Saturday, April 26, 2014

Synergy

Post kali ini, mau sharing mengenai salah satu ilustrasi yang tadi siang saya dapat dalam program KPP (Kursus Persiapan Pernikahan) mengenai Ekonomi Dalam Keluarga. Sebenarnya saya berencana menulis review secara keseluruhan nanti di salah satu post di blog saya. Tapi hari ini, saya dapat ilustrasi menarik, dan saya mau menceritakan di post ini secara agak mendalah (ala-ala dosen-red).

Ok. Pertama saya mau kasih tau inti dr topik KPP nya dl.
Namanya membentuk keluarga itu, kalau disamakan dengan pelajaran bisnis dan akuntansi (untuk saya dan MT lulusan ekonomi hehe), sama seperti membentuk suatu perusahaan. Apa yg perlu diperhatikan: income, expenses, investment, capital, savings, strategy, going concern and communication semuanya harus dilakukan dalam mengatur ekonomi keluarga. Hmmm.. repot yah! Sekali lagi saya bilang, untung saya lulusan akutansi..yah paling nggak saya tau, dimana ada credit, pasti harus ada debit, dimana ada expenses, artinya perlu ada income. Masalahnya adalah, bagaimana bertoleransi antara CEO (suami) dan CFO (istri) (ini istilah ala-ala saya yah hehe) bisa bersinergi, membentuk keluarga dengan perencanaan yang baik. Itu ajah.

Nah pembicaranya tadi membuat ilustrasi begini:
Ada seorang ayah yang mau mewariskan tanahnya yang sangat luas kepada kedua orang anaknya. Caranya sangat mudah. Si ayah memberikan 2 tali ke masing2 anaknya sepanjang 100m. Dan si ayah berkata: Kamu akan saya berikan warisan tanah seluas-luasnya sesuai dengan panjang tali tersebut, dan sisa dari tanah Ayah, akan ayah sumbangkan. Kemudian si sulung langsung membentuk persegi dengan panjang masing2 25cm. Demikian juga si bungsu. Maka masing2 dari mereka akan mendapatkan tanah seluas 625m2 (Luas persegi: 25cm x 25cm).

Kemudian salah satu dari anaknya mempunyai akal. Bagaimana kalau tali yang mereka miliki, mereka ikat menjadi satu dan mereka menandai tanah milik berdua. Maka mereka berdua bekerja sama menyambung tali tersebut dan mendapatkan tanah dengan luas total 2,500m2 (100m + 100m = 200m --> persegi: 50cm x 50cm). Setelah tanah tersebut menjadi milik keduanya, maka mereka membagi dua masing2 tanah dan mendapatkan @1,250m2 (vs. @625m2 kalau mereka tidak bekerja sama)

Dari ilustrasi ini, si pembawa topik menjelaskan bahwa, suami dan istri (baik berpenghasilan berdua ataupun sendiri, baik besar maupun kecil). Harus bekerja sama, bersinergi, untuk mengatur keadaan ekonomi keluarga, dan menghasilkan keluarga yang bahagia, tanpa harus merasa kekurangan dalam hal keuangan.

Kenapa menurut saya cerita ini menarik untuk ditulis? Buat mereka yang dulu belajar di fakultas ekonomi, pasti ingat, kalau di pelajarang Manajemen, kita diajarkan kalau sinergi itu adalah 2+2=5. Dari dulu sampai sekarang, saya tidak bisa melihat reason (baik secara matematis maupun secara teologis *halah*) reason dibalik persamaan itu. Pertanyaan yang selalu timbul adalah: kenapa harus pake angka 2? kenapa harus pakai angka 5? Kenapa harus tambah dan bukan kali? haha Dan akhirnya setelah mendengar ilustrasi di atas, saya lebih menyukai kalau sinergi dijelaskan seperti itu. HAHA (Alasan yang super nggak penting).

Pesan moral: Semoga kalian nggak bosan baca blog saya! (HAHA).
Have a great weekend!

No comments: