Sunday, January 15, 2017

Ask the right question

Saya rasa, saya harus kembali ke jalan yang benar.

Having said that, bukan berarti saat ini saya berada di jalan yang salah juga sih.. Tapi I've been caught up with life in the past 2.5 years.

Setiap kali bolong ke gereja atau nggak doa malam selalu di justify dengan kesibukan hidup, terlebih waktu saya tinggal di cibubur. Tapi nyatanya, setelah kembali ke jakarta barat-pun saya masih terlalu sibuk untuk ke gereja (yg sebenernya cuman 15 menit jalan kaki dr rumah) dan berdoa.

Tapi saya selalu meminta. Selalu menuntut. Dan selalu diberi. To the point that saya sampai malu meminta lagi.

(Pengantar yang cukup berat untuk sebuah tulisan yang ditulis oleh saya yah haha)

Anyway, kurang lebih 3 hari yang lalu mama saya mengirim rekaman renungan Rm. Gunawan MKK yang isinya tentang orang kusta yang minta disembuhkan oleh Yesus. Saya sih seperti kebanyakn orang Katolik, saya lupa itu ayat dr injil apa ayat berapa dan bab berapa hehe.. tapi intinya si orang kuata bertanya kepada Yesus "Tuhan, jika Engkau berkenan, maka tahirkan lah aku"

Nah isi renungan sang romo, menekankan pada kerendhan hati si orang kusta.. karena dia tidak meminta, dia hanya bertanya apakah Tuhan berkenan.. Lalu Tuhan tergerak hatinya oleh kerendahan hati si orang kusta tersebut.. kurang lebih intinya gitu..

Ini si mama juga bisaan ajah kirim ayat di saat yang tepat banget..

Kenapa tepat? Karena saya selalu meminta. Meminta untuk dikaruniai seorang keturunan (iyah balik lagi yah ke topik TTC).. To the point that saya udah gak pernah doa lagi karena merasa permintaan kaki ini belum juga dikabulkan.. dengan kata lain saya terlalu angkuh untuk berdoa..(dosa bangeet!)

Si MT selalu bikang, kalo kita doa, gak boleh minta keturunan, karena bukan kita yg berencana.. tapi kita harus minta dipersiapkan jadi orang tua.. (buat teman2 yang lupa, MT ini THS selama sekian tahun, putra altar sampai dengan usia sudah tidak diijinkan bertugah haha, selalu menjadi seksi rohani kelas, u named it lah).. tapi seperti kebanyakan orang yah, kalo dinasihatin orang terdekat, biasanya kan nggak pernah nempel nasihatnya.. jd harus dibilangin orang lain yah haha

Long story short, saya mulai menerapkan berdoa dengan rendah hati sesuai anjuran rm Gun..

Nah, nampaknya Tuhan mau menunjukkan sesuatu..

Beberapa hari belakangan ini saya selalu mendengar2 cerita2 sedih (kebanyakan sih dr instagram)..

Pertama, saat saya buka explore, I happened stalking into this one account yang isinya orang tua dengan baby yang meninggal setelah 6 hari dilahirkan.. disitu orang tua nya menulis doa untuj anaknya yang sudah dia nanti 38 weeks tapi tidak bisa dia peluk saat masih bernapas.. (sedihh yahh)

Kedua, again, dari instagram, di explore saya ada orang tua dengan baby yang terlahir sumbing dan harus menjalankan operasi bbrp kali.. disitu saya liat pisting2 ibunya begitu bangga dengan anaknya walauoun memiliki kekurangan fisik..

Ketiga, lagi2 instagram.. mungkin yang ini kalian tau, karena saya ligat bbrp teman juga posting tentang balita ini.. namanya Fang2, yang terkena neoroblastoma..

Keempat, ini kejadian sore tadi.. cucu pembantu saya sendiri, menungggal di usia 26 hari karena kelainan selaput otak (masih dugaan)..

Satu benang merah yang bisa saya tarik dari semua cerita diatas adalah.. mereka semua hadir di dalam orang tua yang dikuatkan oleh Tuhan..

Anyway, seorang teman pernah bilang ke saya, kalau punya anjing adalah sebuah expensive toy.. relate to this, kalo anjing ajah expensive, apalagi kalau punya anak?? Sudah siapkah saya??

Sekarang saya baru sadar, mungkin Tuhan membuka mata saya bahwa inilah yang seharusnya saya minta dari Tuhan.. kesiapan diri, kesiapan iman, kesiapan finansial, kesiapan menjadi orang tua.. Bukan meminta keturunan langsung tanpa persiapan.. karena pasti Tuhan nggak mau anugrahnya saya urus 'seadanya'..

Bottomline, saya percaya kekuatan soa dengan rendah hati.. saya juga percaya bahwa saya dan MT sedang dipersiapkan oleh Tuhan.. apapun caranya akan kami jalani dalam Tuhan.. melalui apapun, kesabaran dan kesiapan kami sedang diasa.. saya pun sudah bisa mulai berpasrah dan semiga levih pasrah lagi dengan jalan Tuhan setelah selesai menulis blog ini.. Amin!

