tag:blogger.com,1999:blog-35386362253282115392024-02-21T12:57:54.670+07:00a processMy Math teacher said "The important thing is THE PROCESS, not the result." And I believe it ever since. Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.comBlogger77125tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-90402814896134474542019-10-06T08:08:00.000+07:002019-10-26T16:51:08.866+07:00TTC Journey - Season 5: PreludeSesuai janji Jonii.. Saya akan cerita detail yahh<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Kali ini prelude itu sebelum process IVF berjalan - yaitu suka duka manusia kepo. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seperti yang saya bilang kemarin, karena rasa keingintahuan saya begitu tergelitik mengenai "unexplained infertility" (sok banget). Karena kayanya aneh ajah ada sesuatu yang tak terjawab.. biasanya semua ada jawabannya. Film Drakor pun tamat dengan penyelesaian hahah (apasih). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Anyway, suatu hari secara nggak sengaja saya melihat positng foodblogger yang melakukan IVF dan berbagi mengenai kekentalan darah. Kekentalah darah adalah salah satu hal yang belum pernah saya cek selama 5 tahun berkutat dengan reproduksi. Saya juga nggak kepikiran ada hal lain yang bisa menghambat reproduksi. Dan dokter yang saya kunjungi semuanya adalah OB bukan Hematolog juga. Ternyata setelah mulai research dan tanya2, kekentalan darah itu lumayan common sebagai penyebab infertility. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akhirnya saya memberanikan diri untuk mulai test kekentalan (dan apapun yang berhubungan dengan darah) di bulan Mar19. sejauh hasil research saya, ada 3 dokter hematolog terkenal di Jakarta: Prof Aru, dok Nandang, dan Prof Karmel. Dari ketiga ini, prof karmel yang punya jejak di keluarga MT. So, saya mau coba ke Prof Karmel. Ternyata, sialnya saya, Prof karmel terserang Stroke ringan pada saat itu, dan beliau cuti proktek hingga hampir 2 bulan. Karena saya memang berencana IVF di bulan May, maka nggak ada cukup waktu buat saya. Setelah tanya2 ke RS Cikini (tempat prof karmel praktek), mereka merekomendasikan dokter Rebekka, yang dahulu adalah asst.prof karmel. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akhirnya saya ke dok Rebekka, dengan alasan vertigo dan kurang darah (supaya di cover assuransi). Dok Rebekka menyarankan untuk test lab hematologi lengkap-kap-kap. lengkap banget sampe menghabiskan porsi asuransi saya. kalau nggak salah pada saat itu total nya sudah mencapai 6 juta. (Iyah asuransi dari kantor saya memang sepitik...sedih..)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari test lengkap tersebut, ada beberapa diagnosa baru yang terngkap (halah udah ky NCIS!): </div>
<div>
1. Protein S deficiency (score: 45% seharusnya 59.8% - ini tiap org berbeda2 yah)</div>
<div>
2. Anti Phuspholipid Syndrome (APS - bahasa kerennya kekentalan darah) (score ACA IgM: Indeterminate)</div>
<div>
3. Fe (Feritin) deficiency (Score: 42). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akhirnya dok rebekka menyarankan untuk infus feritin dulu 2 hari, sehingga score meningkat. Disini saya lakukan dan saya menyesal dan sangat menyayangkan. Score Fe saya itu 42, memang rendah. Tapi range dari lab itu 13-150. Artinya saya masih di batas normal. Karena keterburu-buruan saya, saya tidak ambil pusing dan langsung infus. Setelah infus Fe saya melonjak jadi 400 - malah melebihi batas. Setelah ini, kembali rasa keingintahuan saya tergelitik. Atas saran seorang teman, saya mencoba cari 2nd opt ke Hematolog lain. Akhirnya saya pergi ke dr. Noorwaty di RSPI puri indah. Beliau malah terkejut kenapa sampe harus infus Fe. Karena banyak juga orang yg sudah hamil dengan Fe rendah, hanya diresepin: makan daging. bukan infus Fe. Saya benar2 kecewa dengan diagnosa dokter saat itu. Karena infus Fe sendiri sudah menghabiskan uang yang cukup dalam, walaupun saya pakai asuransi, tetap saja hal yang tidak perlu malah memperparah kondisi. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Atas rujukan dr. Noorwaty, saya kembali berobat hematolog di MMC, dengan dr. Lugyanti Sukrisna. Dok nya masih cukup muda (mungkin mid 40) dan sangat amat ramah dan informatif. Doc Lugy nggak pernah meresepkan apapun, beliau hanya bilang makan sehat, olahraga teratur. Dari sini saya berkesimpulan bahwa dok ini tidak komersial. Saya sangat merekomndasikan dok Lugy. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Long story short, dengan melihat semua hasil-hasil test darah saya, doc Lugy sudah yakin benar bahwa pada saatnya nanti saya harus suntik Lovenox (pengencer darah) saat mulai IVF. Ok doc! noted. Doc Lugy hanya menyarankan test berkelanjutan untuk mengetahui apakah benar saya ada APS (salah satu autoimun) dan apakah ada autoimun bawaan lainnya. Thanks God dari hasil yang ada ternyata saya tidak sampai APS dan tidak ada autoimun bawaan. Oh akhirnya untuk Fe dr. Lugy pun menyarankan untuk test ulang. Thanks God, hasilnya sudah turun jauh (karena saya banyak minum untuk membantu penurunan Fe). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selanjutnya Doc Lugy menyarankan utnuk kembali ke beliau pada saat setelah ET (embryo Transfer). sekitar 2 bulan setelah ET, saya kembali konsultasi ke doc Lugy. hasil terakhir test darah saya, ACA sudah turun jauh ke angka normal. Protein S pun sudah normal. Akhirnya saya menjadi orang yang hanya "memiliki bakat" kekentalan darah. yeayy! </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semua proses hematolog ini juga saya sharing ke Apol. Apol memang akhirnya menyarankan suntik Lovenox setelah diketahui d-dimer saya tinggi setelah ET. Fyi, lovenox ini 1x suntik harganya kisaran 217 - 260 rb (tergantung beli di RS mana; di RSIA Bunda: 260an; di RSIA Family: 217; di RS MMC: 219). Suntik selama kehamilan 1x/hari.. kebayang kan saya harus merogoh kocek berapa lagi sampai 9 bulan. hehe. makanya saya menjadi lebih pelit akhir2 ini. Sebenarnya beli di distributor langsung bisa dan harganya bisa 180rb. Tapi MT agak takut kalau2 barangnya tidak asli. Yah sudah, saya manut ae.. semua demi kebaikan si dodot. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Cerita sedikit soal suntik Lovenox.. Jadi, suntik Lovenox ini memang disarankan oleh Apol. Tapi sebagai OB dan di RS infertility, mereka tidak begitu mengerti how to inject this thing to your body. Alhasil awal2 kehamilan, perut saya biru semua. biru benar2 biru ky org habis kepentok. ini karena suntiknya mengenai pembuluh darah dan bocor. Saat konsul kembali ke Doc Lugy, beliau terkejut! katanya kebiru2an ini malah bisa meningkatkan d-dimer saya. sayapun terkejut! Akhirnya saya diajarkan cara suntik yang benar oleh sus nya. Suntiknya harus 3 hari dari pusar (ke arah kiri dan kanan). dan HARUS dicubit.. jadi semakin besar, harus cari lokasi yang bisa dicubit. Sekarang biru-biru saya jadi jauh lebih sedikit. oyah BTW, yang suntik MT loh! hehehe. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nah, setelah tm (trimester)1 selesai, saya sangat berharap untuk menghentikan suntikan lovenox. namun nampaknya tidak ada dokter yang berani ambil resiko. Bertanya ke Doc Lugy, beliau menyerahkan ke Apol. Bertanya ke Apol, beliau masih gamang. Tapi akhirnya saya dan MT pasrah, walaupun suntiknya sakit, dan harganya mahal. Ini semua demi kebaikan si Dodot. Jadi kalaupun memang harus suntik sampai full term saya terima. Doc mungkin nggak mau ambil resiko karena ini IVF (harganya sendiri sudah kepalang mahal) dan kami sudah TTC selama 5 tahun.. pasti harapannya sudah besar. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Anyway, sampai tulisan ini diturunkan (halah! udah macam liputan 6 petang) saya masih rajin suntik Lovenox 0.4mg setiap hari. yg suntuk MT. karena kalau panggil sus kerumah, ada biaya tambahan lagi dan kami menghindari itu. MT sudah sangat canggih dalam hal suntik menyuntik karena sekarang makin jarang biru2. Kenapa nggak suntik sendiri? karena saya takut sakit. haha! sakitnya itu bukan saat jarumnya masuk, tapi saat obatnya masuk. Rasanya seperti disayat! bener deh gak bohong. hahaha!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oyah, update untuk usaha menghentikan suntikan lovenox. Jadi kemarin kami baru melakukan 4d. Dan ternyata juga di cek aliran darah ibu menuju rahim. Ternyata menurut doc 4d. aliran darahnya sedikit tersendat (syok!) atau bahasa kedokterannya, terdapat notching.. tapi untungnya si Dodot sudah dapat asupan maksimal karena berat dan ukuran sesuai usia (bahkan lebih 1 minggu hehe). Kamipun semakin yakin dan mantap untuk tetap melakukan suntik sampai 9 bulan. Ok doc!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yah demikian suka duka kami yang melakukan TTC dengan berkecendurangan kental darah. Semuanya kami jalani dengan nikmat. karena semua berkat dari Tuhan sudah lebih dari kata cukup. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Buat teman-teman yang baca dan kebetulan punya case serupa! semangat! mari kita saling menyemangati :D</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ciao bravo!</div>
<div>
<br /></div>
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-69205988127921123192019-10-05T20:58:00.000+07:002019-10-26T16:57:51.808+07:00TTC Journey - Season 5: The last weaponHaiii<br />
<br />
Setelah lama buanget nggak nulis blog..<br />
Apakah ada yg menanti tulisan saya? tentu tidak. (sedih amat)<br />
<br />
Dinanti ataupun tidak, saya akan tetap menulis. :D<br />
<br />
Di postingan sebelum-sebelumnya (lupa yang mana), nampaknya saya pernah bilang my weapons in TTC journey is IUI and IVF. Well, I did not get lucky with the IUI, then I came out with the very last and the big one: IVF.<br />
<br />
Sebenarnya setelah IUI yang gagal, dokter menyarankan untuk mencoba lagi. Tapi, kalo dibayangkan secara logika, IUI itu memang kemungkinannya kecil. Bukan seperti IVF yang sudah pasti dilakukan pembuahan diluar kandungan. Sebenarnya kalo menurut common practice nya para dokter-dokter, coba IUI 3x, kalo masih gagal, baru beranjak ke IVF. Tapi mnurut saya.. 1x IUI = 15 juta.. 3x IUI: 45 juta.. udah setengah jalannya IVF. Itu pertama. Kedua, 1x 2ww dalam 1 sikulus IUI udah makan hati.. apalagi harus dikali 3.. yah kalo IUI kedua bisa berhasil.. since kemungkinannya kecil, kan jadinya juga gimana yahh... mau percaya dan yakin akan berhasil, tapi kok logika berkata lain..<br />
<br />
Yah intinya, percobaan TTC (bagaimanapun juga) itu makan hati. apalagi setiap liat hasil TP yang BFN.. siapa setuju??<br />
<br />
Singkat cerita, setelah bonusan (nunggu bonus donk, krn kami keluarga berencana haha!), kami memutuskan untuk mulai siklus IVF. Alasan utama IVF: sebenernya dari sisi saya (saya nggak tau dari sisi MT yah.. mungkin harus ditanya sendiri). Saya sudah agak lelah 5 tahun sudah trial and always error. Saya sudah cukup lelah mencari "why?" semuanya tidak terjelaskan (aka unexplained infertility). Atau bisa dibilang juga, I cut my journey short. lagian saya sudah 32, MT juga sudah 32.. kayaknya sudah deh, sudah cukup mapan untuk (jika dijinkan Tuhan) punya keturunan.<br />
<br />
Di posting kali ini, saya cerita broad picture nya dulu yah.. nanti detail biaya dan process IVF menyusul di posting2 selanjutnya.<br />
<br />
Saya akhirnya melakukan IVF dengan dokter Arie (kalo teman2 baca posting saya dari jaman baheula, pasti udah pernah dengar nama dr. Arie Polim (mari kita singkat menjadi Apol - mohon maap dok, karena saya malas ketik..). Kenapa balik ke Apol? mungkin istilah org pacaran: CLBK sama Apol :) Jadi sebelum saya memutuskan IVF, saya punya seorang teman dekat yang juga IVF dengan Apol dan berhasil. Kemudian, seorang teman kantor juga berkata kalau saudaranya IVF dengan Apol dan berhasil, Dan ada beberapa rentetan cerita IVF dengan Apol dan berhasil. Akhirnya, dengan mata berbinar-binar bak melihat secercah cahaya matahari pagi (lebay banget sumpah), saya melihat adanya harapan di tangan dingin sang dokter. Apol, ku jatuh hati lagi padamu (hehehe!).<br />
<br />
Concurrently, (saya lupa saya pernah cerita nggak yah) karena saya orangnya cukup penasaran dengan "unexplained infertility" (padahal udah unxplained, harusnya yah udah).. tapi kan nggak mungkin nggak ada alasan untuk apapun di dunia ini. haha! Akhirnya saya kepo ke dokter hematolog juga. Dari sini, saya di diagnosis "kecenderungan hyper agregasi, ACA positive" Ini apa? (nanti yah posting terpisah - sorry kalo nggak soalnya jd panjang buanget). Dengan berbekal kekepoan dan hasil2 test darah ini, intinya hematolog menyarankan agar (jika) saya mau program, saya harus suntik Lovenox yang aduhayy (baik harga, dan perasaan).<br />
<br />
Long story short. tanggal 2May19 saya balik ke Apol di hari kedua AF (Aunt Flo - Haid) tiba. Apol udah nggak inget kalo saya pernah ke dia 3 tahun yang lalu. Ya eayaalaaahhh menurut ngana?! Pasien doi kan segambreng yak.. haha.. lalu, eh lagi ada promo paket Morula! langsunglah saya bersegera ikut mendaftar. All in all, dari biaya normal yang seharusnya bertotal 90-an juta. Saya bisa menghemat sekita 20 juta untuk siklus kali ini (Morula kucinta kamu!).<br />
<br />
Selama program berlangsung, sungguh-sungguh diberkati Tuhan. Mengapa? karena semuanya dilancarkan. Total telur yang terambil: 24 (iyah banyak, karena memang saya punya kecenderungan PCO). Dari 24 hanya terbuahi 17 dan jadi embryo dengan kualitas good 8. Transfer Embryo hanya 1. Kenapa? karena kalau 2 dan 22nya jadi, saya terlalu takut untuk hamil kembar. Anyway, saran dari Morula juga hanya 1 embryo transfer karena makanan dan lain2 akan terfokus untuk 1 baby.<br />
<br />
2ww dijalankan dengan ridho (bukan dengan ridho roma yah gaes). Kalo kata mama saya, direlakan saja, kalau memang sudah kehendak Tuhan, semuanya juga akan terjadi. Oyah, karena saya punya 24 telur, maka saya sangat rentan terkena OHSS (silahkan di google dulu, mohon maap malas jelasin nyehehe). OHSS sangat menyeksa. Tidur salah, bangun salah, jalan tegak sakit. OHSS berlangsung selama 4 minggu (kurleb). selama OHSS obatnya katanya high protein. thanks to mama yang selalu buatin sari ikan gabus dan selalu kirim kerumah, akhirnya OHSS bisa lewat sigh.<br />
<br />
Setelah embryo transfer, saya mengingatkan Apol kalo saya punya kecenderungan hyperagregasi dan ACA positif (ingat: pasien Apol banyak banget, gak mungkin dia ingat case by case pasien satu satu, maka jadi pasien juga harus inisiatif mecari, dan mengingatkan dokter). Akhirnya setelah ET dokter menyuruh test Ddimer (salah satu test kekentalan darah). Bener ajah donk. Ddimer normal itu kurang dari 400 nano per mg.. ddimer saya 2.400 nano per mg..<br />
<div>
<br />
2ww lewat dengan hasil yang menyenangkan. BFP big fat positive. ketauannya dari hasil test bHCG - aka test darah. Tapi sebagai wanita centil saya tetep beli test pack, karena kalo hamil itu nggak afdol rasanya nggak pake test pack haha! Dont blame me, saya sudah jengah melihat test pack 1 garis selama 5 tahun, boleh donk saya mau liahat test pack 2 garis.. :D<br />
<br />
sampai tulisan ini diturunkan, si fetus (si dodot, begitu kami menyebutnya hehe!) masih berumur 23w dalam kandungan, dengan kelebihan berat badan: 62 gr hehehe.. mamak banyak makan, anak sehat. Masih perlu banyak berdoa, masih panjang perjalanan (bantu doa yah teman2).<br />
<br />
Anyway, sekian sharing IVF saya - secara garis besar dulu yahh karena ngantuk dan sudah harus jam suntik lovenox :( Janji deh bakal cerita lengkap selengkap2nya dengan total biaya, biar ibu2 yang lagi mau TTC juga dapat pencerahan.<br />
<br />
Doa saya buat semua TTC survivor, semoga kalian bisa iklhas menjalani semua process nya yahh. apapun hasilnya, adalah anugrah Tuhan yang maha besar.<br />
<br />
Buat teman-teman yang punya teman sedang TTC, mohon dukung teman-temannya, karena support system is the best key buat survive. Jangan malah dikecilkan hatinya. :)<br />
<br />
Sharing for caring, semoga sharing saya bisa menambah semangat teman2 yang baca dan lagi TTC!<br />
Best wishes for us all! :)<!--400--></div>
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-53589125440758462002018-11-20T11:03:00.000+07:002018-11-20T11:03:29.567+07:00TTC Journey - Season 4: The Big Fat ResultHere we go after 2 weeks wait..<div>
<br /></div>
<div>
And the result is.......</div>
<div>
