Saturday, December 24, 2016

Menjelang Hari Raya Natal dan Hari "Ditanyain Keluarga Seduania"

Haloo lagiii...

Akhir2 ini saya merasa agak buntu deh kalo mau menulis..mungkin karena sudah jarang membaca.. :( (selain membaca memo credit yahh..Boss saya kerja dengan benar loh Boss...semoga bos saya baca! dan bonus saya dinaikin hehe) Kadang menulis itu butuh inspirasi, dari mana datangnya? dari membaca, melihat, mendengar, dan merasa (ciee...ngomong opo toh nduk?)

Okei, karena ini sudah menjelang Natal. Natal sudah bisa dihitung mundur dari 43,200 detik lagi (silahkan, yg mau hitung dari 43,200.. 43,199.. 43,198... (lanjutin sendiri ah saya lelah)..

Pembahasannya sekarang adalah bertemu keluarga di kala Natal..

Kebiasaan di keluarga kami (The Iswandas-Marzukis) itu kalau Natal adalah "Open House". Tradisinya sudah dimulai dari sejaaakkk...saya sendiri lost track, mungkin sejak kami semua pindah ke Jakarta.

Background nya adalah (ini hanya tebakan saya semata yahh):
Clan The Iswandas itu terdiri dari 1 sister and 5 brothers. Papa saya merupakan anak no 3, dan merupakan salah satu yang menjadi kristiani "yang duluan" dibanding saudara2nya.. Dan kebetulan juga menikahi "clan The Marzukis" yang juga sangat kristiani. Klan The Marzuki sendiri terdiri dari 4 bersaudara, dan dikepalai oleh mama saya, orang paling suka rempong sedunia haha! Akhirnya, diadakanlah tradisi "Open House" dari tahun-ke-tahun di rumah Iswanda-Marzuki di bilangan Joglo.

Dari sepuluh tahun yang lalu setiap selesai acara mama selalu bilang "tahun depan, nggak mau lagi ah capek" tapi di tiap November akhir tiap tahun, dia selalu lupa dengan kelelahan open house, berganti dengan excited-nya Christmas celebration and all other thingy.

Jadi... karena Open House ini selalu diadakan di rumah enyak-babe saya, saya pun nggak bisa mangkir dan harus hadir dan membantu di setiap tahunnya kann..

Selayaknya 2 buah keluarga besar berkumpul disaat hari raya (pasti teman2 yang muslim juga merasakan hal yg sama saat Lebaran), apa hayoo yang paling ditakutkan?

Buat yang jombo: ditanyain kapan bawa pacarnya kesini? nggak usah pilih-pilih bangett...
Buat yang udah punya pacar: ditanyain kapan kawin? tunggu apalagi sih?
Buat yang udah kawin ditanyain: kapan punya anak? Udah isi belum? jangan ditunda...
Buat yang udah kawin, tapi belum punya anak juga, dan berat badannya lagi agak berlebih: ditanyain "eh kamu udah isi yah??" <-- ini pertanyaan paling menyakitkan sih hahahahahha...

Siapa yang sering mengalami ini?? ngacuungg!! (saya saya!)..

Dulu jaman masih jomblo (sekitar SMA-kuliah awal2) setiap natal pasti ditanya (apalagi saya punya sepupu yang juga seumuran saya, pasti hal ini juga menjadi bahan comparison mereka kan) "Mana Pacarnya? si sepupu kamu ajah sudah bawa pacar tuh!" Saatnya saya bawa pacar, saya selamat untuk 1-2 tahun kemudian..Tapi nextnya, karena pacaran selama 7 tahun dengan orang yang sama (iyah, si MT kok) stage pertanyaan berikutnya mulai timbul.. Ditambah lagi, di tahun kedua saya pacaran, kakak laki-laki saya menikah.. (Noted that, kakak saya hanya terpaut 2 tahun dari saya, dan beberapa saudara saya memprediksi kalau wanita biasanya menikah duluan kan..jd mereka expect adiknya menikah duluan haha!) pertanyaan2 itu saya tahan sampai 4 tahun... Kemuadian tahun pertama menikah, saya masih aman, belum ada selentingan pertanyaan lajutan muncul.. tapi di tahun2 berikutnya, muncul lagi pertanyaan tentang anak dan berat badan (pertanyaan tentang berat badan sih paling nyebelin haha!!)..

