah marah2 dan nggak pernah capek untuk bilangin saya yang lebih "bandel" dari dia. Dia itu hampir selalu luluh kalau saya minta sesuatu dengan merengek hehe. Semoga tidak hanya di bulan pertama, tapi semoga kami akan terus begitu hehe. AMIN!

Kata orang, kalau memang pacaran dengan orang yang tepat, nantinya setelah menikah, kita tidak akan merasa banyak perubaha. Menurut saya, mereka salah. Kalau meikahi orang yang tepat, nantinya setelah menika, mereka akan cepat beradaptasi bersama. Karena setiap orang pasti akan merasakan peubahan. Namanya juga menikah: pindah rumah, berbagi rumah, berbagi tempat tidur, berbagi capek, dan lain lain. So, bukan "bagaimana memilih orang" yang perlu diperhatikan dalam pernikahan, tetapi "bagaimana kita bisa beradaptasi dengan orang yang kita pilih" (berat banget bahasa saya. macam sudah menikah puluhan tahun ajah).

Yah begitulah perasaan newly wed baru satu bulan. Masih banyak malam-malam menangis, malam-malam tertawa dan bercanda, hari-hari berat, hari-hari senang di depan mata. Semoga kami bisa menjalaninya terus bergandengan tangan. AMIN! :D

Resolusi in the next month: Lebih enjoy menjalani sehari-hari: Jakarta- Cibubur! :)

Ciao!

Friday, August 1, 2014

Menghitung Hari

Halo-halo! *dadah dadah ke semua pemirsa di depan layar masing-masing*

Aaaa saya gagal membuat blog saya memiliki post rata2 4 di tiap bulannya. Bulan lalu memang bener2 hectic dan exhausted beinjeet! huks. Kerjaan yang menumpuk, karena mau training 1 minggu dan libur 1 minggu, urusan wed-prep yang tak kian habis, dan yang paling penting urusan perut yang makin buncit! *toyor2 perut sendiri dan dibalas dengan silent goyang-goyang* huhu.

Iaaa sekarang 1 August! Artinya sudah tinggal hitungan hari saya akan menjadi bini orang (kasar banget bahasanya). Sering banget dapet pertanyaan: Gimana rasanya Win, bentar lagi? atau pertanyaan: Udah siap semua Win? Udah beres semua donk yah.. Dan pertanyaan mostly datang dari teman2 mama dan papa. Iyah, bukan dari teman saya, yah teman saya sih ada beberapa yang tanya, tapi nggak sampe seheboh gimana gitu.. hehe.

Well, saya balas semua pertanyaan di blog kali ini biar nggak pada penasaran (GR mode on!). haha! Ok, pertanyaan pertama. Gimana rasanya udah deket? Rasanya: nano-nano. Ada excited nya, karena ini salah satu pembukaan lembaran baru, kehidupan baru saya dan MT :D. Excited, mau dapet liburan lagi 2 minggu lebih dan mau jalan2 minggu-madu!! yeay!! (fyi, di kantor saya, saya dapat cuti menikah 6 hari. Dan saya gabung denga block leave jadi saya cuti 11 hari!! Yeay!!) Ada takutnya: mulai dari hal-hal yang terkait dengan persiapan pesta pernikahan, poersiapan rumah yang nanti akan kami tempati, sampai dengan persiapan hati memulai hidup mandiri. Ada juga senangnya: eh! gw akhirnya mau cabut dari pasar lho! haha. Iyah, gw yang jomblo sampai kuliah ini, tau2 udah mau cabut dari pasaran jojoba. haha! Senang juga karena mau jadi ratu sehari (walaupun jerawat masih belum mau hilang!!! hiksss) Senang juga because, I'm marrying my best friend, my other half :) Senang juga karena bisa dibilang kita berdua (saya dan MT donk, masa saya sama Brad Pitt) sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mandiri (walaupun nggak terlepas sama bantuan tangan-tangan Tuhan dari orang2 terdekat kami). Ada khawatirnya: Khawatir akan keadaan politik yang memburuk dan merusak rencana hari bahagia kami, khawatir makanan di pesta nanti nggak cukup, khawatir kalau-kalau Sabtu 30 Aug itu hujan lebat, khawatir kalau-kalau saya tidak bisa jadi pasangan hidup yang baik buat MT, khawatir kalau nanti saya sudah punya anak, saya nggak bisa jadi ibu yang baik, khawatir apa bisa tetap jadi anak yang baik dan jadi anak menantu yang baik buat orang tua dan mertua nantinya. haha! (ini penting banget lho! karena saya sering juga dengar keretakan2 hubungan orangtua-anak setelah menikah) Yah dan banyak lagi. Pokoknya rasanya nano-nano. In the end, saya dan MT hanya bisa berusaha, berdoa, dan berpasarah. Mohon doa nya juga yahh teman-temin. Niscaya doamu akan dibalas oleh Sang Khalik :)