*drum rolled* </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Big Fat Negative!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yah basi deh postingan kali ini haha. Anyway, saya tetep mau posting dan cerita kok. Terutama soal ngapain ajah saya selama two weeks wait. Sebelum baca lanjutan blog saya yang biasanya tidak berfaedah ini, ada baiknya saya kasih link dulu. Coba deh baca dulu <a href="https://www.babble.com/pregnancy/the-8-stages-of-the-two-week-wait/">link ini</a>..mungkin akan lebih berfaedah hahah..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Udah baca stage nya? Ini orang yang bikin artikel kayaknya udah khatam banget sama yg namanya two weeks wait. Nah, apa ajah yang saya lakukan di tww saya adalah sama persis sama stage yang ada di artikel itu. Tapi saya stop sampe stage 5. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebenernya kalo IUI, itu nggak bener2 tww sihh.. bisa dibilang 17-18 hari. Karena dokter menyuruh saya test di hari ke 17 dengan catatan kalau tidak mens. Dan di hari ke 16 (malam) Aunt Flo is comin' babe! hahaha. Despo? no. Karena di hari ke 14 saya sudah TP dan hasilnya BFN. jadi breakdown moment nya sudah lewat. Hey Hellow Aunt Flo! </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Okeh, ceritanya mulai secara kronologis yahh..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Abis IUI, kebetulan saya cuti 3 hari. Tidur2an bobo2an ajah dirumah. Dan yang paling enak, I can bossing around like a Princess! haha. Di 3 hari itu hidup saya dilayani sama mama (love u mama!) yang dateng tiap hari bawain makanan, masakin makanan haha!. Si MT juga jadi korban (i.e. tutup buka pager carport sendiri, dimitain ambil minum dll) nyehehehe (ketawa setan penuh arti). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
3 hari dihabiskan dirumah, sebenarnya saya bosan. Padahal udah stock novel, film serian, bahkan FTV ajah saya tonton saking bosan2nya dirumah. Satu lagi yang super intens saya lakukan saat 3 hari cuti: Google intensively. Sama persis sama yang ada di artikel itu : baca forum2 IUI dari dalam negri sampe mancanegara. haha! </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kemudian masuk kekantor di hari berikutnya, tau2 kerjaan menumpuk. Yah mau gak mau diberes2in dengan sabar dan sebisa mungkin tidak stress. Tapi, apa bisa? haha Karena ada kerjaan, Google pun sudah terlupakan. Sejak masuk kantor, saya sudah berhenti google2 soal IUI dan kapan orang2 pada melakukan TP after IUI. So, ada bagusnya juga sih masuk kantor, jadinya ada distraksi (is that even a word??) haha!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Fast forward ke 14dpIUI (14 days passed IUI). Abis TP pagi2, udah menyiapkan mental: kalo negative, yah memang belum saatnya. Anyway, saya agak yakin hasilnya negative karena bantuan Fitbit (promo dikit). Jadi sebelum IUI, saya akhirnya beli Fitbit Alta HR, yang bisa mengukur Resting Heart Rate (RHR) di tiap hari nya. Saya ketemu di beberapa forum, kalau wanita hamil itu RHR nya meningkat sampat 15% dan terus stabil tanpa turun sampai kehamilan 3 bulan. Singkat cerita, RHR ini fungsinya sedikit mirip sama ukuran suhu basal tubuh. Kalo para TTC warrior pasti ngerti kan kalo pas Ovulasi pasti suhu basal drop dulu baru ovulasi, naik lagi. Begitu juga pas mau mens, suhu basal pasti rendah banget. RHR sama persis grafiknya seperti itu, tanpa repot2 harus beli alat ukur ovulasi kann (#promo). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nah, RHR saya sudah turun di sekitar 10dpIUI. Jadi, saya berkesimpulan sudah kayaknya gagal. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi yah namanya manusia, tetep ajah berharap ada miracle haha! Jadi tetep ajah di test tuh 14dpIUI. Yah keluarnya kan BFN yah. tapi sudah persiapan mental sebenernya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Breakdown moment? Ada lah pasti yah.. namanya juga usaha, pasti menaruh harapan juga kan. Tapi abis breakdown nggak boleh menyerah kan? Seorang teman sekantor saya bilang: kalo lo mau coba IUI, jangan sekali-sekali gagal trus nyerah. Lo harus kuat mental dan put commitment. Jadi IUI bukan cara yang 100% akan berhasil dalam one shot, tapi kalo bbrp kali, chance berhasilnya (konon katanya) lebih besar. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi, next apalagi dari saya? Saya pun belum tau sih.. tergantung rejeki, tergantung hasil konsultasi dokter (dokternya lagi liburan 1.5 bulan asik banget yak). Selanjutnya apakah IUI lagi, apakah ke IVF. saya dan MT pun belum memutuskan. In the meantime, 1) usaha secara normal #hasek 2) olahraga teratur (pastinya dibantu oleh Fitbit - promosi), 3) jaga makan, 4) tetap berdoa. Udah itu dulu deh. Jangan kebanyakan, nanti saya bingung jalaninnya. haha #IQjongkok </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oke, buat teman2 on the same boat yang kebetulan baca, tetap semangat yah girls! Apapun hasilnya, yang penting percaya ajah proses yang kita lalui pasti memberi pelajaran hidup berharga. Nantinya kalo di fast forward ke 10 mungkin 20 tahun mendatang, akan menjadi "hanya kisah lama". Tinggal kita yang pilih, mau jadi "kisah manis" atau "kisah pahit". Tetap Semangat!</div>
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-30531586950582236142018-11-04T11:57:00.000+07:002018-11-04T11:57:32.416+07:00TTC Journey - Season 4: The First Bullet Males banget rasanya melanjutkan blog cerita soal alan-alan ke Jepang. haha<br />
<br />
Gapapa yah gak usah dilanjutin. Udah banyak ini yang cerita soal alan2 kesana. Sayapun bukan expert blogger soal jalan2 hahah (blogger ngasal).<br />
<br />
Enakan cerita hal baru ajah. Hal yang selalu jadi bahan google buat buibu yang lagi dalam proses TTC seperti saya. hehe.<br />
<br />
Okei, sebelum mulai ke topik, saya mau intermezzo dulu soal apa yang terjadi setahun belakangan.<br />
<br />
Terakhir saya post <a href="https://anastasiawindy.blogspot.com/2017/09/ttc-journey-short-season-traditional.html">disini </a>adalah mengenai Traditional (tusuk jarum) way untuk TTC. itu kira2 tahun lalu persis yah..trus posting TTC saya menghilang. hehe. Karena Blogger nya malas (suka-suka blogger donk!) dan sibuk kerja (kerjaan: daydreamer).<br />
<br />
Jadi di penutupan tahun 2017, saya sempat ke satu dokter, namanya Dr. Judi Endjun di Hermina Jatinegara. Saya ke beliau atas saran seorang teman yang berhasil TTC sama beliau. Pertama kali ke beliau kesan yang saya dapat: 1) dokternya baik banget, 2) dokternya teliti banget, 3) konsultasinya murah (halfprice dari BIC Menteng). Tapi the MAIN downside nya adalah: Jauuuuhhh banget minta ampuuunnn... Jatinegara pula Broo... macet parah.. saya pernah dr rumah kesana makan waktu 2 jam lebih. BYE.<br />
<br />
Saya kira2 sudah 3-4x kesana. Sama Pak Dokter saya disuruh papsmear (dan dokternya super teliti soal papsmear ini bro). Kemudian, disuruh test lab: 1) servical mucus, 2) test lab air yang dipakai dirumah, 3) Test SA. Saat test servical mucus, dokter menemukan adanya bakteri, jadi diobatin dulu deh. Saya dikasih antibiotik yang menurut saya lumayan keras sampai bikin mencret2 selama 1 minggu. Sudah beres dengan hal ini, saya tidak kesana lagiii haha.. karena lelah dan super jauh.<br />
<br />
OK next.<br />
Awal tahun 2018 mendadak jalan-jalan dulu ke Jepang, dan stop TTC. Sayapun sempat pindah kantor, dan selama masa probation, saya tidak TTC dulu juga. Akhirnya baru deh di bulan October, mulai lagi TTC (lamaa yahh absen nya).<br />
<br />
Sesuai judulnya, "The First Bullet" - ini artinya senjata pertama saya untuk TTC. Setelah lelah TTC normal cycle yang tak kunjung berhasil. Dan juga karena sudah menginjak kepala 3, sudahlah saya bilang sama MT, sudah saatnya ikutan "Assisted Reproductive". First Step: Intra Urine Insemination atau bahasa kerennya "IUI".<br />
<br />
Pilih-pilih dokter.<br />
Oyah di awal tahun 2018 saya sempat ke dr. Aryando Pradana (salah satu dokter ganteng di BIC #eh). Hal ini untuk sekedar pengecekan biasa ajah. kebetulan saya datang di H+13. Dan dokter bilang "ibu nampaknya ada bakat PCO" #jeng! tolong kurangin makan nasi putih dan gula, tapi nasi merah nggak apa2. Ok, siap Dok!<br />
<br />
Jadi saat IUI, saya balik lagi ke dr. Nando (panggilan beken nya). Kenapa nggak balik ke Dr. Arie? kan sama2 di BIC. Sebenar2nya adalah karena "tidak enak". Dulu saya pernah ke Dr. Arie, and we bailed on him karena belum mau disuruh IUI pada tahun 2016 (anak nakal). Sebenernya dokternya juga pasti lupa lah yah.. secara buanyak buanged pasien BIC. Anyway, karena denger2 dr. nando juga bagus, akhirnya kami memutuskan ke dokter muda nan ganteng ini #eh.<br />
<br />
Soo.. di pertengahan oktober yang cerah, burung2 berkicau, dan sama ke dokter (apasih). Pas di hari H+2, pake acara drama dulu sama admin nya BIC karena ternyata nama saya tidak terdaftar, dan saya marah2. Akhirnya bisa langsung masuk pas jam makan siang. Yey! Makasih Pak Dokter!<br />
<br />
H+2, seperti biasa, di transv. dan hasilnya kata dokter baik2 saja, semua normal, siap dikasih obat stimulasi. cikal bakal telur sudah terlihat (kata dokter - yg saya liat cuma burem2 abu2 di layar USG). Saya dikasih obat: Femaplex 2x1 (selama 5 hari) dan dilanjutkan dengan suntikan Gonal F @75iu (selama 4hari setelahnya). Dikasih Femaplex sama PakDok karena dulu dikasih Femara sama Dr. Arie dan belum berhasil (ada di catatan history nya BIC). So coba ganti obat (kata PakDok).<br />
<br />
H+11, setelah habis makan Femaplex dan habis suntik, saya kembali konsul ke dokter. Dicek telurnya sudah berapa banyak, dan berapa besar. Kalau besar telurnya sudah cukup, langsung lanjut suntuk Ovidrel a.k.a. stimulasi untuk ovulasi, dan besoknya akan IUI. Ternyata hasilnya: telur ada 8 (buset udah kaya mau IVF), kiri 4, kanan 4. Semuanya besarannya baru kira2 baru 15-17 mm. Sepersekian detik mendengar berita ini, saya senang karena kan banyak telur artinya bagus bukan yah? hahahaha udah ky ayam petelur. Ternyata PakDok nya concern - karena sebenarnya ada resiko kehamilan multiple (bisa 3, bisa 4, bisa 5 - jadi inget vaerity show Outdaughtered di TLC). Ok, ternyata ini serius. Ternyata saya overstimulate (aduh saya emank anaknya sensitif, gampang terstimulasi #apasih). Anyway, Dokter bilang gini: Ibu diskusi ajah dulu sama bapak (kebetulan si MT nggak ikut konsul kali ini) apakah mau di drop IUI cycle kali ini atau mau dilanjutkan. (ngeri gak sih denger begini hahaha). Kalau dilanjutkan, saya kasih suntik Gonal F @75iu 2x lagi, karena besaran telurnya belum cukup.<br />
<br />
Dokternya pun menjelaskan kalau potensi keberhasilan IUI itu 20%. Dan potensi multiple pregnancy untuk IUI dengan telur banyak juga 20%. Otak sayapun berfikir secara cepat (untuk lg cenghar), brarti kemungkinan IUI berhasil dengan multiple pregnancy kan cuman 20% x 20% yakk.. cuman 4%. Akhirnya tlp sama MT, dan kita putuskan lanjuttt!! Happy go lucky ajahlahh..<br />
<br />
H+13, setelah 2x tambahan suntik Gonal F, sayapun kembali lagi ke dokter. Kali ini digantikan dengan Dr. Merry, karena hari minggu dr.nando nggak praktek. Oyah, sebelumnya, saya tuh punya perasaan kalo saya udah ovulasi tanpa ovidrel, karena sabut malam sebelum ke dokter saya merasa ini perut rasanya begah banget. Jam 3 pagi saya bangun dan pipis, perutpun terasa sangat keram. Ternyata waktu di USG sama BuDok, bener ajah, dr 8 telur, sudah ovulasi7, sisanya tinggal 1. JENG JENG JENG JENG!!<br />
<br />
IUI - 1, hari itu juga langsung dijadwalkan IUI pertama dengan Dr. Reino (again, Dokter Nando lg nggak praktek, jadi pakai dokter pengganti). Dokter Reino juga baik banget, prosesnya IUI nya sakit2 dikit ajah. Kalo ada yg penasaran apa yang dilakukan selama IUI, bayangkan seperti papsmear atau HSG. Sama persis rasanya. Akhirnya jam 11.30 IUI pertama saya sudah terlaksana, dengan sperm count after wash ada 8.1juta (katanya sih bagus - tapi nggak tau menurut standard mana).<br />
<br />
IUI -2, besoknya, saya kembali ke BIC untuk IUI kedua, dengan sperm count 7.3juta. Kenapa 2x? karena dokter said so. Yah saya manut ajah lah. Dokter tau yang terbaik. di hari ini saya cuma IUI ajah, dan sama dokter Nando. habis itu langsung pulang.<br />
<br />
TWW - two weeks wait. 2 minggu terlama dalam hidup saya. dan sampai tulisan ini diturunkan, saya masih ada dalam masa tww haha!<br />
<br />
Perasaan saat ini:<br />
kaya abis ujian lagi nunggu nilai keluar. Nggak terlalu ngarep, karena kan hanya 20% tingkat keberhasilannya yah.. tapi juga tetap berdoa, karena perjuangan kita manusia sudah maksimal sampai tahap ini, tinggal Tuhan yang menentukan. AMIN.<br />
<br />
Okehh..<br />
Now, ngomongin rekapan Biaya (semua dalam ribuan rupiah yahh).<br />
H+2:<br />
Konsul dokter : 560<br />
Admin : 60<br />
Femaplex 2.5mg (10 tablet) : 282<br />
Gonal F 4x @75iu : 2,628<br />
Tonicard capsule 30 (ini obat buat si MT): 936<br />
Note:sebenarnya ada lagi 1 obat buat MT: Starfer, harganya 1.2 juta, tapi tidak saya tebus karena ke sotoy-an saya. lumayan kan hemat 1.2Juta.<br />
Total : 4,466<br />
<br />
H+11:<br />
Konsul dokter : 560<br />
Admin : 60<br />
Tambahan Gonal F 2x @75iu : 1,340<br />
Total : 1,960<br />
<br />
H+13:<br />
konsul dokter: 870 (kena charge holideiiiii!!! *sedih*)<br />
admin: 80 (kena charge holidei lagiii *sedih*)<br />
Tindakan IUI 1 : 2,850<br />
Obat2an setelah IUI:<br />
Ascardia 20 tablet : 28<br />
Duphaston 30 tablet : 813<br />
Prohelic 20 tablet: 202<br />
Total: 4,843<br />
<br />
H+14:<br />
IUI 2: 2,850<br />
<br />
Grand total IUI 2018: 14,119 (mahal yahh)..<br />
(anyway, karena sudah ovulasi duluan, so saya hemat 870rb untuk suntik ovidrel)<br />
<br />
<br />
Ciao Bravo!<br />
sampai jumpa di update berikutnya, semoga saja BFP! Amin for that.Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-23560735240878006832018-07-07T08:36:00.001+07:002018-07-07T08:36:23.269+07:00Freezing Japan 2018 - Day 4: Tokyo dan sekitarnya!Setelah 3 bulan saya (terpaksa) vacuum nulis blog karena baru pindah tempat kerja (lagi hehe #curcol), akhirnya hari ini saya lanjutkan menyelesaikan perjalanan ke Jepang.. semoga saya masih ingat yah ceritanyaaa.. huh hah..<br />
<br />
Day 4:<br />
Dalam itinerary kami, hari ke 4 ini adalah harinya Doraemon! Buat kami-kami kelahiran tahun 80an (dan mungkin 90 awal), Doraemon adalah teman imajinasi kami bersama. So, visiting Museum Doraemon, is a must!<br />
<br />
Well, sebenernya namanya adalah Fujiko Museum, karena museum ini sebenarnya menceritakan kisah hidup Fujiko F. Fujio dari mulai dia memulai karirnya sampai terciptalah Doraemon. Dan komik-komik yang terpasang itu nggak cuma Doraemon, tapi ada juga Kinetetsu (ini kayanya untuk anak2 angkatan lebih tua dari saya..mungkin 70an..?)<br />
<br />
Anyway, Museum ini ada di kawasan Kawasaki (sekitar 45 menit menggunakan subway, dari Shibuya). Ekspektasi saya, masuk museum ini akan ramai, antri, dan daerah Kawasaki juga saya harapkan ramai dan banyak tempat makan. Ternyata............... zuper zepii...<br />
<br />
Ada beberapa cara menuju Museum ini. Pertama, melalui Shinjuku mengambil tujuan Noborito Station. Kan, namanya ajah udah berbau2 Nobita (apasih). Kalau dari sini, kita bisa ambil Bus Doraemon, langsung di turunkan didepan Musem. Karena baru taunya pas sudah di depan Museum, maka kami tidak mengambil jalur ini. haha (miris). Kami mengambil jalan melalui Mukogaokayuen Station dan berjalan kaki dari sana sekitar 15 menit. sigh!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNMvvt7RpliIg-HRNSr9vy6QSg3fuUnZhZUEnK2NokERfwxQMGzx7fRJOQHKhQwN1epNx5iX8yU8ZJ2RyQ4V1Ua4CjizOXj6DmWhWq0DovYXShebhW0Ap4RyxJEK5E6nSNsyB0t6mXeGM/s1600/20180221_072946.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNMvvt7RpliIg-HRNSr9vy6QSg3fuUnZhZUEnK2NokERfwxQMGzx7fRJOQHKhQwN1epNx5iX8yU8ZJ2RyQ4V1Ua4CjizOXj6DmWhWq0DovYXShebhW0Ap4RyxJEK5E6nSNsyB0t6mXeGM/s320/20180221_072946.jpg" width="180" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
(ini dia bentuk tiket yang kami beli di Loopi)</div>
<br />
Mendekati jam 10, muncullah mbak-mbak penjaga gerbang dengan berseragamkan seragam di komik2 jepang (apasih, susah dijelaskan). Tiket yang kita beli di Loopi di hari kedua, ditukar dengan tiket masuk oleh si Mba.. Saya menjadi pengunjung no 1 di barisan terdepan, disusul dengan beberapa turis China yang baru turun dari Bus.<br />
<br />
Museum nya cukup terjaga, peraturannya, kami tidak boleh ribut, dan di tempat-tempat dimana terdapat komik2 Mr. Fujiko, kami tidak boleh memotrt, karena apparently blitz itu bisa merusak dan mempercepat keusangan kertas. Iyah, karena yang dipasang disana adalah kertas asli coret-coretannya Mr. Fujiko.<br />