Sunday, January 8, 2017

TTC Journey - Season 3: Eps 1: The Empire Strikes Back

Haii!!

Happy new yeaaarrr!! Semoga di tahun yang baru ini, ibu2 yang lagi TTC, bisa segera punya momongan, termasuk saya! Amin yang kenceeeng!

Karena wish nya sudah nyerempet ke arah obrolan TTC, sebelum lupa banget, saya mulai cerita season ketiga deh (buat yang udah bosen baca soal TTC saya, nggak apa2 loh kalo ditinggal pergi, tapi nanti saya Dor! hehehe..baca baca!)

Setelah season dua berakhir dengan gantung (udah kayak serian barat kann) Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke sisi lain (sisi suami - The Empires - red *maksa*)

Season 3 ini syutingnya sudah dimulai dari lebaran 2016. Saat memutuskan untuk menyudahi pengobatan di dr. Aria yang baik hati, kamipun teringat omongan romo yang mengatakan masalah hormon di si MT.. Kamipun berinisiatif untuk memeriksakannya ke dokter ahli masalah kesehatan pria.. Setelah tanya ke 1-2 sumber dan browsing beberapa blog dan forum, akhirnya menjelang lebaran, kami menyempatkan mengunjungi dr. Hendrawan di RS Siloam Kb Jeruk.

Dokterpun menganjurkan MT untuk melakukan test hormon (di salah satu lab terkenal di daerah kedoya) dan USG testicle di daerah Tanjung Duren (dengan seorang dokter ahli USG di daerah situ). Lab test hormon: about IDR 1 mill, and USG about 500k.. *uang ku terbaangg!*

Long story short, si MT didiagnosis oleh dokter memiliki vericocele grade 1 dan ringan (ki-ka, atau ka-ki gitu, saya lupa) Buat yang belum tau ini hewan apa..boleh loh di google dulu, atau bisa klik link ini untuk penjelasan singkatnya.. Dan dari diagnosis tersebut, dokter menyarankan untuk operasi vericocele..

Berbekal mbah google dan forum female daily, banyak yang bilang bahwa: 1) kalau vericocele tingkat 1 dan bahkan ringan, tidak butuh operasi.. 2) hasil operasi masih 50-50 bisa membaik, bisa memburuk.. Nah, takutlah kami atas semua kemungkinan yang terjadi..

Akhirnya kamipun mencari opini kedua atau bahasa gaulnya seken opinien.. browsing punya browsing, sampailah keputusan pada dokter androlog kedua.. Dr. Indra G. Mansur, yang praktek di RS Budhi Jaya (daerah Tebet).. Beliau praktek di hari kerja, after office hour.. nah, sayangnya, dari kantor saya ke budhi jaya, harus melewati yang namanya Kota Kasablanka (mol paling bikin sesak di jalan Kasablanka.. hiks.. Perjuangan banget mencapai RS ini.. Begitu sampai sana, kami dapat nomot urut 11 (oh no!). Berita baiknya dari nomor urut ini adalah: wahhh ternyata dokternya ramaii yahh..artinya banyak yang berhasil dengan dokter ini.. AMIN! Berita buruknya, setelah menunggu lama, ketemu dokter, lalala lilili, kami masih harus melanjutkan perjalanan pulang ke pinggiran kota Jakarta Timur, a.k.a ci-bu-bur!. Die die die.. *singaporean accents*

Long story short, setelah menunjukkan hasil test hormon dari lab, dan hasil USG, si dr. Indra malah melihat keanehan di hasil test hormon dan sebaliknya beliau berfikir malah vericocele grade 1 belum harus operasi.. YEAY!! Ok, lets star with Hormon test.. jadi seperti kebanyakan hasil test darah, pasti ada 3 kolom: 1) nama test, 2) hasil test dan 3) rujukan range yang seharusnya dianggap normal.. Nah, hasil test hormon di salah satu lab terkenal tersebut menunjukkan hasil test MT semua dalam range normal.. tapii... dr. Indra mengatakan itu range normal wanita! oh no! so misled! (dan setelah google2, bener ajah loh, rujukan hasil wanita dan pria harusnya berbeda)..

Intinya si dokter bilang si MT ada masalah dengan hormon (oh no! Romo Oetomo was right! - inget season 2 last eps hehe). Bukan masalah berat, tapi masalah ringan. Si dokter dengan jenaka mengungkapkan istilahnya seperti anak SD, disuruh lulus dengan hasil 9, malah lulus dengan hasil 6.. kurang lebih begitu.. Btw, dr. Indra ini sangant jenaka loh! dan talkative (in a good way yahh) dan tidak komersial... dia tidak menyarankan kami untuk melakukan test ulang di RS tersebut, tapi menggunakan semua hasil test yang sebelumnya sudah kami lakukan..

I have a good faith with this doctor!

Bersambung yahh...karena saya lelah mengetiknya, dan kecenderungan orang akan malas kalo baca sesuatu yang terlalu panjang (eh apa itu saya doank yah?? hehehe)

Buat pasutri diluar sana yang masih TTC, smangaatt!! walaupun saya juga belum berhasil, tapi saya tau, jalan Nya sudah kelihatan kok! Amin..

Ciao!