Memang pertanyaan-pertanyaan macam ini sih paling membuat bete.. Tapi kalo kita telaah lagi, They're just being polite with us.. Bayangin yah keluarga jauh yang jarang-jarang ketemu sama kita, dan nggak tau kalau we've been through a lot of thing for cari pacar - kawin - punya anak dan sebagainya.. wajar saja mereka bertanya "kabar" kita kan..

Nasihat dari mama saya adalah: anggap ajah semua pertanyaan orang itu adalah doa mereka buat kita haha..makin banyak yang bertanya, makin banyak juga yang mendoakan kita untuk segera punya pacar, kawin, dan punya anak.. So, sabar2 yang guys buat Natal kali ini!!

Sejak dinasihati itu, kalau ada yang nanya bete nggak sih lo ditanyain, the answer is "No" (..you need to let it go.. you need to let it go.. - Meghan Trainor)

Bottomline, I feel you guys out there yang selalu ditanya di pertemuan-pertemuan keluarga!! hehe!!
Semangat yahh..semoga pertemuan kali ini adalah pertemuan terakhir kalian ditanya tentang pacar, karena tahun depan sudah bawa pacar.. Dan pertemuan terakhir kalian ditanya tentang pernikahan, karena tahun depan sudah menikah.. dan tahun terakhir kalian ditanya tentang anak, karena tahun depan, the baby is on the way!!..

Amin yang kenceng!!

Selamat Hari Natal buat teman-teman semua yang merayakan!!
Selamat liburan untuk semuanya!!

Monday, December 5, 2016

TTC Journey: season 2 episode 3 - END

Haii..

Setelah... (itung dulu pakai jari.. May, June, July, ..., Dec) 7 bulann!! baru saya berkesempatan update blog ini lagiihh.. dan dimulai dengan TTC.. APA?? No Windy, not this theme again, please!! hehe

Selama 7 bulan ngapain ajahh??
Ingin rasanya bilang ke kalian semua: Saya sudah 7 bulan menganduung!! tapi boong hehe.. (ngarep boleh doonkk siapa tau cepat dikabulkan hihi)..
Tujuh bulan, banyaaakkk banget yang terjadi ie. percobaan inseminasi yang batal (pas nulis kata inseminasi, kok saya merasa seperti ibu sapi yahh??), pindah kantor, pindah rumah...

Karena judulnya TTC Journey, jadi kali ini ceritanya hanya soal TTC yahhh... yang lain2 saya ceritakan di lain kesempatan dan waktu. :)

Kali ini, sub-judul TTC nya adalah "Percaya Nggak Percaya"

Jadi, setelah TTC season 2 episode 2 gagal maning, kami memutuskan untuk melakukan inseminasi (kembali lagi saya berfikir saya seperti mama sapi -red). Datanglah kami hari kedua datang bulan ke Pak Dokter Ari (apakabar yah dia sekarang).. Setelah diresepin obat untuk memperbesar telur (sekarang saya merasa seperti ayam-red) kami pulang dengan membawa bill yang kembali lagi mahal (ini sudah siap mental deh). Saya ingat hari itu hari rabu dan pada masa pra-paskah minggu terakhir.