<br />
Sebelum masuk, kita dikasih semacam gadget dimana gadget itu dibuat untuk mengetik nomor gampar/diorama yang terpasang, kemudian penjelasannya akan muncul secara audio. Keren yah (saya katrok). Setelah melewati area Diorama, ada juga area permainan, area foto, taman, dan kafe.<br />
<br />
<br />
Biar sedikit berwarna, sawa kasih beberapa gambar dari museum doraemon, tempat impian semua anak kelahiran 80an hehehe...<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtYU_SiwxQI66mjRiWvi9sovSE5yD8HcOoBkhrRgqYLriYh-NUTwW15fjQ8Db_7cfhLub1O6C-_JySuRY6MkoThKYQv-XaZXygWgS64CD049iJBrmYn_Cb54-YujJWQojV4Qe5VzNx5vs/s1600/20180221_073454.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtYU_SiwxQI66mjRiWvi9sovSE5yD8HcOoBkhrRgqYLriYh-NUTwW15fjQ8Db_7cfhLub1O6C-_JySuRY6MkoThKYQv-XaZXygWgS64CD049iJBrmYn_Cb54-YujJWQojV4Qe5VzNx5vs/s320/20180221_073454.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-vcA7xU9pq1XP8fzFMlqdickZ4qIO4aHAEAYDdAAqvWUgKk_QMXL_03JMvQ7by_Gh3RyXdhuAiJdHo26kBZxVOlF0oXeFGYTjOXSq0Iwj-9PaUh6BJFqSZD3HKYOsboD4rrue60XjK6g/s1600/20180221_090440.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-vcA7xU9pq1XP8fzFMlqdickZ4qIO4aHAEAYDdAAqvWUgKk_QMXL_03JMvQ7by_Gh3RyXdhuAiJdHo26kBZxVOlF0oXeFGYTjOXSq0Iwj-9PaUh6BJFqSZD3HKYOsboD4rrue60XjK6g/s320/20180221_090440.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_xtI5cDVQSnfjPCWVBBE8VpQdS5MpeBdIzRFWHEK4u-2iQjQ8csiVREuNlDYeftJU-gOluNdC6RGfpFQ4rJpF0vwRNCU4OKjXLhyphenhyphen1M6tC0npn-pYSgBJe4-g78jaCDV5n7-sQbyEdWeE/s1600/20180221_090547.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_xtI5cDVQSnfjPCWVBBE8VpQdS5MpeBdIzRFWHEK4u-2iQjQ8csiVREuNlDYeftJU-gOluNdC6RGfpFQ4rJpF0vwRNCU4OKjXLhyphenhyphen1M6tC0npn-pYSgBJe4-g78jaCDV5n7-sQbyEdWeE/s320/20180221_090547.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9hBTCzDf6EDDdkXK6KhGe0oVkIqLeMUOH_Ualllpf9_Ta8OEa_MA6-vt8TTyFIib-yKCbZk2Lg5rYs_uY6iIkr149bsx2GyW8SGEaaIbQgJ0syKi0Xb-f-oHE9DLizKxMXcv90332I0Q/s1600/20180221_091334.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9hBTCzDf6EDDdkXK6KhGe0oVkIqLeMUOH_Ualllpf9_Ta8OEa_MA6-vt8TTyFIib-yKCbZk2Lg5rYs_uY6iIkr149bsx2GyW8SGEaaIbQgJ0syKi0Xb-f-oHE9DLizKxMXcv90332I0Q/s320/20180221_091334.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjFjEENfmlILeBwbfibGT9Ma6Z9LJq4eCCePg0pm-t8y_ISq8tAnjMRzYeKo3Q7tzShgTBwZ8RZ0JflKWU2GvFk3ZPfF2KoVQYg4zIZ3XUu3JczfBEFxmdvK1xypDkAMO3KD3_TkCYjk/s1600/1519296407553.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1108" data-original-width="1477" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjFjEENfmlILeBwbfibGT9Ma6Z9LJq4eCCePg0pm-t8y_ISq8tAnjMRzYeKo3Q7tzShgTBwZ8RZ0JflKWU2GvFk3ZPfF2KoVQYg4zIZ3XUu3JczfBEFxmdvK1xypDkAMO3KD3_TkCYjk/s320/1519296407553.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDxfQEXaCwk-wreGXcodM9SL-EK448ssl7QsoJW3OOMltyfkhbx3KpuXmnFJoXMx7flufNl0rY3-wIlNNzMWL0ElRsVXi2npxE5uUksv6PxoxNWPiH_bn-d5ebl_HIT2ZsOPKJQw6nzeA/s1600/1519296407680.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1108" data-original-width="1477" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDxfQEXaCwk-wreGXcodM9SL-EK448ssl7QsoJW3OOMltyfkhbx3KpuXmnFJoXMx7flufNl0rY3-wIlNNzMWL0ElRsVXi2npxE5uUksv6PxoxNWPiH_bn-d5ebl_HIT2ZsOPKJQw6nzeA/s320/1519296407680.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg45DUoRkYOgfWEvROx6fMFSd_IHq3X5lWb2FBp8sBLnKIzJjPsFz0Y0uMY4SYLgB5vujIGwQIr39fxyOJkkf9cYfrnDkXHsdR689V29wDzWl-67fTdiFc7oTZij9Oo5ff668F6qpTswmE/s1600/1519296407702.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1108" data-original-width="1477" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg45DUoRkYOgfWEvROx6fMFSd_IHq3X5lWb2FBp8sBLnKIzJjPsFz0Y0uMY4SYLgB5vujIGwQIr39fxyOJkkf9cYfrnDkXHsdR689V29wDzWl-67fTdiFc7oTZij9Oo5ff668F6qpTswmE/s320/1519296407702.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYJtG-TK9b67bdh9FJq6azdbrRcZ7RAXVhV4QABwwI4qyo8e5Z6H0kaEaXTSQEQkxEIG84xStme2uZCyWbmrKMLDyvGZ-FWQ-pWYDN6khgotlcsIOoDexRZEv0HKtxgNLBmFz2nYXOMxk/s1600/1519296407760.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1108" data-original-width="1477" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYJtG-TK9b67bdh9FJq6azdbrRcZ7RAXVhV4QABwwI4qyo8e5Z6H0kaEaXTSQEQkxEIG84xStme2uZCyWbmrKMLDyvGZ-FWQ-pWYDN6khgotlcsIOoDexRZEv0HKtxgNLBmFz2nYXOMxk/s320/1519296407760.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Habis dari Kawasaki yang zuper zeru, kami beranjak ke Ueno dan sekitarnya. Harusnya jadwal hari ini ke Harajuku, tapi karena ternyata keretanya lebih enak kalo mampir ke Ueno langsung, jadi jadwalnya kami bolak balik. Rencana di Ueno itu kita ke Sensoji Temple dan ke Tokyo Solamaci.<br />
<br />
Sampai di Sensoji, NAJUBILE, rame BANGET. Beda banget sama Kawasaki. haha.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy7IlnpFO7l1bxu1gzMT57i4hUaeIowbohaqYRxsh-xkAisg_-aOnJHY9sSL1qPQ2VIJoWGuKy2eouxEj_ZpCec_ImLBysGkNhjGmuZQRIKqHUq_ZgzENEQuvCrKh6xKeFeHPAGZB7fk/s1600/20180221_114923.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy7IlnpFO7l1bxu1gzMT57i4hUaeIowbohaqYRxsh-xkAisg_-aOnJHY9sSL1qPQ2VIJoWGuKy2eouxEj_ZpCec_ImLBysGkNhjGmuZQRIKqHUq_ZgzENEQuvCrKh6xKeFeHPAGZB7fk/s320/20180221_114923.jpg" width="180" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
(tuh kan ramai banget, dan asep sembayang dimana2)</div>
<br />
Di Sensoji, kami nggak lama2, cuma baca beberapa sejarah, ikut2an ramalan kocok (kok terdengar seperti parem kocok haha!) bayar 100 yen, bacaannya Moderate Luck. haha. Karena nggak percaya yang gini2an, saya tinggal ajah kertasnya diikat disana. Sebenarnya katanya kalo Bad Luck, baru deh diikat disana, biar bad luck nya nggak terbawa pulang haha.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijgNE100K3opVDH7jIVI9nP0HVB4ItiCCZsxTbf-5Xcl9KP6PenaovkFLahQm3dndN5kHegaj_x5CGnLS_Dk1KIQGOvnduRJCLXHxpVgkwBBinDt7SHJ_jJaodXSqICRb3IgiX_9N-mEU/s1600/20180221_121041.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijgNE100K3opVDH7jIVI9nP0HVB4ItiCCZsxTbf-5Xcl9KP6PenaovkFLahQm3dndN5kHegaj_x5CGnLS_Dk1KIQGOvnduRJCLXHxpVgkwBBinDt7SHJ_jJaodXSqICRb3IgiX_9N-mEU/s320/20180221_121041.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(itu punya saya yang pojok kanan bawah hehe)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Nah, setelah menyusuri Sensoji Temple, sampailah ke tempat yang paling dinanti2 oleh MT. Tempat jualan Melon Pan! Kagetsudo Melon Pan! yang letaknya persis di belakang Sensoji Temple. Sedikit antri tidak masalah..<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZwdhfe_rW_s45hbEzNqQx1_Hjeu29VAHu862j4qcOB0QVnmDYnCCPIIBo_mjyMDCawCmgsGXSJwFdoKvukBCz4d0qi2EBlhqqZiZv4baaikKHLbQ9Mn6vMFxMEev7FINYGS4TRP_tYH8/s1600/20180221_122334.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZwdhfe_rW_s45hbEzNqQx1_Hjeu29VAHu862j4qcOB0QVnmDYnCCPIIBo_mjyMDCawCmgsGXSJwFdoKvukBCz4d0qi2EBlhqqZiZv4baaikKHLbQ9Mn6vMFxMEev7FINYGS4TRP_tYH8/s320/20180221_122334.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(beli 3 hanya Y1000, beli satu Y350 kalo gan salah.. dan dia beli 3: 2 dimakan langsung, 1 disimpan. dan MT sudah sangat senang) haha!</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie7ZUb1JhM2j3T6mZK-LMTP2Gj6WKfROnThOm52s47PF25kioRTTWZRnrYTkUJSaGQlUGhYd4KNwXbSMMHuAlUrNVhBFj21FYwBuAkzNryd0HMn4LjSmvkrPt0GGGxiOMG0dorO8wv2yo/s1600/20180221_122726.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie7ZUb1JhM2j3T6mZK-LMTP2Gj6WKfROnThOm52s47PF25kioRTTWZRnrYTkUJSaGQlUGhYd4KNwXbSMMHuAlUrNVhBFj21FYwBuAkzNryd0HMn4LjSmvkrPt0GGGxiOMG0dorO8wv2yo/s320/20180221_122726.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(penampakan yang diisi ice cream matcha, harganya Y500)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Dari situ, kita jalan lagi beberapa ratus meter menuju Suzukien Asakusa. Disini menjual berbagai macam Matcha, termasuk matcha Ice cream. Sayang karena sudah terlalu kenyang sama si Kagetsudo, jadi saya nggak beli ice cream lagi. Padahal, ice cream nya dijejer berurutan (kurang lebih 10 nampan) dengan warna dari hijau paling tua sampai hijau muda (tergantung kadungan matcha nya). Then, mereka juga menjual banyak jenis teh hijau dan matcha. Ask for Help, si Mba nya sangat ramah menerangkan dengan bahasa inggris yang setengah bahasa tubuh.<br />
<br />
Next Stop: Tokyo Solamaci.<br />
Kalau nggak salah inget, kita jalan ke Tokyo Solamaci dari Suzukien, karena masih dalam keadaan kenyang. Jalan kaki paling makan waktu 20 menit, sambil liat-liat gedung2 dan menyebrang jembatan riverside. Sampai di Solamaci, sempet contemplating mau naik atau nggak. Karena takut rugi. Harga naik saat itu (karena sepi dan bukan peak hour) Y2,200/person. Karena dipanas2in sama MT, akhirnya naik. Dan merasa rugi. Karena belum gelap, jadi pemandangannya biasa ajah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZPEiZcEy6vDQ-eAKHUSoxYc3hGqlyFtcpVQWrsxw5iZiZ8PGvFjP4qYJZCqWKIjLbUj2mQ3OqxWcP8cceEg3VA_nrfhI9nsze4xAkZDFrkdxd5Bp6JgzRxhlTtHKqF5Kig0hzOrHYn8M/s1600/DSC02229.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZPEiZcEy6vDQ-eAKHUSoxYc3hGqlyFtcpVQWrsxw5iZiZ8PGvFjP4qYJZCqWKIjLbUj2mQ3OqxWcP8cceEg3VA_nrfhI9nsze4xAkZDFrkdxd5Bp6JgzRxhlTtHKqF5Kig0hzOrHYn8M/s320/DSC02229.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(tuh kan biasa ajah kan..mungkin kalau malam lebih bagus)</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxweKj0nxOUXlpGuw0VDRCfmmqaOPwY3ZM0VIrydvRCa6Qa-gYvTLK_P29hfg9A7VKpG4ph6NTusxkejNPD2gTal1hyphenhyphenD3sNi4BaZwixSeMK9kvpjkP4oC8nE-2pBZKl7g0GzXZog5xSh8/s1600/DSC02219a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxweKj0nxOUXlpGuw0VDRCfmmqaOPwY3ZM0VIrydvRCa6Qa-gYvTLK_P29hfg9A7VKpG4ph6NTusxkejNPD2gTal1hyphenhyphenD3sNi4BaZwixSeMK9kvpjkP4oC8nE-2pBZKl7g0GzXZog5xSh8/s320/DSC02219a.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(bentuk dari luar jauh lebih bagus, ekspektasi sayapun masih tinggi)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Menjelang gelap, kami hanya berjalan2 di Ueno Night Market, nyemil2 moci strawberry yang lagi heitz! banget dalam instagram. haha. Dan akhirnya menyudahi hari ini dan balik lagi ke Air BnB.<br />
<br />
Setelah 4 hari di Jepang, rasa lelah mulai menghantui. Setiap hari kita berjalan di atas 30ribu langkah (menurut Samsung). Dan juga, kaki sudah mulai sakit bak nenek-nenek. Tapi besoknya, masih lanjut!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-80456116095762868622018-03-31T15:50:00.000+07:002018-03-31T15:50:30.862+07:00Freezing Japan 2018 - Day 3: Gala YuzawaSampai di hari ketiga!<br />
<br />
Masih dalam rangka memanfaatkan TWP dengan maksimal, akhirnya kami putuskan ke Gala Yuzawa Ski Resort. Alasannya: free pakai TWP! Biaya PP tanpa TWP ke Gala itu sekitar 12,000-13,000.. Jadi kalau beli TWP ajah, dipakai ke Gala Yuzawa doank, udah langsung balik modal.<br />
<br />
Hasil tinjauan kami (saya doank sihh! MT cuma meninjau biaya2 skiing) melalui Hyperdia dan Google Map, Gala Yuzawa paling mudah dijangkau dari statiun Ueno. Tiket Shinkansen Ueno - Gala Yuzawa sudah kami pesan 2 hari lalu berbarengan dengan pesan Shinkansen ke Kawaguchiko.<br />
<br />
Pagi-pagi, lagi2 kami sudah rapih jali melenggang ke Ikejiri Ohasi, tidak lupa kami sempatkan makan roti tawar (yang enak banget beli kemarin ke Combini) dan makan onigiri di Combini dekat AirBnB. Sampai Ueno, ternyata, again, kepagian. Karena statiun bawah tanahnya agak2 outdoor (maksudnya angin2 dingin masuk juga melalui terowongan kereta ke ruang tunggu). Jadi mereka menyediakan ruang tunggu khusus masuk ke dalam ruangan tertutup. Si MT sempat-sempatnya bobo disana karena hangat, sambil menunggu Shinkansen. Ternyata, memang Ueno ini base nya orang2 menuju Ski resort di Yuzawa Area. Karena banyak sekali orang-orang lokal membawa peralatan ski dan snow board di Ueno Station. Tapi kebanyakan orang local turunnya di Echigo Yuzawa (1 station sebelum Gala) mungkin karena di Gala sudah terlalu banyak turis.<br />
<br />
Kalau mau liat2 waktu pembukaan Gala Yuzawa, sewa alat, dan lesson. Silahkan liat2 <a href="https://gala.co.jp/winter/english/">di sini</a> yahh..<br />
Informasi di dalam web nya cukup lengkap. Untuk Ski lesson berbahasa Inggirs bisa langsung ngobrol2 sama orangnya via webchat.<br />
<br />
Sampai di Gala (kebetulan kereta kita kereta pertama yg sampai di Gala) sudah ada "pemandu" yang menunggu kedatangan kita. Pemandu nya banyak dan dari beberapa negara yang sering mengunjungi Jepang. Ada yang berbahasa Inggris (entah dr mana yang pasti penampakannya bule), ada orang malaysia (spotted karena dia berkerudung), dan ada orang china. Anyway, tanpa ditanya, si orang Melayu itu langsung nyamperin kita (mungkin karena dia mendengar kita saling berbicara dalam bahasa indo). Dan dia langsung memberi petunjuk2 untuk pembelian tiket, sewa alat, dan paket2.<br />
<br />
Jadi antrian pembelian tiket ada beberapa counter, dan ada 3 macam. Satu yang berbahasa Japanese and Korean, satu yang berbahasa Japanese and Chinese, satu lagi berbahasa Japanese and English. So, jangan salah antri. Dan so pasti yang antriannya paling panjang adalah English.<br />
<br />
Karena pas kesana di pas-pas-in sama ulang tahun saya! yey! sebenarnya mereka menjual free lifting tiket untuk skiing dan Gondola free naik turun berapa kalipun (NB: kalo beli tiket gondola, itu hanya untuk 1 kali PP ajah). Botomline, karena saya berulang tahun kami menghemat sampai hampir 4,000 Yen. Lumayan kan! Jadi kalo ulang tahunnya di musim2 dingin, coba deh kesini, banyak promo! hehe. Oh ada satu lagi promo yang kita dapat, promo 10% discount karena menggunakan TWP! yey!.<br />
<br />
Selesai bebelian tiket dan sewa loker, kita langsung ke tempat sewa alat. Di sana disediakan beberapa Rak khusus mencoba nomor sepatu. Setelah dicoba nomornya, langsung dicatat di form nya dan antri lagi di tmpt sewa menyewa.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpVCXbzGP-GMJoqmx5Su6j0n4iKmmugngGZtiDaRgIWshT3QR6jCNz9xUTE6c18ikExyKehqaCjfurav2sW5b9Mt8GmQT_Bk6KaJzECdPWnAWodCEyKMKrDUswXywt9aX64tARRLvNV2Q/s1600/20180220_082344.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpVCXbzGP-GMJoqmx5Su6j0n4iKmmugngGZtiDaRgIWshT3QR6jCNz9xUTE6c18ikExyKehqaCjfurav2sW5b9Mt8GmQT_Bk6KaJzECdPWnAWodCEyKMKrDUswXywt9aX64tARRLvNV2Q/s320/20180220_082344.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(begini bentuk isian form nya)</i></div>
<br />
Oiyah kita nggak jadi main Ski btw, karena lesson nya full book dan kalo kata MT terlalu beresiko kalo main Ski tanpa lesson untuk pertama kali XP. Jadinya harus berpuas hati hanya dengan bermain Sled (seluncuran ky anak kecil).<br />
<br />
Habis dapet sewa boot , kita langsung mengarah ke loker. taruh2 semua barang, hanya bawa HP dan tiket ajah, karena sudah dapat dipastikan kami akan terlalu malas mengeluarkan kamera karena tangannya terlalu dingin dan basah.<br />
<br />
Naik Gondola sampai tempat permainan, disana baru akan dapat papan seluncuran Sled.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqg9gpPk0n5iDYgQcbIqebodP2ockylfwBvZFLcCV4zYPfnJnssd2x5-OZ-iEo7JHDN_utbBoCVEbeTD-H0ChAajYw0K3LvzPZw7ht-98gbBazn6AQndXw3m6-ee6j-qXmmuxJcHmrRkw/s1600/20180220_091124.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqg9gpPk0n5iDYgQcbIqebodP2ockylfwBvZFLcCV4zYPfnJnssd2x5-OZ-iEo7JHDN_utbBoCVEbeTD-H0ChAajYw0K3LvzPZw7ht-98gbBazn6AQndXw3m6-ee6j-qXmmuxJcHmrRkw/s320/20180220_091124.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(sesampainya tempat main, hujan salju tipis dan berkabut)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
Setelah puas main sled (capek juga loh FYI). Baru kita lanjut makan siang, dan kebetulan kita juga beli paket Fun Tour pake sepatu (apa gitu lupa namanya) tradisional Jepang. Jadi orang Jepang Jaman dulu kalau jalan2 di salju pakai sepatu ini. Anyway, kalau kita nggak pakai sepatu ini, jalannya akan kejeblos masuk ke salju sampa sebetis.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMwfbZvLYrz3xOZIeRhxFENaTImOTzDZKbKqgWUcReoSHHcBMHKRkHZeTPBf2Lhm8F-6e2xfz-Ziuy-YWfHXB580jUjZCrvIxQBLT7YoUldOIOVPizGlgJLzZd9yXk5yXsBpitCnzNEEA/s1600/20180220_111423.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMwfbZvLYrz3xOZIeRhxFENaTImOTzDZKbKqgWUcReoSHHcBMHKRkHZeTPBf2Lhm8F-6e2xfz-Ziuy-YWfHXB580jUjZCrvIxQBLT7YoUldOIOVPizGlgJLzZd9yXk5yXsBpitCnzNEEA/s320/20180220_111423.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTGJJc387k6afATs5Y5xee3yyhWADnpB6BaxwldItKvzMSVuHGmUOmY-iSRi5mWNrB06-3plPMI7lXbObx35QHo9jfvyM6b9HVza9s1Za2GZchCIkYjtt94jQiQ8o0VP4hbmR-KjOS8eY/s1600/20180220_112955.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTGJJc387k6afATs5Y5xee3yyhWADnpB6BaxwldItKvzMSVuHGmUOmY-iSRi5mWNrB06-3plPMI7lXbObx35QHo9jfvyM6b9HVza9s1Za2GZchCIkYjtt94jQiQ8o0VP4hbmR-KjOS8eY/s320/20180220_112955.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwPPzbejLETxlhGDw2VW-Niwf3BZb0bOkLDvMlVEzQMzAJjU95AHz1p5ICBZbcm1orfucAfLhKcRiTliEuAqCGGePNeXSDjamIOo-K8BeqGpStXf6bg7mrgYFbUWUJf0rK7I0WC8BfUk/s1600/IMG_20180221_050714_806.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwPPzbejLETxlhGDw2VW-Niwf3BZb0bOkLDvMlVEzQMzAJjU95AHz1p5ICBZbcm1orfucAfLhKcRiTliEuAqCGGePNeXSDjamIOo-K8BeqGpStXf6bg7mrgYFbUWUJf0rK7I0WC8BfUk/s320/IMG_20180221_050714_806.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(baguuuuuuusss banget Gala, sumpah nggak akan menyesal kesini)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
Dan ternyata hasil terik2 panas banget, jadinya super panas banget disana. Pualng2 dari Jepang, muka saya sedikit terbakar, karena main disini. sigh. Tapi puas!Selesai Fun Tour, yang kita lakukan mahal, makan es krim karena kepanasan :)<br />
<br />
Pulang dari Gala, sambil menyeret2 kaki, karena nggak puas dan nggak jd ski (sedih), kembalilah kita ke Ueno. Sampai Ueno, karena sudah mendekati jam makan, si MT langsung google2 mencari restoran enak di Ueno. Ternyada ada tempat makan sushi yang namanya pakai bahasa kanji dan tak terbaca di dalam Ueno Night Market. Akhirnya setelah mencocokan tulisan kanji di papan toko dan di gambar orang melalui trip advisor, sampailah kita ke tmpt makan sushi. Sushi nya ternyata murah2.. mulai dari 100 Yen sampai 500 Yen per plate. Dan sisinya Banyak. BANYAK! Isinya yah, topingnya, bukan nasinya. So, totally worth it. Tapi maap tidak membantu karena lupa nama restonya :)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ91ZV_C45qV-hOmSod0xmbngFvZAA1D4N8hwjbO9LcxurMHrMxh5VGLlfLOjiwtKLhkWgaPLKSzkAXsnpLSYGerLw5CIG6j8N94n5J8T4iR1aviSHZ3mnaQwU418NCwvyqkaVEOvqQi0/s1600/20180220_153925.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ91ZV_C45qV-hOmSod0xmbngFvZAA1D4N8hwjbO9LcxurMHrMxh5VGLlfLOjiwtKLhkWgaPLKSzkAXsnpLSYGerLw5CIG6j8N94n5J8T4iR1aviSHZ3mnaQwU418NCwvyqkaVEOvqQi0/s320/20180220_153925.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(kira2 begini bentuk sushinya)</i></div>
<br />
Karena kita sampai sebelum jam makan, kita masih bisa dapat tempat duduk. Selesai makan, ternyata didepan sudah muncul antrian. Baiklah! Hokii!<br />
<br />
Selesai makan di Ueno, kita hanya berjalan-jalan sebentar (masuk Uniqlo berniat membeli Jaket lagi karena salah bawa jaket, tapi kok rasanya sayang akhinya tidak jadi haha!).<br />
<br />
Pulang lah kita ke AirBnB dan mengakhiri hari ketiga yang indah ini! :)Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-85015518302139541402018-03-24T09:41:00.000+07:002018-03-24T09:42:37.131+07:00Freezing Japan 2018 - Day 2: Tokyo - Kawaguchiko - Gotemba - Kawaguchiko - TokyoDi hari kedua, acara kami cukup padat, karena lama di perjalanan, karena lagi, saya mengatur perjalanan dengan biaya se-minim mungkin.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Ok, jadi begini.. Sebenarnya, kita bisa atur perjalanan dengan rute: </div>
<div>
Opsi 1) Tokyo - Kawaguchiko - Gotemba - Tokyo</div>
<div>
Opsi 2) Tokyo - Kawaguchiko - Gotemba - Kawaguchiko - Tokyo (lebih muter2)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yang pasti, perjalanan dari Kawaguchiko - Gotemba nggak di cover sama TWP. Jadi kita harus beli tiket bus seharga 1,510 Yen. Di opsi 1, perjalanan pulang dr Gotemba - Tokyo juga tidak di cover sama TWP, kurang lebih ada additional cost sebesar 3,000 Yen. Sedangkan, kalau menggunakan opsi 2, perjalanan balik dr Gotemba ke Kawagushiko hanya makan biaya bus 1,510 Yen lagi. dan dari Kawaguchiko ke Tokyo sudah pasti di cover oleh TWP. So, di Opsi 1, akan keluar additional cost 4,500 Yen tapi hemat waktu sekitar 30 menit. dan di Opsi 2 akan keluar additional cost 3,020 tapi lebih lama 30 menit. Akhirnya saya putuskan Opsi 2. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadwal bus untuk PP Kawaguchiko - Gotemba bisa dilihat di link ini. </div>
<div>
<a href="http://bus-en.fujikyu.co.jp/route/detail/id/1/">http://bus-en.fujikyu.co.jp/route/detail/id/1/</a></div>
<div>
Beli tiketnya bisa di statiun Kawaguchiko, atau bisa langsung menggunakan Suica/Pasmo Card di tap di dalam bus.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Perjalanan dimulai pagi2 buta. Jam 6 kami sudah rapih jali melenggang Ikejiri Ohasi St. (pemirsa : Kalian mandi nggak sih? Jam 6 pagi udah rapih?; kami: nggak donk! kan malamnya udah mandi dengan bersih.. jd pagi2 tinggal jalan.. anyway itu musim dingin, bisa mati beku haha!). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Base kami dimulai dari Shinjuku St. Oiyah, lupa bilang kalau di hari sebelumnya, kami sudah melakukan reserve bus di statiun Shibuya. Tinggal dateng ke Loketnya (untungnya English Speaking..) dan kasih tau kalian mau book tiket menggunakan apa jam berapa, kemana.. semua bisa diliat di hyperdia dan google map yahh.. Rutenya kalo weekdays adalah Shinjuku - Otsuki - Kawaguchiko. Kalau weekend, katanya sih ada yang langsung dr Shinjuku - Kawaguchiko. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Okei, pagi2 kita sudah sampe Shinjuku. Saya sengaja nggak mengatur waktu mepet2, karena nggak tau kondisi Shinjuku yang kata orang besar sekali.. takutnya kereta yg udah terbooking malah kelewatan.. Akhirnya sampe di Shinjuku menyempatkan diri membeli Onigiri di Combini.. murah! cuman Y120 sajahh per pcs. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Shinjuku - Otsuki makan waktu sekitar 1 jam. Dalam kereta enak banget lah, anget2 dan canggih. Kemudian lanjut dr Otsuki langsung ke Kawaguchiko menggunakan kereta yang lebih kuno, dan dingin banget! zzzzz...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgibfRNvtGVajQ1SmR9DXJeJlJWyp4W_RRhyiiGyOpD7Az_ge03UrT1zZ1CJdTTnWXvgs2VU7WnfJ19AAbt9uNyDRZEJfC11e1c08RGZzPwSH1iIJf3v0L_7u7yEbJGuehdrkXiTjcnaNE/s1600/20180219_060206.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgibfRNvtGVajQ1SmR9DXJeJlJWyp4W_RRhyiiGyOpD7Az_ge03UrT1zZ1CJdTTnWXvgs2VU7WnfJ19AAbt9uNyDRZEJfC11e1c08RGZzPwSH1iIJf3v0L_7u7yEbJGuehdrkXiTjcnaNE/s320/20180219_060206.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(di dalam tran Otsuki - Kawaguchiko, tetap harus berpakaian lengkap bak tukang villa puncak, karena dinginnya pake banget!)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Otsuki - Kawaguchiko St, akan melewati Fuji St dan Fuji highland. Sang masinis akan memelankan keretanya saat Fujisan View nya pas banget buat di foto. Saya ingat saya ikut foto, tapi saya lupa fotonya ada dimana :( Otsuki - Kawaguchiko kurang lebih hanya 40an menit. Sampai di Kawagichiko St sudah ramai turis.. langsung buru2 lari ke perapian tengah yang hangat banget, sebelum jalan kaki lagi ke Kawaguchiko Lake. Kebetulan, kami tidak mengunjuki Tourist Spot. Bukan karena sengaja, tapi karena ketidak tahuan kami dan ke cheapo-an kami. Karena nggak mau tambah additional cost naik bus lagi dari Kawaguchiko St ke lake, so kami pilih jalan kaki bermodalkan google map. Sepanajng Jalan bagus loh View nya! nggak menyesal sihh.. Dan bener2 masuk2 ke gang-gang perumahan Jepang.. bahkan ada sampe lihat ada kuburan. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sesampainya kita, lalu bingung, kok sepi banget, kok nggak ada yang jual makanan.. kok kok kok.. Tapi akhirnya tetap foto2 karena bagus banget! dan kebetulan sepi yah.. krn bukan tourist spot. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhiiBiOkNPXhdK4KrRAFOyoIej9gNLJO1hCyCy4KyKcMEzFem_RfP3Z7kuTkusdZvxEepy45jYD4-y_xIPy2T_kRt03oIN0vaoWTmjHyazJFo3z0Jdzo-PRsJYz-duHoshjZYZxWtch-E/s1600/20180219_080751.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhiiBiOkNPXhdK4KrRAFOyoIej9gNLJO1hCyCy4KyKcMEzFem_RfP3Z7kuTkusdZvxEepy45jYD4-y_xIPy2T_kRt03oIN0vaoWTmjHyazJFo3z0Jdzo-PRsJYz-duHoshjZYZxWtch-E/s320/20180219_080751.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(bagus gak bagus gak? Fujisan nya mana? Fujisannya ada di belakang kita hehe)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Puas jalan-jalan dan foto, kita mampir ke tempat ramen (yang kata si MT) terkenal dan enak. Namanya Fujinokura Ramen. Btw, lumayan setelah jalan kaki naik turun bukit, badan ini menjadi hangat kembali haha. Makan ramen jadi puas bgt karena kelaparan hanya makan Onigiri di pagi hari. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj08ZuT3F3C6RTj8_TM378XIeQT4eWnjGUaS_FNgrx7j10GYhvrPBQ1Ya6zdVvt6dmvmSXGHrQ8Wj54-b_tUETN7bHfFmoso5Kx7YWrOm-Voj1bvn_V78cFOMySDVAidNQKeLu2L6smx5s/s1600/20180219_091020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj08ZuT3F3C6RTj8_TM378XIeQT4eWnjGUaS_FNgrx7j10GYhvrPBQ1Ya6zdVvt6dmvmSXGHrQ8Wj54-b_tUETN7bHfFmoso5Kx7YWrOm-Voj1bvn_V78cFOMySDVAidNQKeLu2L6smx5s/s320/20180219_091020.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(enak nggak? Nyahh.. oklah.. karena nampaknya makanan di daerah ini tidak sebanyak di Tokyo)</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Masuk restoran jam 11 (pas baru buka) masih sepi.. selama makan akhirnya makin banyak turis-turis berdatangan. Cabut dari makan bakmi (eh ramen) kita langsung ke Kawagichiko St. lagi untuk menunggu bus di Shelter 6 (outdoor, dingin, mampus) untuk ke Gotemba. Naik bus makan waktu 1.5 jam.. lama yah ternyata. bisa bobo2 ciang dulu di bus. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Gotemba buat saya. Yah cukup tau ajah sih.. barang2nya bukan yang bagus2 gimana. Untuk yang hunting barang ber-merk yah harusnya ok lah. Saya sih terus terang bengkrap, jadi nggak beli apa2. si MT dapet sepatu Adidas lumayan murah. Yang saya suka adalah bisa makan Es Krim Godiva yey! Ternyata makan es krim di musim dingin bukan hal besar haha. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nggak banyak cerita di Gotemba, akhirnya kita memutuskan untuk pulang 1 jam lebih awal dr jadwal. Lanjut lagi ke Kawaguchiko St - Otsuki - dan Shinjuku. Sampai Shinjuku udah lagi-lagi lewat jam makan malam. Sudah kurang lebih jam 9 kurang dan kami mau coba ramen yang super terkenal (ternyata ramen turis) - Ichiran Ramen. Waiting time kurang lebih...hmmm... 40 menit kali yah.. outdoor, dingin, bye! Dan yang antri benar2 turis semua, Filipino, Korean, Chinese, Indonesia (us!). Sambil antri, kebetulan ada Lawson. Langsung saya cabut ke Lawson untuk beli Tiket Fujiko Museum buat lusa. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Note: jadi beli tiket Fujiko Museum ini sedikit ribet karena: </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Harus beli di Loopi Machine yang ada di lawson</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Loopi Machine hanya berbahasa Jepang. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jadi, dari pada saya nunjukin susah, mending kalian tanya ajah sama pegawai Lawson, mereka akan dengan ramah dan berbahsa tarzan melakukannya untuk kita. Note: pegawai2 Lawson nggak seberapa bisa bahasa Inggris. So, Good Luck with that!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setelah makan Ichiran.. menurut saya Ichiran enak, tapi not worth the wait lah.. kalau2 sampai mau makan Ichiran, coba cari ichiran yang 24 jam, dan makan di jam tidak wajar.. misalnya jam 6 pagi, jam 11 siang, dan jam 3 siang :) karena saya melakukan itu di Osaka dan Ichiran tidak perlu antri hehe!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Lanjut ke hari esok yah! hari paling seru selama perjalanan (menurut saya)! :)</div>
<div>
<br /></div>
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-5093812736664105772018-03-17T13:18:00.004+07:002018-03-24T08:34:43.901+07:00Freezing Japan 2018 - Day 1: Jakarta - Tokyo (Narita)Saya janji di posting ini saya akan pasang foto. :)<br />
<br />
Somehow yang postingan tanpa foto itu tidak menarik, tapi saya selalu malas kalo posting harus pasang foto. Karena ribet banget, harus pindahin foto dl ke Laptop, then harus diedit menjadi portrait, dan harus di edit menjadi cantik! (ini yang paling penting bruh!). Habis itu masih harus di upload ke blog.<br />
<br />
Anyway.. mulai yah cerita hari pertama.<br />
<br />
Hari pertama (18Feb18), pesawat kita kebetulan jam 6.35 AM waktu Jakarta, jadi kita lumayan kepotong seharian di jalan. Nah, waktu pulangnya nanti, pesawat kita jam 10.00 PM waktu Jepang, so kita untuk di belakang. Kabar burung, kalau tiket pesawat promo biasanya begitu, pasti ada 1 hari yang kepotong untuk perjalanan, nggak bisa tuh kita dapet pesawat malam pas pulang dan pergi..<br />
<br />
Sampai di Narita sudah cukup sore sekitar jam 3. Kebetulan suhu pada saat itu menunjukan angka 3 derajat. Fine! Dengan lenggang kangkung saya yg hanya mengenakan cardigan, PD ajah karena pasti ada garbarata nya kan. Ternyata, nggak di Cengkareng, nggak di Narita, pesawat pada rebutan tempat parkir, so kita harus turun pesawat dan naik bus. Dengan tanpa menggunakan jaket lengkap.<br />
<br />
Selesai urusan imigrasi, langsung menuju JR East Travel Service Center, yang ada di lantai basemen. Kesana, kita beli Tokyo Wide Pass yang bisa berlaku 3 hari. FYI, TWP ini harganya 10,000 Y yang berlaku 3 consecutive days after pertama kali penggunaan. Sama seperti JR Pass, TWP juga hanya bisa digunakan untuk JR line (disclaimer: ini hasil research saya yahh..). Bedanya dengan JR, TWP hanya bisa dibeli di Tokyo dengan menunjukkan passport dan hanya berlaku di daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya).<br />
<br />
TWP Coverage area:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gmj8Wmv0ueGoRW5J71XGybh0tY5KayIrtMGDZddwIZwbc2wGXXBSUK77P7bjocwkV6wOK1E-7s4_hoNlMrpIvtOwfseyDF1SIBxXryLLVv-pMJyyZLjQFBtKrjaEGTHoZoDYNYn7R0E/s1600/TWP+Coverage.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="556" data-original-width="521" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gmj8Wmv0ueGoRW5J71XGybh0tY5KayIrtMGDZddwIZwbc2wGXXBSUK77P7bjocwkV6wOK1E-7s4_hoNlMrpIvtOwfseyDF1SIBxXryLLVv-pMJyyZLjQFBtKrjaEGTHoZoDYNYn7R0E/s320/TWP+Coverage.bmp" width="299" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Waktu beli di JR Center, kita akan ditanya rencana 3 hari penggunaannya oleh petugas yang fasih berbahasa Inggris. Dan, kalau kita sudah tau mau naik kereta apa, kemana, di jam berapa, lebih baik langsung booking tiketnya dari sekarang. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sesuai dengan rencana awal, kami akan menggunakan TWP 3 hari untuk: Narita Express menuju AirBnB (tanpa TWP: 3,600 Yen), Tour Kawaguchiko (PP dr Shibuya tanpa TWP 8,000 Yen), dan Gala Yuzawa Ski Resort (PP dari Shibuya tanpa TWP 13,000 Yen). Overall, saya untung hampir 15,000 Yen!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Hari itu, karena kami masing ling lung, baru turun dr pesawat, dan kebetulan Narita Express yang kami pesan akan berangkat 5 menit lagi, si petugas pun hanya bilang: I recommend you to run straight ahead to car 9, and you will catch your train. Yahh ngana ngomong gampang, beta kan baru sampe, bawa 2 koper gede suruh lari2an pulak. Anyway, akhirnya we did her recommendation: To Run. Jadinya, in rushing kita nggak bisa ngebooking2 Shinkansen yang mau kita naikin. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Anyway, checking on Shinkansen sebelum pergi itu caranya: menggunakan google map (untuk referensi tanggal dan Jan keberangkatan). Dari Google Map, saya cocokan dengan hyperdia (website: <a href="http://www.hyperdia.com/en/">http://www.hyperdia.com/en/</a>) untuk mencari nama kereta dan jadwal keretanya. Karena kami menggunakan TWP, nggak usah khawatih lagi sama biaya yg ada di hyperdia, karena semuanya tercover!. Kita tinggal tunjukin TWP card nya ke JR Center dan tinggal pesan.. wala! JR center ada dimana2 kok di statiun2 besar seperti Shinjuku, Asakusa, Ueno, dst. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Naik Narita Express, locked our baggage on the back of the car, iyah, jd ada bagasinya, trus ada cable lock gitu menggunakan password. Cara penyetelannya ada di situ juga, tapi karena terburu2 nggak sempat saya foto. Tapi percayalah, ada bahasa inggrissnya, dan mudah sekali caranya. Lalu kami duduk manis dan perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam. Lama juga yah!