Pertanyaan berikutnya: Udah beres semua? Hmmm.. Sekarang saya kalau ditanya, saya akan jawab: Yah sudah sih untungnya. (mungkin kalau boleh meminjam bahasa umat Muslim: Insya Allah sudah). Yang yang belum yang kecil2 seperti: Buku Tamu, pembagian tugas, buku misa, dll. Tapi kalau kata orang, ucapan itu adalah doa. Jadi saya berucap dulu kalau persiapan kami , sekali lagi, Insya Allah sudah rampung. hehe. Niscaya dengan usaha dan ketekunan bisa beneran rampung. Oyah satu lagi, ternyata susah lho kalo tanggal kawinan itu mepet sama tanggal libur lebaran. Banyak vendor yang liburnya nggak kira2 lamanya!! *bete* nggak cuman vendor kawin, tapi vendor alat2 perumahan seperti tempat tidur dan elektronik :( Membuat semuanya jadi lebih sibuk huks.

Pertanyaan terakhir yang harus dijawab: Udah siap dan yakin? hmmm.. ini pertanyaan rancu dan racun. haha. Rancu karena: Siap apa? siap acara pernikahannya? Siap lahir batin? haha. Siap acara pernikahan sih udah dijawab di pertanyaan sebelumnya. Siap lahir batin sih..hmm.. siap nggak siap, pernikahan itu salah satu fase hidup sih. Ibaratnya seperti masuk SMP. Sudah siap belum anak kelas 6 SD masuk SMP? yah siap nggak siap, harus masuk kalau mau sukses. Yah sama dengan ini, siap nggak siap yah memang harus dijanani toh. hehe. So, tetep berusaha untuk siap. Kalau pertanyaan sdah yakin? saya bisa jawab: saya yakin haha. Saya yakin sama Tuhan punya jalan yang lebih dari indah (Karena film Tersanjung sudah habis dan si Indah sudah tua *garing*) untuk saya, sampai-sampai saya dipertemukan dengan si MT dan si MT bisa mau2nya menikahi saya. haha! Karena dia super sabar dan saya super bawel. Karena dia super garing dan saya super gampang ketawa. Karena MT super bijak dan saya super sembrono. hehe. Intinya: saya yakin saya dapat husband to be yang lebih dari baik (dan dia dapat wife-to-be yang lebih dari bawel). hehe.

Dan sekarang sudah 1 August. Sudah tinggal menghitung hari (seperti kata KD), dan tinggal berdoa dan pasrah sama acara hari H. Sambil tetap mempersiapkan hal-hal kecil yang masih balum terurus. Mohon doa nya yahh teman-temin!

For ending: Happy weekend teman-temin! Saya yakin ini adalah the worst weekend in 2014. Karena akhir weekend ini = akhir liburan lebaran kalian selama 1 minggu (saya juga sih) hehe. Dan senin sudah harus bekerja lagi (most of you yah, karena saya tau masih banyak juga yang cuti). Saran saya, jangan pikirin Senin or it will ruin your weekend. hehe.

Happy weekend!

Saturday, June 14, 2014

Milestone IV: Sangjit

Sayang sekali akhirnya semalam saya melewatkan pertandingan Belanda-Spanyol :( Padahal nampaknya seru melihat Spain dipermalukan sampai 5-1 sama si bekas penjajah kite..hehe.

Anyway, saya melepaskan pengalaman nonton Spain dipermalukan dengan hal yang lebih menggembirakan hari ini! :D

s.a.n.g.j.i.t!

Saya mau cerita tentang sangjit hari ini. Sudah merupakan tradisi orang suku tionghoa untuk mengadakan acara sangjit atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan : seserahan.

Background.

Acara sangjit ini biasanya diadakan 1-2 minggu sebelum menikah. Nah, kalau saya 2 bulan! kenapa? karena jujur saja, saya menikah dengan melihat tanggalan :D Jadi, saat saya menikah nanti adalah tanggal 5 atau 6 bulan 8 a.k.a bulan bagusnya suku tionghoa untuk mengadakan pesta (CMIIW, secara saya tionghoa casing hihi) Nah, sedangkan, bulan 7 itu adalah bulan "orang meninggal" (mungkin seperti bulan November, atau bulan untuk mendoakan orang-orang yang sudah meninggal, menurut agama katolik. Again, CMIIW). Nah, kalau sangjitnya diadakan 1-2 minggu sebelum tanggal saya menikah, maka tanggal tersebut masuk ke bulan 7 (tanggalan china), so no good no good :D

Sangjit sendiri dimaksudkan agar ikatan kedua keluarga menjadi lebih dekat lagi dan sebagai tanda bahwa hubungan the bride and the groom to be sudah menjadi resmi secara tradisi. Atau dengan kata lain, ikatannya sudah menjadi semakin kuat hehe. Nah, tandanya adalah, si MT sudah harus memanggil orang tua saya dengan "papa dan mama" dan sebaliknya saya memanggil ortu MT dengan "papi dan mami". Tapi in the end, kami berdua nampaknya masih canggung hehe. Akhirnya saya kembali memanggil "om tante" dan si MT juga pas pulang ijin sama orang tua saya pakai "om tante, pamit dulu" hihihi. Nampaknya kebiasaan masih susah diubah deh yah..hehe.

Preparation.
Saya dan keluarga saya sebenarnya sudah tidak terlalu menganut kepercayaan orang dulu a.k.a china casing (istilah saya untuk orang tionghoa yang sudah tidak mengerti adat nya). Dan, si MT juga sudah tidak terlalu menganut kepercayaan ini. Tapi menurut tante saya, adat tetap harus dilaksanakan. Yah, jadi keputusan kami, saya dan MT, untuk tetap melestarikan adat istiadat suku kami, supaya nantinya saat kami menihkahkan anak kami (beeuuhh masih lama beuutt!!) , at least kami mengerti sedikit ttg ini. hehe. Jadi, kami pilih tanggal dimana tidak di bulan 7 dan tidak terlalu tergesa2 juga. So dipilihlah hari ini!

Persiapan yang saya lakukan: pertama kali adalah memutuskan mau berapa nampan, dan nampan tersebut mau diisi apa saja. Sebenarnya ini preference banget sih. Saya pernah mendengar salah satu anak kantor pernah melaksanakan adat ini, dengan nampan yang isinya tas hermes, sepatu2 bermerk, dll dll. *OH NO!* Kalau saya sih, sepatu asal baru alhamdulilah, tas juga yang penting baru alhamdudlilah (buat dipakai di hari raya) hehe.

Nah, kami memilih menggunakan 6 bakul. Isinya kurleb: perhiasan dan angpao, perlengkapan pihak wanita, wine 2 botol, buah2an, kue2an, dan permen2an. hihi. Nanti isi bakul ini diambil separuh, kecuali perlengkapan wanita yang ditukar dengan perlengkapan pria.

Kalau isi2nya beli dimana?? jangan kawatir, ada toko di kota yang menjual perlengkapan ini lengkap! Saya dapat cerita ini dari camer saya :D mereka tinggal datang ke toko tersebut, dan mereka sudah tau apa saja yang dipersiapkan untuk setiap adat tionghoa (khek, hokian, etc etc). hehe.

Persiapan yang mama lakukan: MASAK! :D
Saya bantuin kook! Teman-teman saya banyak yang bertanya, kenapa sih kamu nggak mengajak keluarga pria makan keluar ajah. Jadi setelah penerimaan dan pertukaran bakul, langsung saja diajak ke restoran. Saya hanya bisa speechless. hehe. Saya tau banget, mama saya ini hobby masak, walaupun dia suka ribut capek kalau masak hihi. Tadinya sempet berfikir untuk pesan catering saja. Tapi dia denger dari salah satu temannya kalau catering tersebut tidak enak :( Tanpa melirik2 catering lain, langsung lho dia merumuskan mau masak apa saja. Yah sudahlah, saya toh lebih suka masakan mama daripada masakan catering. So, saya nurut ajah deh. Tinggal menyiapkan bantuan ajah kalau disuruh potong2 sayur hihihi.