Di hari Sabtunya, saya diboyong mama saya ke seorang Romo. Mungkin kalo kalian pernah dengar, nama Romo nya adalah Romo Oetomo. Romo Oetomo ini bisa dibilang Romo yang memiliki "Ilmu". Saya sih lebih percaya kalo Romo Oetomo ini memiliki "kekuatan doa" i/o disebut sebagai "ilmu" karena kalau disebut ilmu, terkesan seperti sesuatu pembelokan agama (apasih - tau apa saya mengenai agama, ke gereja saja masih suka malas hehe)..Dan romo menggunakan pendulum saat berdoa. Note: saya pernah google nama ilmu pengobatan dengan menggunakan bandul/pendulum ini, memang ada istilah medis/terapi nya, tapi saya lupa, dan coba google lagi nggak ketemu hehehe..

Saat saya bertemu romo minta didoakan (btw, ini kali kedua saya bertemu beliau, tapi baru kali ini saya didoakan secara pribadi) karena sedang menjalankan proses "inseminasi" (si ibu sapi huhu). Tetiba, di dalam doa, si Romo mengatakan secara tegas "Nggak usah Insem! Pakai cara biasa, pasti bisa normal ini" gituu... Gimana yah, saya ini orangnya suka "percaya nggak percaya".. Jadi di satu sisi saya percaya sama ROmo adalah terusan mulut Tuhan.. Tapi saya bingung kenapa si Romo begitu keras bilang itu..Kemudian, dari hasil terawangan Romo Oetomo, beliau bilang kalau si MT (suami-red) ada sedikit masalah hormon. Beliau bilang, sudah sembuh masalah hormon ini (karena baru didoakan dan dijamah oleh Tuhan , melalui Romo).

Long story short, saya membatalkan insem (jadi sia2 bill tagihan pertama itu melayang)..Datanglah Jumat Agung dan Tri hari Suci. Kalau saya jadi inseminasi (tetap kepikiran sapi-red), seharusnya jadwalnya adalah hari Senin, setelah hari Paskah. Buat teman2 yang juga pasien dr. Arie Polim, mungkin teman2 juga tau di hari Jumat Agung itu, dr. Polim kehilangan anak sulungnya, yang sedang bertugas putra altar di gerejanya. Anak sulung dr. Arie meninbggal saat bertugas (masih sedih dan nggak percaya sih kalo inget ceritanya..kasihan juga Pak dr. Arie yang baik hati). Intinya, kalau saya melanjutkan proses insem, dr. Arie (yang selama ini tau historis medis saya) nggak akan melaksanakan insem untuk saya, tapi pasti diganti dokter lain.

Nah, intinya, saya rasa perkataan Romo ada hal-hal "percaya nggak percaya" yang tersirat.. Nggak boleh insem... mungkin kaena dokter yang menangani saya kebetulan akan berhalangan. Nggak boleh insem.. mungkin juga karena bertentangan dengan ajaran katolik (ini saya sudah research, dan ternyata ada 2 pendapat..tapi memang kebanyakan mengatakan masih menentang inseminasi di ajaran katolik).. Nggak boleh insem.. mungkin karena, percuma saja hasil insem hanya akan "membuang uang" karena toh ternyata masalahnya ada di hormon nya MT (yamg ini nanti saya lanjutkan ceritanya yahh..)

Jadi moral cerita hari ini adalah: Terserah Tuhan. Jalan Tuhan pasti indah. AMIN yang kenceng sambil angkat tangan! :)



Note: teman-teman kalau mau bertemu Romo Oetomo dan minta didoakan, Rm berdomisili di gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Jogja...yang biasanya kalian sebut dengan "Ganjuran". Itu loh yang gerejanya ditengah2 ada candi kecilnya.. Romo Oetomo sudah tua sekalii sudah berusia late 80s..Tapi ingatannya masih tajam, dan masih berbicara dengan jelas. Psstt.. Romo nya agak sedikit galak (atau memang nada berbicaranya begitu).. Kalau mau datang, teman-teman bisa telepon langsung ke Romo atau ke sekretariat.


Jadi, sekian dulu cerita sayaa..Besok (semoga bisa pulang cepat lagi) dan saya lanjutkan langsung ke season 3.

Happy TTC!! Enjoying every moment! (mengingatkan diri sendiri)