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Narita Express ini ada beberapa jadwal dan pemberhentian (silahkan Check di Hyperdia). Untuk teman2 yang berhenti di Shibuya, tidak semua Narita Express berhenti di Shibuya, so dilihat hati2. Kami, kebetulan kami berhenti di Shibuya, dan AirBnB terletak di Statiun Ikejiri Ohasi (3 min train dr Shibuya - 1 stop or 30 min walking from Shibuya). Jadi di Shibuya, kami mengisi terlebih dahulu Suica Card pinjaman untuk naik subway lanjutan ke Ikejiri Ohasi. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Suhu pada saat itu menunjukkan 6 derajat. Setelah sampai AirBnB dan malas banget bongkar2 koper, karena sudah jam 8an, dan belum makan malam. Akhirnya kami langsung berangkat mau makan Gyukatsu Motomura di Shibuya. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kasih dulu ah penampakannya..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXjFe0Y3pLYji6Oif-54H5DKJCGACSi__gVrHwjo2t0a3on_7_55HZH78j1K5xbqXlLOLhtJtpBhSaYSMhuWiyc5IjoK4NEXP4hyhXy87GUzjOzi7hJES2kpFjQl6qMd9uyUCL_1OEMjU/s1600/20180222_102917.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXjFe0Y3pLYji6Oif-54H5DKJCGACSi__gVrHwjo2t0a3on_7_55HZH78j1K5xbqXlLOLhtJtpBhSaYSMhuWiyc5IjoK4NEXP4hyhXy87GUzjOzi7hJES2kpFjQl6qMd9uyUCL_1OEMjU/s320/20180222_102917.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Akhirnya pergilah 2 anak kampung ini berjalan keluar. Di table trip plan saya, karena kita cukup cheapo, saya berencana berjalan kaki dari Ikejiri Ohasi St. sampai ke Gyukansu Motomura Shibuya. Nyatanya, sampai bawah apartemen, akhirnya nggak ada yg bertanya, kaki langsung melangkah masuk ke stasiun untuk naik train. :) Dingin banget bruhh.. laper pula..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sampai di Gyukatsu setelah sempat nyasar 2-3x dengan pake acara naik turun tangga, ternyata sudah ada antrian sekitar 10 org. Jam 9 malam, suhu: 5 derajat. menunggu dalam kelaparan, dan angin malam, serta badan tropis. BYE. Ini malam paling menyiksa selama perjalanan kami ke Jepang. sungguh. Ditengah2 menunggu, si MT bilang: oiyah yah katanya GM Shibuya lama antrinya karena tempat duduk didalam hanya 9, kalau di Shinjuku ada 20 jd lebih cepat. Kenapa toh yah MT nggak bilang sedari awal. Antara nanggung dan tidak nanggung, akhirnya tetap diputuskan mengantri. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Antrian berakhir setealh 1.5 jam berdiri dalam angin malam. Masuk ke dalam, langsung mendekatkan tangan pada tungku2 kecil buat bakar daging. Dingin banget sumpah! </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Selesai makan, malam kami diakhiri dengan berlarian di jam 11 malam dengan suhu turun ke 3 derajat, menuju kereta, langsung ke AirBnB. berlaripun aku merasa tak sanggup. Rasanya pengen pulang Jakarta ajah saat itu :(</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Lanjut ke hari esok yahh..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Yang nulis juga udah ngantuk, mau bobo siang dulu :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<br />Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-46195751335646745592018-03-17T11:07:00.002+07:002018-03-17T11:13:42.700+07:00Freezing Japan 2018 - Prelude Feel like ages..<br />
Sudah lama sekali saya tidak menulis blog, sungguh saya rindu #toyorwindy<br />
<br />
Awalnya sudah mau close ajah blog ini, isinya cuma seputaran TTC yang belum berhasil (ciee ceritanya lelah). Kemudian ada seorang sepupu dari negeri nun-jauh disana mau berkunjung ke Jogja dan dia nanya2.. Akhirnya saya cari blog archive saya dan tinggal kasih ajah link nya ke dia. Nah terus saya berfikir, ternyata mengabadikan blog itu ada gunanya loh. Apalagi pas tempo hari saya persiapan jalan-jalan ke Jepang, saya benar2 terbantu baca blog kiri dan kanan.. So.. saya mau cerita perjalanan saya yang mendadak kemarin ini ke Jepang.. yeay!<br />
<br />
Dari tahun lalu kami sudah berkeinginan jalan-jalan, karena jabang bayi yang ditunggu2 selama hampir 3 tahun belum kunjung datang dan yah sudahlah kami lelah (saya doank sih, kalo MT santai kayak di pantai, selou kayak di pulou) dan memutuskan untuk take a break. <br />
<br />
Dan somehow, dari tahun 2016 banyak (BANYAK; B A N Y A K) sekali orang Indonesia alan2 ke Jepang. Kenapa yah? Mungkin karena buaian-buaian foto di sosial media yang membuat semua orang merasa FOMO (fear of missing out) dan akhirnya beramai-ramai pergi ke Jepang. Atau mungkin juga karena banyak sekali blog-blog yang bercerita mengenai pergi murah ke Jepang, sehingga membuat Jepang menjadi salah satu tujuan yang "masuk budget". <br />
<br />
Di tahun 2017, tadinya kami mau mengajak kedua belah pihak orang tua kami untuk jalan2 bersama2 ke Jepan (bayar sendiri2 kook, saya dan MT belum berpenghasilan sebesar itu untuk membiayai sebuah perjalanan keluarga.. tapi sudah ada niatannya, semoga gajinya makin berkembang #loh). Akhirnya, karena satu dan lain hal, akhirnya, kedua orang tua kami malah berangkat ikut tour dan kami berdua ketinggalan di Jakarta<br />
<br />
Akhirnya, di tahun 2018, niatan pergi ke Jepang diwujudkan. Si MT sih maunya tunggu pameran dulu, biar dapet tiket murah. Tapi kalo tunggu pameran akan perginya baru di akhir2 tahun atau at least second half. Sedangkan saya sangant ingin sekali pergi di musim dingin. Dengan berbekal karakter yang dari kecil selalu dipenuhi keinginannya oleh papa (bahasa kerennya: manja), sayapun mulai "merajuk". (Red: merajuknya dikasih tanda kutip yah, karena bukan merajuk menye2 menjatuhkan diri di lantai lalu berguling2 gitu, melainkan merajuk dewasa dengan memasukkan pertimbangan2 berat dan logika alam semesta!) Ternyata, si MT pun punya sifat mirip2 sama Papa saya: tidak tahan rajukan :) yeay!<br />
<br />
Suatu malam yang cerah di awal Jan18, dimana AC Grand Indonesia berhembus sangat dingin, kamipun mampir ke Dwi Daya GI. Dari niatan hanya bertanya tiket, sampai akhirnya malah beli Tiket.. #eaaa Mas-masnya Dwi Daya itu loh.. gimana yah pinter banget.. bilangnya gini: Mas, ini tiket perginya tinggal 6 seat dan pulangnya tinggal 9 seat. Harusnya kalo deal besok pagi masih keburu sih. Nanti tinggal hubungi saya saja. Kamipun termakan omongan mas-mas Dwi Daya. Akhirnya kami pergi dengan tiket masing2 seharga IDR 6 Mn dan berangkat 1.5 bulan kemudian.
<br />
<br />
Dengan terburu-buru akhirnya kami minta referensi teman-teman yang sudah pergi ke Jepang, membaca blog-blog mengenai transport di Jepan (btw transport Jepang susah BANGET). Daann lain-lain. Sampai suatu ketika, saya membaca di sebuah blog kalau mereka pergi ke Jepang dengan persiapan 6 bulan wow! Tapi sayapun punya seorang teman yang honeymoon pergi ke Jepang, tanpa persiapan matang (yang ngerasa, jangan marah.. nanti tak makan! hehe).<br />
<br />
Selama persiapan, langkah-langkah yang kami lakukan adalah:<br />
1. Tinjau tiket pulang-pergi. Kebetulan kami pergi mendarat di Tokyo dan pulang dari Osaka (walaupun transit dulu ke Tokyo).<br />
2. Buat itinerary kasar. Misalnya: hari 1 base dimana, mau kemana saja. dst.<br />
3. Setelah tau base setiap harinya, baru cari Hotel! btw, kami tidak menggunakan Hotel, tapi AirBnB. harga hemat sampai dengan 40%!<br />
4. Pastikan transport! (salah satu hal tersulit, apalagi kalau tidak pakai JR Pass seperti kami).<br />
5. Cari makanan. Yang terakhir ini adalah tanggung jawab utama nya si MT. karena dia BANYAK maunya! (dan disinilah budget terbesar kami, sungguh)<br />
6. Tinjau ulang semuanya! Ini penting banget!<br />
7. Siapin passport dan visa!
Untungnya, karena dari tahun 2017 kami memang berencana ke Jepang, kamipun sudah mengganti passport kami masing2 menggunakan e-passport.<br />
<br />
Keuntungan menggunakan e-passport:<br />
1. urus visa mudah, cepat, dan murah (bahkan gratis jika di kedutaan)<br />
2. memaksa kami untuk ke Jepang lagi dalam waktu 3 tahun (Karena e-pass visa berlaku 3 tahun yeay!)<br />
3. udah sih itu doank :)
Mulai yahh ceritanya dari persiapan2 kami di atas.<br />
<br />
<br />
<b>Kartu Kredit Pendukung: BNI JCB terbukti punya rate terbaik di Jepang.</b><br />
<br />
Berdasarkan info dari seorang teman yang juga baru berwisata keluarga ke Jepang, penggunaan kartu kredit BNI berlogo JCB sangatlah membantu. Selain membantu bertransaksi, juga katanya punya rate yang paling murah dibandingkan dengan kartu kredit lainnya. Untungnya kami punya KK tersebut. Ini bukannya Paid Partnership yah (yaaa keleus BNI mau..). Anyhow, kamipun membagi 2 kebutuhan kami di Jepang. Untuk pembelian oleh-oleh dan barang-barang, kami pakai KK, sedangkan untuk makan dan jajan, kami menggunakan Cash.<br />
<br />
<b>Barang yang HARUS dibawa: Dompet kartu kecil dan dompet koin.</b><br />
<br />
Lagi, seorang teman memberitahu, kalau pergi ke Jepang jalan-jalan sendiri (tanpa tour) kita harus membawa dompet kecil yang bisa muat kartu subway (kereta bawah tanah yah, bukan sandwich hohoh) dan bisa untuk koinan. Daann ternyata benar adanyaa..Pergi ke Jepang di musim dingin, sangat merepotkan. Dimana kita harus keluar masukin kartu subway dan buka tutup sarung tangan. dengan membawa dompet kartu subway dan jaket berkantong, akan sangat mudah untuk menggunakannya. Kemudian dompet koin. Ini sangat penting karena, transaksi di Jepang (apalagi mau jajanan pinggir jalan) mostly menggunakan koin. Karena harganya hanya berkisar 100-700an Yen (walaupun ada juga yang 1000an), sedangkan uang kertas di Jepang pecahan terkecilnya adalah 1,000 Yen. Lalu, dimana-mana di Jepang BANYAK BANGET Vending Machine dimana harus menggunakan koin.<br />
<b><br /></b>
<b>Perlukah membeli JR Pass? Tergantung kebutuhan.</b><br />
<br />
Kalau menurut saya itu kembali lagi ke masing2 rencana perjalanan. Kebetulan rencana perjalanan saya >7hari (JR Pass kan hanya 7 hari), dan tidak membutuhkan perjalanan PP menggunakan Shinkansen ke Tokyo - karena saya pulang dari Osaka. Mungkin kalau perjalanan yang base nya di Tokyo dan hanya 7 hari, akan lebih membutuhkan. Nanti saya akan share di post terpisah yahh.. karena menurut saya posting ini perlu agak detail, untuk membantu memberi informasi yang mungkin akan berguna. <br />
<br />
<b>Belilah tiket-tiket kebutuhan yang bisa dibeli di Jakarta. </b><br />
<br />
Tiket-tiket seperti: Tiket theme park, JR Pass, Kansai Pass, etc. bisa dibeli di Jakarta melalui tour and travel. Karena ada beberapa tiket yang harganya lebih mahal jika dibeli di Jepang, dibandingkan di luar negri sepert Kansai Area Pass. Saya beli 1-day Kansai Pass di HIS tour seharga 2,200 Yen (sesuaikan dengan rate) dan jika dibeli di Jepang, harganya menjadi 2,500 Yen.. kan lumayan 300 Yen bisa buat beli Melon Pan :) Lalu, keuntungan beli Tiket Theme Park di Jakarta, kebetulan kemarin kita beli Uneversal di Jakarta, adalah supaya langsung antri masuk, tanpa antri beli tiket lagi!! :)<br />
<br />
<b>Pack light!</b><br />
<br />
Ini penting banget lohhh.. karena saya kemarin kesusahan babawa koper ukuran medium untuk naik turun tangga di Subway station. Untungnya punya Kuli pribadi bernama MT :) Anyway, ini salah dia juga sihh (tetep nggak mau disalahin) Dia bawa baju banyaaaakk bangggeeettt... sehingga akhirnya peralatan lain2nya harus titip di koper saya huhuhu. Jadilah koper saya berat. Dan tambahannya lagi, kami pergi di musim dingin, so berlipat gandalah itu kesesakan koper kami :(<br />
<br />
Okei, next posting lanjut ke Day 1 kami yahh! Ciao!<br />
Buat yang siapa tau kebetulan lagi baca dan lagi prepare ke jepang: You'll love it!<br />
<br />
<br />Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-85690386210683237542017-09-23T10:19:00.000+07:002017-09-23T10:19:33.123+07:00TTC Journey Short Season: Traditional IntermezzoHaii semuaa... Sudah lama rasanya tidak memberikan para pembaca update yang bermutu..(Kayak banyak pembacanya ajah nyihihihi)<br />
<br />
Anyway, posting kali ini juga belum tentu bermutu sihh.. tapi saya tetap mencoba seinformatif mungkin yahh..<br />
<br />
Jadi, kemana ajah saya setelah berhasil menjalani PLI? jawabannya: mencoba pengobatan traditional. <br />
<br />
Some ppl asked me: why didnt u try IVF or insemination. Itu cara paling mudah untuk getting conceive. <br />
That is totally true. Tapi di dalam lubuk hati kecil saya (tsah elah wiinn bahasa loo!! *toyornih) merasa kalau insem dan IVF itu my very very last bullet in the TTC war. selama masih ada harapan normal, kenapa tidak coba yang normal. So, yah.. masih mencoba normal sampai sekarang xixix.. Oyah, dan ini juga bukan masalah biaya yah.. (bukan berarti uang kami super banyak layaknya Paman Gober), tapi kalau memang sudah harus menggunakan IVF dan insem, yah apa boleh buat, biaya nya berapapun tetap harus dikeluarkan, bukan? Dan bukan berarti jalan menempuh normal conceive itu juga murah. seperti kalian bisa baca, saya sudah rincikan beberapa biaya yang sudah kami keluarkan selama proses. Kalau kata seorang teman saya, biayanya sudah sama seperti membeli chanel boy bags (hiks miris.. langsung buka Reebonz liat2 tas sampe garuk-garuk lantai)..<br />
<br />
Anyway, setelah drama PLI selesai, dan seharusnya sudah balik ke Obgyn, kamipun tetap belum memilih2 obgyn handal yang pro PLI. Beberapa teman menyarankan pengobatan traditional. Akhirnya di bulan pertama setelah PLI selesai, kamipun mencoba obat sinseh ampuh dari Medan (saya tidak tau nama sinsehnya..saya hanya beli obatnya, rujukan dari teman). Anyway, obatnya ternyata adalah pai fung yen (dan beberapa jenis obat cina lainnya). Long story short: gagal yo... yah sudah deh..<br />
<br />
Next! Another friend told me about her sister yang berhasil conceive dengan bantuan tusuk jarum atau bahasa bekennya: akupuntur. Septerti yang kalian tau, akupuntur ini memang sudah diakui di dunia kedokteran kan.. jadi masih semi-medical lah..Akhirnya kami pun mengunjungi sang sinseh..<br />
<br />
Namanya Sinse Arif Budiman Halim (Djoen) di daerah Tosiga (deket banget sama gereja MBK dan sekolah Sang Timur). Pertama kali mengunjungi klinik ini, nampaknya hari keberuntungan buat kami, karena saat itu pasiennya tidak terlalu ramai dan kami dapat nomor muda (karena next kunjungannya selalu antri 3-4 jam *sigh). Masuk, bertemu dengan Koko Sinseh (iyah kokoh, karena guess what?? masih muda BANGET.. mid 30s I might say). Konsultasi pertama sih saya nggak bilang apa2, dia hanya memeriksa denyut nadi kami masing2. Dan langsung memberikan diagnosa. Sebenarnya menurut dia, masalah kami berdua tidak berat. Tapi kok somehow sudah 3 tahun masih belum ada hasil? (ini hanya pertanyaan saya dalam hati). Diagnosa beliau pun (I might say) 90% tepat. Diagnosa sperm nya MT, sama seperti yang diberikan dokter. Begitu pula diagnosa mengenai "antibodi" yang dia berikan. Jadi berpuluh2 juta saya buang untuk mengetauhi kondisi kami itu, hanya ditebak dalam 1x pertemuan dengan si kokoh sinseh hehe. <br />
<br />
Akhirnya kamipun di treatment akupuntur dan diberikan obat herbal. Ke si kokoh sinseh ini hanya bertahan 4x pertemuan. alasannya bermacam2: 1) karena pihak lelaki (si MT) kurang percaya kalau bukan "dokter" yang ngomong (walopun dia tidak bilang terus terang, tapi saya bisa menerawang haha!) ; 2) sang sinseh tidak menerima pembayaran menggunakan kartu kredit haha (ini sih masalah cash flow ajah yah.. 3) antriannyaaa..... najubile.. setiap kesana selalu menghabiskan 25% waktu weekend kami.. hiks.. 4) seminggu sekali harus di treatment disana.. so, sangat berat buat kami yang sangat malas ini untuk bolak balik hehe..5) obatnya pahitttt... hehe! <br />
<br />
Biaya pengobatan ke Kokoh Sinse adalah 400 rb/ orang /1x pertemuan. So, kami berdua: selama sebulan akan menghabiskan biaya 3.2 juta (tunai). Hebring juga kan harganya.. haha<br />
<br />
Sekarang gimana? Sekarang saya ke Obgyn Rujukan di RSIA Hermina (Jatinegara). Padahal Hermina ada dimana-mana (Rumah kami di Jakarta Barat). Tapi sang Dokter hanya praktek disana. <br />
<br />
Selanjutnya saya cerita di post berikutnya yah!! biar tidak tercampur ceritanya. <br />
<br />
Ciao! Salam semangat TTC! :D<br />
<br />
<br />
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-22799201099176940142017-07-09T10:49:00.000+07:002017-07-09T10:51:18.396+07:00TTC Journey Season 3: Eps 4 - ASA TerakhirJudulnya ambigu banget yah..<br />
<br />
Anyway, kalian pernah denger nggak phrase: Kalau kalian lagi merasa beruntung, itu artinya doa orang tua kalian sedang didenganrkan dan dikabulkan Tuhan.. #ciee berat bangett..<br />
<br />
Nah, kejadian sama saya..<br />
Setelah panjang lebar hasil evaluasi PLI paket pertama (bisa dibaca <a href="http://anastasiawindy.blogspot.co.id/2017/04/ttc-journey-season-3-eps-3-putuskan-asa.html">disini</a>) hasilnya cukup baik.. terjadi peningkatan yang cukup significant, saya pun sesumbar makanan alergi pantangan mulai saya langgar2.. bahkan suatu weekend, saya sempat outing ke Bangkok dan full makan tanpa pantang. <br />