Kurleb ini makanan kami hari ini:
Terimakasih mama dan tante2 yang menyumbang makanan! :D

The main cast and the guests:
Main cast pastinya keluarga inti MT dan keluarga inti saya. Tapi kami juga mengajak dan mengundang keluarga lain (om tante aa teteh ncang encing nyak babe!) Lucunya, perhelatan hari ini jadi seperti kumpul bocah, karena ramai sekali anak kecilnya! hehe. MT itu 3 bersaudara dengan koko dan cici yang jauh lebih dewasa dari dia. So mereka sudah punya anak masing2 2 yang berusia 4-7 tahun. Koko saya sendiri punya anak 1 yang usianya hampir 3 tahun. Sepupu saya ada yang seumuran kokonya anto, membawa anaknya 2, usianya 4&7 tahun. Sepupu2 saya yang lain ada yang membawa balita yang usianya baru 1-2 tahun. haha! Jadi rumah saya hari ini ramai sekaliii.. sampai diwarnai dengan si Damien rebutan mainan sama koko sepupunya Juan haha!

The end!
Sudah deh acara hari ini ditutup dengan tidur siang yang berlebihan. Badan serasa rontok! Saya cuti dari hari Jumat untuk bantuin mama masak. Jumat malam date night sama si MT sampe jam 11. Sabtu pagi jam 5 sudah harus bangun untuk kembali bantuin mama masak dan siap2 nyalon (iyah, saya sempet2in nyalon lho! hehe). Selama acara harus melayani semua tamu dan akhirnya nganterin Om saya pulang. Sampai rumah harus bantuin mama beberes. OMG! What a day! hihi. Tapi syukurlah, satu lagi "to-do-list" bisa kami coret dari semua list wed-pred kami yang tak kunjung usai hihi.

Terimakasih Tuhan, semua acara sudah berjalan lancar.
Terima kasih Mama dan Papa yang sudah membuka rumah dan masak2 enak untuk acara putri-nya yang paling cantik ini! (iyahlah cuman 1 putrinya sihh hehe)
Terimakasih Mami dan Papi baru saya (camer-red) yang sudah bersedia datang dalam rangka menikahkan anaknya, si MT, dan saya :D
Terimakasih MT yang sudah bersedia menerima pacarnya yang bawel dan suka ngambek ini, menjadi tunangan kamu! hihihi
Terimakasih Aurel dan Koko saya, yang bela2in pulang dari India buat saya! hehe (nggak dink! memang sudah beres kerjaannya!)
Terimakasih Koko Septi dan Keluarga dan Ci Nana dan keluarga! :D
Terima kasih saudara2 saya dan MT yang sudah menyempatkan waktu datang (dan menyumbang kue-kue hihi! enak! lho!) serta memeriahkan acara kami!
Terima kasih teman2 "groupies" dan "grow old together" hehe. :D
Dan teman2 semua yang sudah bersedia mampir ke blog saya untuk sekedar membaca!

Sekian dari kami! hihi Doain yahh! Semoga semua persiapan kami lancar sampai hari H! :D

Jeng Jeng! Ini dia The main casts yang sudah sumringah hehe.

Saturday, April 26, 2014

Synergy

Post kali ini, mau sharing mengenai salah satu ilustrasi yang tadi siang saya dapat dalam program KPP (Kursus Persiapan Pernikahan) mengenai Ekonomi Dalam Keluarga. Sebenarnya saya berencana menulis review secara keseluruhan nanti di salah satu post di blog saya. Tapi hari ini, saya dapat ilustrasi menarik, dan saya mau menceritakan di post ini secara agak mendalah (ala-ala dosen-red).