<br />
Hasilnya, sayapun nggak PD donk dengan hasil evaluasi PLI ke 4-5-6 yang jatuh pada tanggal 10 June kemarin.. Saat sudah pasrah dengan apapun hasil evaluasinya, tetiba, malah dapat berita baik.. ASA saya sudah jauh lebih rendah lagiii!! Bahkan penurunannya lebih rendah dibandingkan dengan hasil evaluasi pertama, dimana saya sangant taat dengan pantangan makanan alergi2 saya. he he he he. Dan lalu saya sesumbar. <br />
<br />
Saran dokter terakhir adalah satu kali lagi suntik PLI dan diharapkan level ASA sudah di 1:64. Dan kemudian sudah boleh buat PR. Asiikk!! (loohh!?) haha. <br />
<br />
Ini hasilnya: <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTVEdeWs7IfLn0SMj1a2S2-UuKx7Wnre2UH5rTgnUgiFYyH5lSPixj4aZ5MnsSsWk8IzSkU6FmFoe-Mz6BEVCKZ6W0QhP4nqrnkaop_LvZNJaEVzJWe0zU7MaIECnfo2L-mTGiU4mqL30/s1600/20170617_093231.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTVEdeWs7IfLn0SMj1a2S2-UuKx7Wnre2UH5rTgnUgiFYyH5lSPixj4aZ5MnsSsWk8IzSkU6FmFoe-Mz6BEVCKZ6W0QhP4nqrnkaop_LvZNJaEVzJWe0zU7MaIECnfo2L-mTGiU4mqL30/s320/20170617_093231.jpg" width="241" height="320" data-original-width="1206" data-original-height="1600" /></a></div><br />
Kalau kemarin dokter expected nilai ASA saya akan di 1:512, pada kenyataannya, nilai ASA saya sudah berada di atasnya lagi.. :) Ini yang saya sebut keberuntungan, dimana Tuhan sedang mendengar doa orang tua saya (dan pasti mertua saya - doesn't meant to be discriminative - red hehe). <br />
<br />
Next nya ngapain? Kalau menurut dr imunolog nya sih, sudah boleh mulai program2 ke dokter ObGyn lagi.. tapi saya dan suami memutuskan untuk: 1 bulan usaha sendiri, 1 bulan pake obat sinseh, 1 bulan kemudian baru masuk ke ObGyn2an kalo belum berhasil.. hehe. <br />
<br />
Oh yah, saya tetap melaksanakan PLI maintenance - yaitu PLI yang dilakukan hanya 6-8 minggu sekali (kalau PLI biasanya dilakukan 3-4 minggu sekali). Hal ini - menurut dokter - hanya untuk mencegah adanya lonjakan nilai ASA sajah. Dan , satu lagi, sayapun harus tetap menjaga asupan alergi. Bukan berarti dengan nilai ASA yang baik, langsung seperti anjing lepas dari kandang makan seluruh makanan yg sudah lama tidak saya makan haha. Tapi saya pasti punya pelanggaran di level: 1 hari 1 x. Walapun hal ini tetap tidak valid di mata suami hehe. <br />
<br />
Biar bagaimanapun, saya tetap mencoba disiplin makanan sih.. karena kalo sampe nggak disiplin, harus go through seluruh proses lagi, saya merasa lelah. Dan terutama merasa BOROS!! total PLI yang saya lakukan adalah 7x dengan biaya 1.3 juta per suntikan. ditambah 2x evaluasi juga dengan biaya yang sama per evaluasi. Ditambah lagi, biaya obat makan saya dan suami. Biaya makan siang di Lapo Toba Dream setiap kali PLI ke Budhi Jaya (Euleeeuuhhh... enayaakk hahaha). <br />
<br />
Next! Let's see how the ASA score tells us yah! Semoga segera mendapatkan kabar baik..<br />
<br />
Ohyah, BTW, kalau para pembaca ada yang tau ObGyn bagus yang pro PLI, tolong share contact nya yah.. karena ObGyn saya yang terdahulu (di RS Bunda) bukan seseorang yang pro PLI. So, saya rasa akan lebih "matching" kalau saya ke dokter yang mendukung apa saja yang telah saya lakukan sampai saat ini. Makasih :)<br />
<br />
Ciao!<br />
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-38210413153913641222017-04-01T16:47:00.001+07:002017-04-01T16:47:50.370+07:00TTC Journey - Season 3: Eps 3: Putus(kan) ASA..!Halo2.. hari ini kembali lagi saya mau cerita mengenai TTC Journey. <br />
<br />
Sebelumnya, saya juga mah share tentang posting mengenai hormone testnya si MT yang pernah saya ceritakan di posting <a href="http://anastasiawindy.blogspot.co.id/2017/01/ttc-journey-season-3-eps-1-empire.html">ini</a>. <br />
<br />
Pertama kali MT disuruh test hormone, itu kami lakukan di sebuah lab di bilangan jakarta barat, berikut hasilnya:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkvL1RnGoKtO3utYyNQxbp5kHVZZwh6Uo65tDYJ12H-G5Oo8U4qpfvYqWIR9hjWsesBzmLHnhWI8QiCSKWnKHyX8lnySoDn1hEN3nGZqtVuyQ_fWIORaWxepzoyYctsFi93xgpC2tsIRw/s1600/Test+Hormon+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkvL1RnGoKtO3utYyNQxbp5kHVZZwh6Uo65tDYJ12H-G5Oo8U4qpfvYqWIR9hjWsesBzmLHnhWI8QiCSKWnKHyX8lnySoDn1hEN3nGZqtVuyQ_fWIORaWxepzoyYctsFi93xgpC2tsIRw/s320/Test+Hormon+1.jpg" width="320" height="78" /></a></div><br />
Kemudian, ini adalah hasil test yang dilakukan di klinik dr. Indra - setelah menjalani terapi hormon 8x: <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYhEgOVmxwo1TuDnbbohxNg_qniKQdQX615uwmqXraNZ2-TD71SCreUpJ-PouGijcwC6xrZ9nCIsezl0hRN8RanXM-c1aQw01DtjtEaQER81-_As8BLU5tf3BruwD-hNBJqkf0JTsc2YM/s1600/20170401_143450.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYhEgOVmxwo1TuDnbbohxNg_qniKQdQX615uwmqXraNZ2-TD71SCreUpJ-PouGijcwC6xrZ9nCIsezl0hRN8RanXM-c1aQw01DtjtEaQER81-_As8BLU5tf3BruwD-hNBJqkf0JTsc2YM/s320/20170401_143450.jpg" width="320" height="153" /></a></div><br />
Kalau dilihat di bagian Hormon Prolaktin di hasil test pertama, nampaknya hasilnya tidak kenapa2, karena range atas untuk ukuran normal, sampai di angka 25. Tetapi, ternyata kalau dilihat di klinik dr. Indra, seharusnya rujukan prolaktin untuk pria itu di angka 17.0. Dari hasil test pertama, Prolaktin si MT masih tinggi untuk ukuran pria.. Katanya sih pria dengan prolaktin tinggi ini lebih sensitive (jadi punya perasaan seperti wanita yang emosional haha! Jadi, buat kamu2 yang pasangannya cepat naik darah, coba deh di cek hormone hahahah!! - ajaran sesat ala saya).. <br />
<br />
Ok, sekian dengan hormon. <br />
<br />
Melanjutkan cerita tentang ASA.<br />
Dari posting Eps 2 kemarin, setelah hormon MT normal, seharusnya langsung jadi tek-dung.. tapi si genderang perang belum juga bersambut (halah!) akhirnya kami menjalani lagi serangkaian test, yang tidak murah.. namanya test Anti Sperm Antibody atau disingkat ASA. Kalau ada yang mau cari2 penjelasan ilmiahnya, bisa di google2 dulu sebelum melanjutkan bacaan cerita ringan saya ini.. hehe.. saya sudah beberapa kali membaca di beberapa source seperti <a href="http://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/antisperm-antibody-test#1">disini</a>, <a href="http://www.medscape.com/viewarticle/571266_2">disini </a>dan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3719312/">disini</a>.<br />
<br />
Secara singkat ajah, dari hasil desktop research yang sudah saya lakukan dari berbagai forum dan artikel, yang kemudian saya olah dengan bekal ilmu biologi sampai dengan tamat kelas 3SMA (jadi maap yah kalo ada salah)... hehe.. intinya ASA adalah bagian dari antibody (bisa dalam tubuh wanita dan pria) yang menganggap sperm sebagai "musuh". Hasilnya, jika sperm mengenai darah/cairan tubuh lainnya (bisa di vagina mucus) mereka akan membentuk gumpalan (aglutinasi kalo bahasa kerennya) dan tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai ke pembuahan. <br />
<br />
Kenapa ada juga pada pria? Iyah, dalam beberapa kasus yang sudah saya baca, kalau buah zakar pria ada kelaianan (yang saya juga tidak tau seperti apa jelasnya) yang membuat "ruangan produksi sperm" terkontaminasi dengan darahnya sendiri - yg mengandung ASA tersebut - bisa juga "merusak" produksi. <br />
<br />
Test pertama yang kami lakukan adalah Evaluasi ASA pada tubuh saya. <br />
Test ini kalo nggak salah ingat, harganya itu 1.3juta (tahun 2016 akhir). Hasil testnya seperti ini: <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFUNQPICExvHSJJZin91QVygPrP5PpNyYfO89gWsqb14CR0jMdjAbZENZbNhajSMga7PaZ88cU2TCqHfgEgSzhq92WSahreCQEpS_n_3wNGH1etc_Ly36doMMYrm9oEhO8EJJJ4Jru3m4/s1600/20170401_143743.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFUNQPICExvHSJJZin91QVygPrP5PpNyYfO89gWsqb14CR0jMdjAbZENZbNhajSMga7PaZ88cU2TCqHfgEgSzhq92WSahreCQEpS_n_3wNGH1etc_Ly36doMMYrm9oEhO8EJJJ4Jru3m4/s320/20170401_143743.jpg" width="318" height="320" /></a></div><br />
Intinya, si pria harus melakukan ejakulasi dan mengeluarkan sprem. Si wanita diambil sampel darahnya (cukup banyak oh no!). Nantinya, si sperm itu di test berapa lama bisa bertahan di dalam darah si wanita tanpa mengalami penggumpalan. <br />
<br />
Jadi, cara baca hasil test di atas adalah: <br />
Pertama, lihat di tabel nya dulu..Jangan tanya apa itu 1:8, 1:16, 1:32 dst... karena saya tidak tau apa angka2 tersebut.. hehe. Pokoknya yang kita lihat adalah: tanda positif ada di angka berapa. Untuk rujukan normal, angka positif harusnya berada di angka 1:64. Sedangkan punya saya ada di angka: 1:131ribu. Dan kesimpulannya adalah: ASA sangat tinggi. Iyah memang saya ini orang yang jarang putus asa, dan selalu auban mencoba berkali2 loh! hehehe (apasih). <br />
<br />
Kedua, hasil SIV. Saya tidak tau sih ini apa.. tapi kata dokternya nilai saya tinggi, karena saya sering makan junk food! :(<br />
Akhirnya diresepin obat antioksidan yang harus dimakan selama 2 bulan setiap hari, di jam yang sama (saya makan bolong2 dan kadang beda2 jamnya hehe)..<br />
<br />
Ketiga, hasil IgE. ini ada hubungannya sama antibody. tapi saya malas research since hasilnya udah bagus hehe. <br />
<br />
Next apa? Next adalah PLI (Paternal Leukocyte Immunization). <br />
PLI itu adalah salah satu jalan untuk "mengenalkan" antibody saya ke "unsur tubuh" si MT. Jadi nantinya, saatnya dia untuk "bertemu" kembali dengan si sperm, dia sudah kenal dan tidak "membunuh" si sprem.. kurang lebih begitu.. heheh<br />
<br />
Gimana cara mengenalkannya? dengan cara imunimasasi leukosit suami ke istri. Atau dengan cara menyuntikkan sel darah putih suami yang sudah di proses ke tubuh si istri.. ngeri yah teknologi udah hebat banget sekarang :D<br />
<br />
Sebelum, PLI, ada beberapa test yang harus dijalani. <br />
Pertama, test HIV suami haha! Penting banget loh ini. Kalau2 suaminya punya virus ataupun infeksi apapun dan melakukan PLI, itu sama saja dengan "suka rela" menularkan ke istri. hehe. Untuk yang ini, untung hasil test si MT bagus.. jd ok untuk proceed ke PLI. Test ini harganya ratusan ribu (saya lupa berapa tepatnya, tapi nggak sampai menginjak angka jutaan). <br />
<br />
Kedua adalah test alergi istri. Kenapa harus test alergi? Nah, ini dokternya nggak bilang dengan jelas juga sih, sayapun tidak bertanya. Tapi setelah ketemu dengan immunolog, beliau bilang memang alergi akan sesuatu itu bisa meningkatkan antibody. Trus pertanyaan saya berikutnya: loh saya makan apa ajah nggak pernah loh sampe gatal2 atau bersin2 atau apalah tanda2 alergi yang biasanya ada pada diri manusia. Ternyata jawabannya adalah: memang nggak semua tubuh manusia bisa langsung bereaksi terhadap alergi. Misalnya saya, saya alergi ayam (iyah, ternyata ada loh alergi ayam, saya baru tau) nah saat makan ayam, saya tidak serta merta bentol2, kenapa? karena antibody saya built up untuk mencegah keluarnya reaksi negatif terhadap tubuh saya seperti: gatal2. Tapi karena ketidaktahuan saya, saya terus makan ayam. Dan antibody sayapun terus menerus meningkat, apalagi karena memerangi si ayam. Begitu kira2 ceritanya. <br />
<br />
Dan dari hasil test alergi ini, saya alergi.... banyaaaaaaakkkk... dan dari banyak hal itu, adalah hal sehari2 yang saya makan.. seperti: ayam (saya beberapakali masak ayam obat cina padahal huhu), bebek, telur2an, ikan salmon, tenggiri (saya sering bangeett), aneka jeruk (saya suka bangeeet), tomat, aneka keju (huhuhuhu), aneka susu dan dairy, presevative (gak boleh makan indomie lagi huhuhu), pemutih makanan, dan lain2!! huhuhu..<br />
<br />
Nah, dari hasil ini, saya harus sebusa mungkin mencegah makan2n yang akan menimbulkan reaksi di tubuh saya. Sayapun nurut.. yah kadang2 ada cheat nya dikit.. tapi ini jaraaaaang banget sih.. Sebenernya yang paling susah ini bukan menghindari makanan alerginya, tapi turunannya, misalnya: kue bolu, indomei pake telur, martabak, mie ayam abang2, baso hangat dikala sedang hujan deras..huhuhu.. kue2an kering, cha time, dum dum, coco.. huhuhuhu dan banyaaaakkk lagi. <br />
<br />
Test alergi ini makan biaya 2 juta rupiah (belum termasuk konsultasi immunolog).. tadinya MT juga mau "ikut2an" test.. kan nggak ada salahnya tau mengenai alergi kita.. tapi setelah tau harganya 2 juta, niatnyapun diurungkan.. hehehe<br />
<br />
Dari hasil2 di atas akhirnya kami masih maju-mundur dengan keputusan PLI. Kenapa? Pertama, nggak semua dokter kesuburan (baik obgyn maupun androlog) di Indonesia berpegang pada aliran "PLI" ini. Beberapa dokter (misalnya dokter-dokter di salah satu RSIA terkenal di bilangan jakarta pusat) tidak menganjurkan untuk melakukan test antibody. Di beberapa artikel di internet pun masi ada pro dan kontra. Ada yang bilang bahwa antibody itu hanya ada di servical mucus (cairan mulut vagina). Dan hal ini masih bisa diatasi dengan tindakan inseminasi. Sehingga si pasukan sperm tidak melalui cairan tersebut untuk menuju kedalam. Kedua, nggak banyak orang yang sudah berhasil dan bercerita di blog/ di forum tentang keberhasilannya dalam menjalankan PLI. <br />
<br />
Tapi akhirnya, setelah bertanya ke beberapa sumber, ada ajah yang berhasil, walaupun setelah 1-2 tahun PLI. Akhirnya bisa memiliki keturunan baik normal, atau dengan bantuan insem/IVF. Akhirnya, kami putus(kan) ASA akan kami perangi dengan PLI!! Nggak ada salahnya kita coba segala cara, walaupun ujungnya di tangan Tuhan. Akhirnya awal Feburary kemarin kami mulai dengan PLI 3x, yang jarak tiap suntikannya 3-4 minggu. Kemudian, saya juga melakukan pantang makanan dari hasil test alergi di atas. Dan saya juga berjanji untuk menceritakan semua proses PLI saya dengan lengkap hehe. Semoga bisa membantu para pembaca yang juga sedang bingung seperti saya dan MT. :)<br />
<br />
Biaya PLI setiap suntikan adalah 1.1juta, diluar biaya penyuntikan, oleh immunolog (c.200k). <br />
<br />
Oh iyah, ada yang penting info ketinggalan. Selama proses PLI, kami diharuskan menggunakan pengaman saat berhubungan. Kenapa? agar antibody saya benar2 "lupa" sama "musuh"nya heheh...<br />
<br />
Di setiap 3x suntik PLI, kami disarankan untuk menjalankan test evaluasi untuk melihat hasil dan perkembangan. Dan hari ini adalah hasil test evaluasi pertama kami keluar. Ini hasilnya: <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVgvyVle7YB10lPwcYUF0QWKdS7y8s0Wx4X6m5wQQsS42eMkP2_AyyRK9RVfBqWGFcUFqwO4p6_RBq_f9Bv6JNAVJmmexwNa2CpT836oYU6HzRA4STkQx6iTwUjH8vx_jlXMNpGyjl8e4/s1600/20170401_143721.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVgvyVle7YB10lPwcYUF0QWKdS7y8s0Wx4X6m5wQQsS42eMkP2_AyyRK9RVfBqWGFcUFqwO4p6_RBq_f9Bv6JNAVJmmexwNa2CpT836oYU6HzRA4STkQx6iTwUjH8vx_jlXMNpGyjl8e4/s320/20170401_143721.jpg" width="319" height="320" /></a></div><br />
Belum mencapai 1:64 sihh.. yah as expectedlah, karena tubuh juga butuh waktu untuk penyesuaian kan.. Tapi saya cukup bangga dengan hasil pantangan saya dan PLI kami selama 3x tersebut. Saya berhasil turun 4 tingkat ke 1:8rb. menurut dokter, biasanya orang turun 3 peringkat.<br />
<br />
Menurut dokter, kalau 3x PLI lagi sudah bisa turun sampai 1:512, artinya kami sudah boleh mulai "usaha" kami lagi (if u know what I mean). hahah<br />
Makanya, doakan usaha kami yah teman2 semuaa!!<br />
<br />
Sekian cerita saya, nampaknya posting ini sangan kepanjangan yah..semoga memberikan sedikit tambahan info.. maafkan saya kalo ada salah2 kata (kok kayak pidato) hahaha<br />
<br />
Sampai jumpa di evaluasi PLI kedua!! <br />
Ciao!!<br />
<br />
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-7203529851048244712017-03-09T18:54:00.000+07:002017-03-09T18:59:47.507+07:00Kenapa Dia?Hallo Pembaca!!<br />
<br />
Mumpung hari ini saya cuti, saya coba meluangkan waktu untuk menulis..<br />
<br />
Kenapa sih saya suka menulis? karena menurut salah satu dosen pembimbing skripsi saya saat di Bandung, dengan menulis kita bisa belajar mencerna mind-mapping yang ada di otak kita. Kita tuangkan dalam tulisan yang nantinya bisa bermanfaat untuk orang lain :) <br />
<br />
Tapi sayangnya, blog saya ini *tarik napas dan buang napas* apalah artinya blog saya ini untuk orang lain *sigh...<br />
Walaupun tidak menambah sepersen-pun ilmu pengetahun, tapi tetap saja saya menulis apa yang saya rasakan dan apa yang menurut saya bisa bermanfaat untuk dibaca orang lain.. hehe semoga pembaca2 blog saya ini mendapatkan manfaat yah.. (at least) bisa untuk sedikit tersenyum dan tertawa saat saya sedang mencoba untuk melucu dalam tulisan saya :D<br />
<br />
Hari ini saya mau bercerita tentang si "Dia".. Hey Hey Siapa Dia..? (lagu apa hayo ini?? anak 90an pasti tau! hehe)<br />
<br />
Anyway.. tempo hari ada seorang bertanya kepada saya (sebenarnya pertanyaan dia ini sudah beberapa kali dilemparkan ke saya oleh beberapa orang)..<br />
"Win, Kenapa Dia? Kenapa MT? Kapan lo tau <i>He is The one</i>? Apa alasan lo menikah sama dia?" <br />
Wiii... berat banget nggak, pembaca, pertanyaan ini?? haha..<br />
<br />
Berat loh buat saya.. pertanyaan super berbobot yang ditanyakan kepada seorang wanita impulsive yang tidak pernah berfikir jernih saat mengambil sebuah keputusan.. hahaha.. I was just lucky marrying him haha!<br />
<br />
Terus terang ajah yah, saya nggak pernah loh - menjelang hari pernikahan - berfikir "Is he the one? What if I've made the wrong decision?" never! <br />
Selain karena MT emank baik banget nget (Disclaimer dulu sebelum mengungkapkan fakta selanjutnya), saya juga orang yang (seperti yang saya bilang sebelumnya) impulsive. I never think. That's simple. haha!<br />
<br />
Saya nggak pernah punya long list full of criteria pria seperti apa yang harus saya kencani (duh bahasa tahun 90-an), saya juga tidak punya long list of my dream wedding day.. Saya juga tidak pernah punya list panjang tentang kriteria apa saja yang saya mau dari seorang suami saya..<br />
<br />
Cuma 1 hal yang dari dulu saya cari dari pribadi seorang pria: Seperti Papa saya. (HAHA!) ternyata lebih susah daripada punya list panjang yahhh...!! hahaha Yes, I'm a daddy's spoiled lil girl! Dan saya menemukan itu di dirinya si MT. That's it. Tapi kalo disuruh jabarin satu-satu, saya nggak tau kriteria apa ajah yang MT punya yang mirip papa saya.. karena kalo dipikir2 sebenernya MT nggak mirip2 banget sama papa saya.. haha disaat papa saya menyetir dengan sangat terburu2, MT menyetir dengan sangant hati2 dan taat peraturan.. di saat papa saya suka barang2 up to date, MT malah suka barang2 jadoel.. <br />
<br />
Jadi, balik lagi ke pertanyaan pertama: Kenapa Dia?<br />
Overall, saya tidak tau, mungkin karena kami cocok selama 7 tahun pacaran.. Mungkin karena kami bisa menjaga komunikasi kami dengan baik (note: saya setiap malam selalu telepon sama MT dan mengobrol - literally mengobrol tentang semua kejadian di hari masing2).. Mungkin juga karena kami punya rasa toleransi yang cukup untuk antisipasi sifat jelek satu sama lain.. Mungkin karena saya ini impulsive dan nggak pernah berfikir rumit :D <br />
<br />
Kemudian, pertanyaan yang sama, saya lempar ke MT.. Kenapa saya? <br />
Dan jawaban yang sama keluar dari mulut MT. Diapun tidak tau jelas kenapa saya.. hehe (semoga sih dia benar2 tidak tau, bukannya pura2 tidak tau) hehe..<br />
Justification yang dia kasih ke saya adalah: ketika seseorang mencintai pasangannya dengan alasan, suatu saat ketika alasan tersebut sudah tidak ada dalam diri pasangannya, cintanya-pun sudah tidak ada.. Ketika seorang mencintai pasangannya tanpa alasan, maka cintanya tidak pernah hilang karena dari awal tidak ada alasan..<br />
<br />
Ciiieee... Akhirnya saya berhenti bertanya ke dia, karena sudah luluh digombalin pake romantisme tahun 90an (namanya juga MT: pikirannya seperti orang dewasa - tua maksudnya mungkin) hehehehe.. <br />
<br />
Buat teman2 yang sudah (terlanjur) menikah, coba donk di share juga ceritanya.. kenapa DIA? saya mau tau ada nggak sih orang seperti saya? haha<br />
Buat teman2 yang belum menikah, coba dipikir lagi alasannya kenapa DIA? kalo alasan itu tidak ada dan kamu sudah merasa cocok, artinya kamu sudah bertemu dengan DIA yang tepat.. :D<br />
<br />
Selamat berpetualang, Para Pencari Cinta! #HALAH #PRETTAnastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-77997319548675557112017-02-26T17:27:00.001+07:002017-02-26T17:55:17.259+07:00TTC Journey - Season 3: Eps 2: Mulai Berasa (aliran uangnya)<p dir="ltr">Jumpa lagi!! Sama Maysie di Ci Luk Ba! Muaahhh... (ada yg masih inget nggak sih sama Maysie?? Kalo kamu anak kelahiran 80an, pasti tau yah artes cilik yg heits banget ini.. kemana yah sekarang doi??)..</p>
<p dir="ltr">Walaupun posting inj ttg TTC, tapi saya mau cerita sebentar soal Ruang Publik Terpadu Ramah Anak a.k.a. RPTRA.. tapi ini bukan kampanye Ahok yahh..<br>
Saya cuma mau bilang salut sama Pak Ahok.. dia bisa kasih solusi dari pangkal permasalahan narkoba.. Kalo jaman first year kita dapat pelajaran Management 101, pasti kalian tau kalo bersikap "proactive" itu better than "reactive".. Jadi, selain bersikap reaktif untuk menyelesaikan masalah narkoba yg sudah ada, pak ahok juga berfikir proaktif dengan memberikan solusi preventif.. salah satunya membuat RPTRA.. *applause* Mungkin kalian belum pernah lihat muka asli RPTRA.. untungnya ada di dekat tempat tinggal saya.. dan saya lihat banyak sekali kegiatan positive yg dijalankan disana.. salute Pak ahok!!</p>
<p dir="ltr">Okeehh.. melanjutkan episode masalah hormone kemarin.. akhirnya kami disarankan untuk terapi hormone di RS Budhi Jaya.. harganya tidak murah.. benar2 tidak murah.. cukup membuat saya dan MT mhlai mengetatkan kantung berfoya2 kami.. sekali terapi hormone : 8x suntik di pan*t hoho.. 1x suntik harganya hampir 1 juta.. bersama dengan obat, konsultasi dokter lalalala lililili totalnya 8 komaan lebih *dollar melayang2* huhuhu</p>
<p dir="ltr">Akhirnya MT menjalani suntuk hormone nya selama 4 minggu (1 minggu 2x suntik)..</p>
<p dir="ltr">Setelah selesai, kamipun disuruh test hormone lagi.. test hormone juga tidak murah.. sekitar 1-2 juta, saya lupa persisnya.. </p>
<p dir="ltr">Untungnya setelah 1x menjalani terapi hormone, level2 hormone nya MT sudah baik.. karena kalau tidak, kami harus menjalani 1x lagi paket test hormone huhu.. </p>
<p dir="ltr">Tapi perjuangan belum berhenti sampai disini.. setelah melakukan another sperm test (kasian yah suamikuhh went through all of the test), hasilnyapun sudah menunjukan 'normoserpatozoa' a.k.a normal!! Yeay MT!! </p>
<p dir="ltr">Dokter berpesan, coba dulu 1-2 bulan secara normal, kalau belum bisa ada pembuahan, kembali lagi.. karena dikhawatirkan adanya antibodi istri yang tinggi.. atau dengan kata lain si antibodi ini membunuh2 seluruh sperm yang masuk.. *garuk2 tanah* </p>
<p dir="ltr">Ternyata.. (seperti sudah terbaca dari suramnya pemilihan bahasa dr awal posting).. kami helum berhasil *sigh* </p>
<p dir="ltr">Kamipun menjalani another millions rupiah test untuk tau tentang anti sperm antibody atau yg sering disingkat ASA.. </p>
<p dir="ltr">Daann.. to be continued yahh..</p>
<p dir="ltr">Di next posting saya akan cerita apa itu ASA, dan kenapa saya percaya dan menjalaninya.. hehe..dan biaya2 terkait (semoga masih ingat) </p>
<p dir="ltr">Terima kasih sudah mampir dan membaca!!<br>
</p>
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-22695764194705656792017-01-15T21:41:00.001+07:002017-01-15T22:19:39.270+07:00Ask the right question <p dir="ltr">Saya rasa, saya harus kembali ke jalan yang benar. </p>
<p dir="ltr">Having said that, bukan berarti saat ini saya berada di jalan yang salah juga sih.. Tapi I've been caught up with life in the past 2.5 years. </p>
<p dir="ltr">Setiap kali bolong ke gereja atau nggak doa malam selalu di justify dengan kesibukan hidup, terlebih waktu saya tinggal di cibubur. Tapi nyatanya, setelah kembali ke jakarta barat-pun saya masih terlalu sibuk untuk ke gereja (yg sebenernya cuman 15 menit jalan kaki dr rumah) dan berdoa. </p>
<p dir="ltr">Tapi saya selalu meminta. Selalu menuntut. Dan selalu diberi. To the point that saya sampai malu meminta lagi. </p>
<p dir="ltr">(Pengantar yang cukup berat untuk sebuah tulisan yang ditulis oleh saya yah haha)</p>
<p dir="ltr">Anyway, kurang lebih 3 hari yang lalu mama saya mengirim rekaman renungan Rm. Gunawan MKK yang isinya tentang orang kusta yang minta disembuhkan oleh Yesus. Saya sih seperti kebanyakn orang Katolik, saya lupa itu ayat dr injil apa ayat berapa dan bab berapa hehe.. tapi intinya si orang kuata bertanya kepada Yesus "Tuhan, jika Engkau berkenan, maka tahirkan lah aku"</p>
<p dir="ltr">Nah isi renungan sang romo, menekankan pada kerendhan hati si orang kusta.. karena dia tidak meminta, dia hanya bertanya apakah Tuhan berkenan.. Lalu Tuhan tergerak hatinya oleh kerendahan hati si orang kusta tersebut.. kurang lebih intinya gitu.. </p>
<p dir="ltr">Ini si mama juga bisaan ajah kirim ayat di saat yang tepat banget.. </p>
<p dir="ltr">Kenapa tepat? Karena saya selalu meminta. Meminta untuk dikaruniai seorang keturunan (iyah balik lagi yah ke topik TTC).. To the point that saya udah gak pernah doa lagi karena merasa permintaan kaki ini belum juga dikabulkan.. dengan kata lain saya terlalu angkuh untuk berdoa..(dosa bangeet!) </p>
<p dir="ltr">Si MT selalu bikang, kalo kita doa, gak boleh minta keturunan, karena bukan kita yg berencana.. tapi kita harus minta dipersiapkan jadi orang tua.. (buat teman2 yang lupa, MT ini THS selama sekian tahun, putra altar sampai dengan usia sudah tidak diijinkan bertugah haha, selalu menjadi seksi rohani kelas, u named it lah).. tapi seperti kebanyakan orang yah, kalo dinasihatin orang terdekat, biasanya kan nggak pernah nempel nasihatnya.. jd harus dibilangin orang lain yah haha</p>
<p dir="ltr">Long story short, saya mulai menerapkan berdoa dengan rendah hati sesuai anjuran rm Gun.. </p>
<p dir="ltr">Nah, nampaknya Tuhan mau menunjukkan sesuatu..</p>
<p dir="ltr">Beberapa hari belakangan ini saya selalu mendengar2 cerita2 sedih (kebanyakan sih dr instagram).. </p>
<p dir="ltr">Pertama, saat saya buka explore, I happened stalking into this one account yang isinya orang tua dengan baby yang meninggal setelah 6 hari dilahirkan.. disitu orang tua nya menulis doa untuj anaknya yang sudah dia nanti 38 weeks tapi tidak bisa dia peluk saat masih bernapas.. (sedihh yahh) </p>
<p dir="ltr">Kedua, again, dari instagram, di explore saya ada orang tua dengan baby yang terlahir sumbing dan harus menjalankan operasi bbrp kali.. disitu saya liat pisting2 ibunya begitu bangga dengan anaknya walauoun memiliki kekurangan fisik..</p>
<p dir="ltr">Ketiga, lagi2 instagram.. mungkin yang ini kalian tau, karena saya ligat bbrp teman juga posting tentang balita ini.. namanya Fang2, yang terkena neoroblastoma.. </p>
<p dir="ltr">Keempat, ini kejadian sore tadi.. cucu pembantu saya sendiri, menungggal di usia 26 hari karena kelainan selaput otak (masih dugaan)..</p>
<p dir="ltr">Satu benang merah yang bisa saya tarik dari semua cerita diatas adalah.. mereka semua hadir di dalam orang tua yang dikuatkan oleh Tuhan..</p>
<p dir="ltr">Anyway, seorang teman pernah bilang ke saya, kalau punya anjing adalah sebuah expensive toy.. relate to this, kalo anjing ajah expensive, apalagi kalau punya anak?? Sudah siapkah saya??</p>
<p dir="ltr">Sekarang saya baru sadar, mungkin Tuhan membuka mata saya bahwa inilah yang seharusnya saya minta dari Tuhan.. kesiapan diri, kesiapan iman, kesiapan finansial, kesiapan menjadi orang tua.. Bukan meminta keturunan langsung tanpa persiapan.. karena pasti Tuhan nggak mau anugrahnya saya urus 'seadanya'.. </p>
<p dir="ltr">Bottomline, saya percaya kekuatan soa dengan rendah hati.. saya juga percaya bahwa saya dan MT sedang dipersiapkan oleh Tuhan.. apapun caranya akan kami jalani dalam Tuhan.. melalui apapun, kesabaran dan kesiapan kami sedang diasa.. saya pun sudah bisa mulai berpasrah dan semiga levih pasrah lagi dengan jalan Tuhan setelah selesai menulis blog ini.. Amin!</p>
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-4001712852650668752017-01-08T21:12:00.000+07:002019-10-06T05:18:12.298+07:00TTC Journey - Season 3: Eps 1: The Empire Strikes BackHaii!!<br />
<br />
Happy new yeaaarrr!! Semoga di tahun yang baru ini, ibu2 yang lagi TTC, bisa segera punya momongan, termasuk saya! Amin yang kenceeeng!<br />
<br />
Karena wish nya sudah nyerempet ke arah obrolan TTC, sebelum lupa banget, saya mulai cerita season ketiga deh (buat yang udah bosen baca soal TTC saya, nggak apa2 loh kalo ditinggal pergi, tapi nanti saya Dor! hehehe..baca baca!) <br />
<br />
Setelah <a href="http://anastasiawindy.blogspot.co.id/2016/12/ttc-journey-season-2-episode-3-end.html">season dua</a> berakhir dengan gantung (udah kayak serian barat kann) Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke sisi lain (sisi suami - The Empires - red *maksa*) <br />
<br />
Season 3 ini syutingnya sudah dimulai dari lebaran 2016. Saat memutuskan untuk menyudahi pengobatan di dr. Aria yang baik hati, kamipun teringat omongan romo yang mengatakan masalah hormon di si MT.. Kamipun berinisiatif untuk memeriksakannya ke dokter ahli masalah kesehatan pria.. Setelah tanya ke 1-2 sumber dan browsing beberapa blog dan forum, akhirnya menjelang lebaran, kami menyempatkan mengunjungi dr. Hendrawan di RS Siloam Kb Jeruk. <br />
<br />
Dokterpun menganjurkan MT untuk melakukan test hormon (di salah satu lab terkenal di daerah kedoya) dan USG testicle di daerah Tanjung Duren (dengan seorang dokter ahli USG di daerah situ). Lab test hormon: about IDR 1 mill, and USG about 500k.. *uang ku terbaangg!* <br />
<br />
Long story short, si MT didiagnosis oleh dokter memiliki vericocele grade 1 dan ringan (ki-ka, atau ka-ki gitu, saya lupa) Buat yang belum tau ini hewan apa..boleh loh di google dulu, atau bisa klik <a href="http://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/varicoceles">link ini</a> untuk penjelasan singkatnya.. Dan dari diagnosis tersebut, dokter menyarankan untuk operasi vericocele.. <br />
<br />
Berbekal mbah google dan forum female daily, banyak yang bilang bahwa: 1) kalau vericocele tingkat 1 dan bahkan ringan, tidak butuh operasi.. 2) hasil operasi masih 50-50 bisa membaik, bisa memburuk.. Nah, takutlah kami atas semua kemungkinan yang terjadi.. <br />
<br />
Akhirnya kamipun mencari opini kedua atau bahasa gaulnya seken opinien.. browsing punya browsing, sampailah keputusan pada dokter androlog kedua.. Dr. Indra G. Mansur, yang praktek di RS Budhi Jaya (daerah Tebet).. Beliau praktek di hari kerja, after office hour.. nah, sayangnya, dari kantor saya ke budhi jaya, harus melewati yang namanya Kota Kasablanka (mol paling bikin sesak di jalan Kasablanka.. hiks.. Perjuangan banget mencapai RS ini.. Begitu sampai sana, kami dapat nomot urut 11 (oh no!). Berita baiknya dari nomor urut ini adalah: wahhh ternyata dokternya ramaii yahh..artinya banyak yang berhasil dengan dokter ini.. AMIN! Berita buruknya, setelah menunggu lama, ketemu dokter, lalala lilili, kami masih harus melanjutkan perjalanan pulang ke pinggiran kota Jakarta Timur, a.k.a ci-bu-bur!. Die die die.. *singaporean accents* <br />
<br />
Long story short, setelah menunjukkan hasil test hormon dari lab, dan hasil USG, si dr. Indra malah melihat keanehan di hasil test hormon dan sebaliknya beliau berfikir malah vericocele grade 1 belum harus operasi.. YEAY!! Ok, lets star with Hormon test.. jadi seperti kebanyakan hasil test darah, pasti ada 3 kolom: 1) nama test, 2) hasil test dan 3) rujukan range yang seharusnya dianggap normal.. Nah, hasil test hormon di salah satu lab terkenal tersebut menunjukkan hasil test MT semua dalam range normal.. tapii... dr. Indra mengatakan itu range normal wanita! oh no! so misled! (dan setelah google2, bener ajah loh, rujukan hasil wanita dan pria harusnya berbeda).. <br />
<br />
Intinya si dokter bilang si MT ada masalah dengan hormon (oh no! Romo Oetomo was right! - inget season 2 last eps hehe). Bukan masalah berat, tapi masalah ringan. Si dokter dengan jenaka mengungkapkan istilahnya seperti anak SD, disuruh lulus dengan hasil 9, malah lulus dengan hasil 6.. kurang lebih begitu.. Btw, dr. Indra ini sangant jenaka loh! dan talkative (in a good way yahh) dan tidak komersial... dia tidak menyarankan kami untuk melakukan test ulang di RS tersebut, tapi menggunakan semua hasil test yang sebelumnya sudah kami lakukan.. <br />
<br />
I have a good faith with this doctor! <br />
<br />
Bersambung yahh...karena saya lelah mengetiknya, dan kecenderungan orang akan malas kalo baca sesuatu yang terlalu panjang (eh apa itu saya doank yah?? hehehe)<br />
<br />
Buat pasutri diluar sana yang masih TTC, smangaatt!! walaupun saya juga belum berhasil, tapi saya tau, jalan Nya sudah kelihatan kok! Amin..<br />
<br />
Ciao!Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-2817612448829457542016-12-24T13:52:00.000+07:002016-12-24T13:52:36.118+07:00Menjelang Hari Raya Natal dan Hari "Ditanyain Keluarga Seduania"Haloo lagiii...<br />