Ok. Pertama saya mau kasih tau inti dr topik KPP nya dl.
Namanya membentuk keluarga itu, kalau disamakan dengan pelajaran bisnis dan akuntansi (untuk saya dan MT lulusan ekonomi hehe), sama seperti membentuk suatu perusahaan. Apa yg perlu diperhatikan: income, expenses, investment, capital, savings, strategy, going concern and communication semuanya harus dilakukan dalam mengatur ekonomi keluarga. Hmmm.. repot yah! Sekali lagi saya bilang, untung saya lulusan akutansi..yah paling nggak saya tau, dimana ada credit, pasti harus ada debit, dimana ada expenses, artinya perlu ada income. Masalahnya adalah, bagaimana bertoleransi antara CEO (suami) dan CFO (istri) (ini istilah ala-ala saya yah hehe) bisa bersinergi, membentuk keluarga dengan perencanaan yang baik. Itu ajah.

Nah pembicaranya tadi membuat ilustrasi begini:
Ada seorang ayah yang mau mewariskan tanahnya yang sangat luas kepada kedua orang anaknya. Caranya sangat mudah. Si ayah memberikan 2 tali ke masing2 anaknya sepanjang 100m. Dan si ayah berkata: Kamu akan saya berikan warisan tanah seluas-luasnya sesuai dengan panjang tali tersebut, dan sisa dari tanah Ayah, akan ayah sumbangkan. Kemudian si sulung langsung membentuk persegi dengan panjang masing2 25cm. Demikian juga si bungsu. Maka masing2 dari mereka akan mendapatkan tanah seluas 625m2 (Luas persegi: 25cm x 25cm).

Kemudian salah satu dari anaknya mempunyai akal. Bagaimana kalau tali yang mereka miliki, mereka ikat menjadi satu dan mereka menandai tanah milik berdua. Maka mereka berdua bekerja sama menyambung tali tersebut dan mendapatkan tanah dengan luas total 2,500m2 (100m + 100m = 200m --> persegi: 50cm x 50cm). Setelah tanah tersebut menjadi milik keduanya, maka mereka membagi dua masing2 tanah dan mendapatkan @1,250m2 (vs. @625m2 kalau mereka tidak bekerja sama)

Dari ilustrasi ini, si pembawa topik menjelaskan bahwa, suami dan istri (baik berpenghasilan berdua ataupun sendiri, baik besar maupun kecil). Harus bekerja sama, bersinergi, untuk mengatur keadaan ekonomi keluarga, dan menghasilkan keluarga yang bahagia, tanpa harus merasa kekurangan dalam hal keuangan.

Kenapa menurut saya cerita ini menarik untuk ditulis? Buat mereka yang dulu belajar di fakultas ekonomi, pasti ingat, kalau di pelajarang Manajemen, kita diajarkan kalau sinergi itu adalah 2+2=5. Dari dulu sampai sekarang, saya tidak bisa melihat reason (baik secara matematis maupun secara teologis *halah*) reason dibalik persamaan itu. Pertanyaan yang selalu timbul adalah: kenapa harus pake angka 2? kenapa harus pakai angka 5? Kenapa harus tambah dan bukan kali? haha Dan akhirnya setelah mendengar ilustrasi di atas, saya lebih menyukai kalau sinergi dijelaskan seperti itu. HAHA (Alasan yang super nggak penting).

Pesan moral: Semoga kalian nggak bosan baca blog saya! (HAHA).
Have a great weekend!

Thursday, February 13, 2014

Kembali "Menjomblo" menjelang Valz day!

No, ini bukan post mengenai saya menjomblo beneran lhoo!
Ini hanya post mengenai kesendirian saya di hari Valentine besok :D (lho kok emo-nya tersenyum?)

Mungkin beberapa pembaca sudah tau kalau saya dulunya adalah auditor kalong. Dan tambahan bonusnya adalah, pacar saya yang sudah saya pacari selama hampir 6 tahun ini, juga masih (garis bawah) auditor! Kita sebut saja dia si MT(karena teman2nya manggil dia begitu haha). Nah, as you may know, kalo auditor di bulan February ngapain...?? Yak betul! L E M B U R hohohoho! Ini lhoo maksud saya "menjomblo" kembali di hari valentinee.. hihihi..

Ok, karena akan bersendirian, saya tidak mau sendu2..saya mau cerita ajah.. Cerita pengalaman valentine sama si MT! Saya yakin semua nggak ada yang mau dengar..hahah tapi saya tetap mau cerita! hihi

Karena kebanyakan orang menganggap si MT ini orgnya baik, sabar, lurus, nggak neko2, sekarang saya beberkan keneko-nekoan dia disini ahahaha *ketawa setan*..

Suatu hari di hari Valentine 2010 yang kebetulan jatuh pada hari minggu (kuturut ayah ke kota). Kami berdua libur dan tidak melembur, karena waktu itu saya dan dia sama2 belum menjadi auditor KAP 3 hurup, dan saya belum menjadi auditor sebuah perusahaan multifinance yang ngauditnya jungkir balik (lho, curcol). Yah intinya, kebetulan jatuh di hari minggu (kuturut ayah ke kota) maka kami bisa pergi berdua. Nggak makan romantis, nggak nonton bareng, nggak ada bunga-bungaan, nggak ada hadiah valentine. No, big NO.

Then he said once, Say aku nggak beliin kamu apa-apa yah tahun ini. Sedih donk eikee, makin tahun kado valentine makin berkurang, dibandingin pas PDKT banyak beneer haha (lho, curcol lagihh). Lalu, pas nganter saya pulang, mobilnya berbelok ke Rawa Belong. Tempat apa itu sodara2? yak tempat beli bunga..Then he said, Say, aku mau beli bunga buat nyokap bokap, kamu tawarin donk..

Akhirnya mobil dipinggirin, gw buka kaca, nawar bunga mawar merah Uhuyy!!..Terjadilah proses tawar-manawar antara gw dan abangnya..karena gw keturunan emak gw yang super jago nawarnya, akhirnya gw menemukan titik equilibrium sama si mas nya. Sampai akhirnya masnya bilang Beli nya berapa nih neng? Si MT teriak dr dalam mobil: 3 ajah bang, 3.

Selesai bayar, kaca ditutup, trus jengjeng!! bunganya dikasih ke eikeee satuu...!! sambil bilang, ini buat kamuu...sengaja aku bikin skenario biar kamu yang nawar bunganyaa..(sambil ketawa-tawa ngakak ngakak). Reaksi gw waktu itu, jelas ketawa ngikik2 nggak jelas.. Nggak tau musti senang, sedih, bersyukur, atau malah lebih banyak berdoa supaya tingkat keromantisan pacar saya ini tidak makin melenceng. haha

Yah begitulah salah satu keneko-nekoan si MT yang tidak lain tidak bukan adalah pacar saya..hahah

He is wierdly romantic but I love it! hehe

Happy Valentine all in advance!! :D

Monday, November 25, 2013

It should be romantic

Been a while since the last time I sat in front of my laptop and wrote something..

Sharing for caring, right? I hope everyone who read my blog say YES! coz I'm gonna share one of my romantic-comedy moment.
Oh by the way, I already had the permission from my bf (well, the story is about him) to share this.

It is already a while since we were talking about marriage. Yes, we are planning a marriage (let's wait for the invitation, guys!)
I told my bf earlier that if someday he gonna propose, I want a romantic proposal, please (I'm sure I said "please"). Coz back in 2008 when he asked me to be his gf, the setting is not usual: in front a TV played AFI (Akademi Fantasi Indosiar! don't judge me! in my defense, it was a well known talent show back in 2008).

So, here is my proposal story

One weekend, we finally could enjoy our-time by watching a movie at Blitz PP. Once again, he brought the ring. After we finished watching, he asked me to have dinner in a nice restaurant which offered discount! (I'm sure it was because of the discount, not because he wanted to find a nice restaurant to propose hihi!! I'm just kidding).
Then, after we ate, he pulled out the ring from his pocket and he proposed. Then I said YES!

It should be romantic scene if he did not forget the ring that he left in the car!!
Report: failed. haha!!

He tried again. One day his car was occupied so I drove my car to his house. He was alone. He gave me fishcake (siomay) when I arrived. I am his gf for 5 years, so I've learned a lot about his gesture. On that day, he was groggy. We were about to leave from his house to go grab some lunch. He was walking to the house terrace than went back to the kitchen for couple times. Then, he stopped by his bag and grabbed something out. He opened a small box of ring and say "I run out of the proposal idea. Here, I just give u the ring" then I laughed out loud and he saw me and said "you have sauces on your teeth!"

Report: succeed haha!!!

He told me the first story when we left to grab a lunch.

We are officially engaged for couples months now hehe

Morale of the story:
You can't push your bf/gf/spouse/anything u called to be romantic. They are romantic in their own way :) Just like mine :)