<br />
Akhir2 ini saya merasa agak buntu deh kalo mau menulis..mungkin karena sudah jarang membaca.. :( (selain membaca memo credit yahh..Boss saya kerja dengan benar loh Boss...semoga bos saya baca! dan bonus saya dinaikin hehe) Kadang menulis itu butuh inspirasi, dari mana datangnya? dari membaca, melihat, mendengar, dan merasa (ciee...ngomong opo toh nduk?)<br />
<br />
Okei, karena ini sudah menjelang Natal. Natal sudah bisa dihitung mundur dari 43,200 detik lagi (silahkan, yg mau hitung dari 43,200.. 43,199.. 43,198... (lanjutin sendiri ah saya lelah)..<br />
<br />
Pembahasannya sekarang adalah bertemu keluarga di kala Natal..<br />
<br />
Kebiasaan di keluarga kami (The Iswandas-Marzukis) itu kalau Natal adalah "Open House". Tradisinya sudah dimulai dari sejaaakkk...saya sendiri lost track, mungkin sejak kami semua pindah ke Jakarta.<br />
<br />
Background nya adalah (ini hanya tebakan saya semata yahh): <br />
Clan The Iswandas itu terdiri dari 1 sister and 5 brothers. Papa saya merupakan anak no 3, dan merupakan salah satu yang menjadi kristiani "yang duluan" dibanding saudara2nya.. Dan kebetulan juga menikahi "clan The Marzukis" yang juga sangat kristiani. Klan The Marzuki sendiri terdiri dari 4 bersaudara, dan dikepalai oleh mama saya, orang paling suka rempong sedunia haha! Akhirnya, diadakanlah tradisi "Open House" dari tahun-ke-tahun di rumah Iswanda-Marzuki di bilangan Joglo. <br />
<br />
Dari sepuluh tahun yang lalu setiap selesai acara mama selalu bilang "tahun depan, nggak mau lagi ah capek" tapi di tiap November akhir tiap tahun, dia selalu lupa dengan kelelahan open house, berganti dengan excited-nya Christmas celebration and all other thingy. <br />
<br />
Jadi... karena Open House ini selalu diadakan di rumah enyak-babe saya, saya pun nggak bisa mangkir dan harus hadir dan membantu di setiap tahunnya kann.. <br />
<br />
Selayaknya 2 buah keluarga besar berkumpul disaat hari raya (pasti teman2 yang muslim juga merasakan hal yg sama saat Lebaran), apa hayoo yang paling ditakutkan?<br />
<br />
Buat yang jombo: ditanyain kapan bawa pacarnya kesini? nggak usah pilih-pilih bangett...<br />
Buat yang udah punya pacar: ditanyain kapan kawin? tunggu apalagi sih?<br />
Buat yang udah kawin ditanyain: kapan punya anak? Udah isi belum? jangan ditunda...<br />
Buat yang udah kawin, tapi belum punya anak juga, dan berat badannya lagi agak berlebih: ditanyain "eh kamu udah isi yah??" <-- ini pertanyaan paling menyakitkan sih hahahahahha...<br />
<br />
Siapa yang sering mengalami ini?? ngacuungg!! (saya saya!)..<br />
<br />
Dulu jaman masih jomblo (sekitar SMA-kuliah awal2) setiap natal pasti ditanya (apalagi saya punya sepupu yang juga seumuran saya, pasti hal ini juga menjadi bahan comparison mereka kan) "Mana Pacarnya? si sepupu kamu ajah sudah bawa pacar tuh!" Saatnya saya bawa pacar, saya selamat untuk 1-2 tahun kemudian..Tapi nextnya, karena pacaran selama 7 tahun dengan orang yang sama (iyah, si MT kok) stage pertanyaan berikutnya mulai timbul.. Ditambah lagi, di tahun kedua saya pacaran, kakak laki-laki saya menikah.. (Noted that, kakak saya hanya terpaut 2 tahun dari saya, dan beberapa saudara saya memprediksi kalau wanita biasanya menikah duluan kan..jd mereka expect adiknya menikah duluan haha!) pertanyaan2 itu saya tahan sampai 4 tahun... Kemuadian tahun pertama menikah, saya masih aman, belum ada selentingan pertanyaan lajutan muncul.. tapi di tahun2 berikutnya, muncul lagi pertanyaan tentang anak dan berat badan (pertanyaan tentang berat badan sih paling nyebelin haha!!)..<br />
<br />
Memang pertanyaan-pertanyaan macam ini sih paling membuat bete.. Tapi kalo kita telaah lagi, They're just being polite with us.. Bayangin yah keluarga jauh yang jarang-jarang ketemu sama kita, dan nggak tau kalau we've been through a lot of thing for cari pacar - kawin - punya anak dan sebagainya.. wajar saja mereka bertanya "kabar" kita kan..<br />
<br />
Nasihat dari mama saya adalah: anggap ajah semua pertanyaan orang itu adalah doa mereka buat kita haha..makin banyak yang bertanya, makin banyak juga yang mendoakan kita untuk segera punya pacar, kawin, dan punya anak.. So, sabar2 yang guys buat Natal kali ini!!<br />
<br />
Sejak dinasihati itu, kalau ada yang nanya bete nggak sih lo ditanyain, the answer is "No" (..you need to let it go.. you need to let it go.. - Meghan Trainor)<br />
<br />
Bottomline, I feel you guys out there yang selalu ditanya di pertemuan-pertemuan keluarga!! hehe!!<br />
Semangat yahh..semoga pertemuan kali ini adalah pertemuan terakhir kalian ditanya tentang pacar, karena tahun depan sudah bawa pacar.. Dan pertemuan terakhir kalian ditanya tentang pernikahan, karena tahun depan sudah menikah.. dan tahun terakhir kalian ditanya tentang anak, karena tahun depan, the baby is on the way!!..<br />
<br />
Amin yang kenceng!!<br />
<br />
Selamat Hari Natal buat teman-teman semua yang merayakan!!<br />
Selamat liburan untuk semuanya!!<br />
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-67411493817838399522016-12-05T21:49:00.000+07:002019-10-06T05:17:41.034+07:00TTC Journey: season 2 episode 3 - END Haii..<br />
<br />
Setelah... (itung dulu pakai jari.. May, June, July, ..., Dec) 7 bulann!! baru saya berkesempatan update blog ini lagiihh.. dan dimulai dengan TTC.. APA?? No Windy, not this theme again, please!! hehe<br />
<br />
Selama 7 bulan ngapain ajahh??<br />
Ingin rasanya bilang ke kalian semua: Saya sudah 7 bulan menganduung!! tapi boong hehe.. (ngarep boleh doonkk siapa tau cepat dikabulkan hihi)..<br />
Tujuh bulan, banyaaakkk banget yang terjadi ie. percobaan inseminasi yang batal (pas nulis kata inseminasi, kok saya merasa seperti ibu sapi yahh??), pindah kantor, pindah rumah...<br />
<br />
Karena judulnya TTC Journey, jadi kali ini ceritanya hanya soal TTC yahhh... yang lain2 saya ceritakan di lain kesempatan dan waktu. :)<br />
<br />
Kali ini, sub-judul <b>TTC nya adalah "Percaya Nggak Percaya" </b><br />
<br />
Jadi, setelah TTC season 2 episode 2 gagal maning, kami memutuskan untuk melakukan inseminasi (kembali lagi saya berfikir saya seperti mama sapi -red). Datanglah kami hari kedua datang bulan ke Pak Dokter Ari (apakabar yah dia sekarang).. Setelah diresepin obat untuk memperbesar telur (sekarang saya merasa seperti ayam-red) kami pulang dengan membawa bill yang kembali lagi mahal (ini sudah siap mental deh). Saya ingat hari itu hari rabu dan pada masa pra-paskah minggu terakhir. <br />
<br />
Di hari Sabtunya, saya diboyong mama saya ke seorang Romo. Mungkin kalo kalian pernah dengar, nama Romo nya adalah Romo Oetomo. Romo Oetomo ini bisa dibilang Romo yang memiliki "Ilmu". Saya sih lebih percaya kalo Romo Oetomo ini memiliki "kekuatan doa" i/o disebut sebagai "ilmu" karena kalau disebut ilmu, terkesan seperti sesuatu pembelokan agama (apasih - tau apa saya mengenai agama, ke gereja saja masih suka malas hehe)..Dan romo menggunakan pendulum saat berdoa. Note: saya pernah google nama ilmu pengobatan dengan menggunakan bandul/pendulum ini, memang ada istilah medis/terapi nya, tapi saya lupa, dan coba google lagi nggak ketemu hehehe..<br />
<br />
Saat saya bertemu romo minta didoakan (btw, ini kali kedua saya bertemu beliau, tapi baru kali ini saya didoakan secara pribadi) karena sedang menjalankan proses "inseminasi" (si ibu sapi huhu). Tetiba, di dalam doa, si Romo mengatakan secara tegas "Nggak usah Insem! Pakai cara biasa, pasti bisa normal ini" gituu... Gimana yah, saya ini orangnya suka "percaya nggak percaya".. Jadi di satu sisi saya percaya sama ROmo adalah terusan mulut Tuhan.. Tapi saya bingung kenapa si Romo begitu keras bilang itu..Kemudian, dari hasil terawangan Romo Oetomo, beliau bilang kalau si MT (suami-red) ada sedikit masalah hormon. Beliau bilang, sudah sembuh masalah hormon ini (karena baru didoakan dan dijamah oleh Tuhan , melalui Romo). <br />
<br />
Long story short, saya membatalkan insem (jadi sia2 bill tagihan pertama itu melayang)..Datanglah Jumat Agung dan Tri hari Suci. Kalau saya jadi inseminasi (tetap kepikiran sapi-red), seharusnya jadwalnya adalah hari Senin, setelah hari Paskah. Buat teman2 yang juga pasien dr. Arie Polim, mungkin teman2 juga tau di hari Jumat Agung itu, dr. Polim kehilangan anak sulungnya, yang sedang bertugas putra altar di gerejanya. Anak sulung dr. Arie meninbggal saat bertugas (masih sedih dan nggak percaya sih kalo inget ceritanya..kasihan juga Pak dr. Arie yang baik hati). Intinya, kalau saya melanjutkan proses insem, dr. Arie (yang selama ini tau historis medis saya) nggak akan melaksanakan insem untuk saya, tapi pasti diganti dokter lain. <br />
<br />
Nah, intinya, saya rasa perkataan Romo ada hal-hal "percaya nggak percaya" yang tersirat.. Nggak boleh insem... mungkin kaena dokter yang menangani saya kebetulan akan berhalangan. Nggak boleh insem.. mungkin juga karena bertentangan dengan ajaran katolik (ini saya sudah research, dan ternyata ada 2 pendapat..tapi memang kebanyakan mengatakan masih menentang inseminasi di ajaran katolik).. Nggak boleh insem.. mungkin karena, percuma saja hasil insem hanya akan "membuang uang" karena toh ternyata masalahnya ada di hormon nya MT (yamg ini nanti saya lanjutkan ceritanya yahh..)<br />
<br />
Jadi moral cerita hari ini adalah: Terserah Tuhan. Jalan Tuhan pasti indah. AMIN yang kenceng sambil angkat tangan! :)<br />
<br />
<br />
<br />
Note: teman-teman kalau mau bertemu Romo Oetomo dan minta didoakan, Rm berdomisili di gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Jogja...yang biasanya kalian sebut dengan "Ganjuran". Itu loh yang gerejanya ditengah2 ada candi kecilnya.. Romo Oetomo sudah tua sekalii sudah berusia late 80s..Tapi ingatannya masih tajam, dan masih berbicara dengan jelas. Psstt.. Romo nya agak sedikit galak (atau memang nada berbicaranya begitu).. Kalau mau datang, teman-teman bisa telepon langsung ke Romo atau ke sekretariat. <br />
<br />
<br />
Jadi, sekian dulu cerita sayaa..Besok (semoga bisa pulang cepat lagi) dan saya lanjutkan langsung ke season 3. <br />
<br />
Happy TTC!! Enjoying every moment! (mengingatkan diri sendiri)<br />
<br />
Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-42756920933449646572016-05-24T18:20:00.001+07:002016-05-25T10:07:32.120+07:00Novena 3 kali Salam Maria di 9 Goa Maria di JakartaWaahh postingannya berat bangeett! <div><br></div><div>No lah, as if you dont know me. Mana ada postingan saya yang berbobot? Haha</div><div><br></div><div>Walaupun postingan kali ini berbau agamis, tapi percayalah sama sekali tidak ada maksud fanatisme dibaliknya. Buat yang kenal sama saya pasti meng-iyakan hal ini. Secara yahh, ke gereja ajah bolong2, mana mungkin ada maksud famatisme haha! </div><div><br></div><div>Segala sesuatu hal yang saya katakan dalam posting ini hanyalah pendapat saya semata yahh.. Hihihi! </div><div><br></div><div>Jadi, latar belakang pelaksanaan novena ini adalah keroposnya ketebalan iman saya sejak saya merasa "tidak sempat" untuk berdoa. Sejak kapan? Sejak menikah tepatnya haha! Tuhan saya sudah kalah dengan kesibukan, kemacetan, kepenatan, kelelahan. </div><div><br></div><div>Padahal, kalau ditilik ke belakang, saya sudah sangat sering menggantungkan kehidupan saya di tangan Tuhan dan melalui bantuan Bunda Maria. </div><div><br></div><div>Pertama kali saya merasa diselamatkan melalui doa Bunda Maria adalah saat saya SMA. Dimana saya akan mengadakan pesta sweet 17, seperti kebanyakan remaja gaul SMA pada masa itu. Satu hari sebelum pesta, Jakarta dihadang banjir. Dalam pemikiran anak SMA yang dangkal dan sedang galau, akhirnya diajarkan oleh mama saya untuk rosario. Malam itu saya rosario. Rosario yg mungkin paling khusuk yg saya laksanakan selama 17 tahun hidup saya (sebelumnya setiap kali rosario pasti ngantuk atau ketawa2 sama kakak saya *sigh*). </div><div><br></div><div>Kedua kali saya merasakan bantuan tangan Tuhan melalui Bunda Maria, adalah saat Ujian Nasional SMA. Dari awal tahun ajaran di kelas 3, suster kepsek kami, Sr. Anthony mengajarkan novema 3 kali salam Maria. Dan kami berdoa ini terus di pagi hari sampai dengan hari ujian dan pengumuman kelulusan. Hasil ujian saya? Nggak usah ditanya, yang penting lulus! Pdhal berbekal pengetahuan ilmu alam (terutama kimia) yang sangat dangkal #anakIPAgadungan </div><div><br></div><div>Ketiga kali saya diberkati lagi adalah saat saya ujian akhir saat mengambil Master di Syd. Kalo ditanya, loh pas ujian akhir saat BA gimana? Waktu ujian akhir BA, saya tidak berfikir akan mahalnya uang kuliah yang ortu saya keluarkan, jadi saya ujian ajah dengab santai. Nah saat di Syd, karena saya sudah mengenal betapa susahnya mencari uang (apalagi di KAP) kebayang betapa mahalnya jika saya harus mengulang satu saja Subject disana huhu. Dan akhirnya dengan berbekal berdoa di Katedral, saya berhasil lulus dengan mulus (wihh rhyme!!) dr sana. </div><div><br></div><div>Keempat (banyak banget yah, iyah memang) saya kembali berdoa novena 3x salam maria menjelang hari pernikahan saya. Dan, dengan jadwal yang super padat, lokasi yang berada di wilayah macet, di hari H, semua acara suprisingly lancar tanpa ada gangguan macet. Why? Muzizat. </div><div><br></div><div>Nah, cukup dengan 4 muzizat besar selama hidup saya dan (buat org yg mengenal saya dari dekat pasti tau) betapa lurusnya jalan hidup saya (yg saya selalu syukuri), orang tua yang baik dan lengkap, keluarga yang utuh, pacar (yang hanya satu2nya dari dulu) yang setia yg akhirnya jadi suami, karir yang cukup baik, dan sangat banyak yg lain lagi. Sudah seharusnya saya tetap dan terusberdoa dan bersyukur. </div><div><br></div><div>Oleh karenanya, dan juga karena kebetulan ada libur panjang dan kebetulan bulan May (bulan Maria), akhirnya kami, saya dan MT, memutuskan untuk melaksanakan novena ini sambil keliling2 Jakarta yang saat itu sepiii.. Dan kami juga membawa harapan untuk segera memiliki momongan ( so sekalian diselipkan harapan dalam doa *ciee*) </div><div><br></div><div>Dan berikut ini adalah jadwal kami (kalau-kalau ada yang mau ikut). </div><div><br></div><div>Gereja Santo Thomas Rasul (Bojong Indah) </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAo6OU1BAcgt52jtoX5c1Wh1EfOpsIMxnL3WekWlJsSpZxsIT5L4CN3PFLWTY3MmGi_q6oqle4pddRvsJh9ZPoyDOlwDNn8z6omglqE-IKjd2oEIeoPoq_HbM67qzWmwfOhjo01iQWzuk/s640/blogger-image-945682478.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAo6OU1BAcgt52jtoX5c1Wh1EfOpsIMxnL3WekWlJsSpZxsIT5L4CN3PFLWTY3MmGi_q6oqle4pddRvsJh9ZPoyDOlwDNn8z6omglqE-IKjd2oEIeoPoq_HbM67qzWmwfOhjo01iQWzuk/s640/blogger-image-945682478.jpg"></a></div></div><div>Gereja Santo Andreas ( Greenville)</div><div><br></div><div>Gereja Maria Bunda Karmel (Tomang) </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhXKabuRt7AIojYHUwYP6v8ZlVkSLFnUio5sBDRdjYzy80oFgXH5KAVICQUajjlYQ8n_eisL_PO8LV809ukUBhuE-HYn6YU2gpT6RjyzawUj6mgiF5Ij9TR7qt38OPVbO9iB1PipY0gjs/s640/blogger-image-652545867.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhXKabuRt7AIojYHUwYP6v8ZlVkSLFnUio5sBDRdjYzy80oFgXH5KAVICQUajjlYQ8n_eisL_PO8LV809ukUBhuE-HYn6YU2gpT6RjyzawUj6mgiF5Ij9TR7qt38OPVbO9iB1PipY0gjs/s640/blogger-image-652545867.jpg"></a></div></div><div>Gereja Salvator (Slipi) </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitCduooDWQs2iLY7hb_SXaY6Hlmr3jb82nUkGTKoVLDXqH16phwDHsxHKhG9iWpb-dOcOHNz9YljA7g8M_9-1ieD_RbKW61qgI-5OFOBHznJPKDql0ice9bAtCY5HqbZlbd0xqO57US08/s640/blogger-image--221466350.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitCduooDWQs2iLY7hb_SXaY6Hlmr3jb82nUkGTKoVLDXqH16phwDHsxHKhG9iWpb-dOcOHNz9YljA7g8M_9-1ieD_RbKW61qgI-5OFOBHznJPKDql0ice9bAtCY5HqbZlbd0xqO57US08/s640/blogger-image--221466350.jpg"></a></div></div><div>Gereja Kristus Raja yg punya patung bunda Maria yg paling bagus menurut saya (Pejompongan)</div><div><br></div><div>Tadinya mau ke gua Maria Imaculata di Univ. Atma, tapi pada hari libur gerbang Atma ditutup. Akhirnya kami lanjutkan ke Gereja St. Ignatius Loyola. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilK84y9DR-bsfvxfT6kX3icJB3p_OBydBm55A2qiMunCdqDAotUZlk504DeFyzhGr8h9gw7vA2mp0y4NwJuREWl6VxYl-Wlcm4fFFKZnaR3u_UYQxRSHYhyzuTeT9DB5wiuiAfKYX_XTE/s640/blogger-image-1154235126.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilK84y9DR-bsfvxfT6kX3icJB3p_OBydBm55A2qiMunCdqDAotUZlk504DeFyzhGr8h9gw7vA2mp0y4NwJuREWl6VxYl-Wlcm4fFFKZnaR3u_UYQxRSHYhyzuTeT9DB5wiuiAfKYX_XTE/s640/blogger-image-1154235126.jpg"></a></div></div><div>Gereja Santa Theresia (Menteng) sekalian misa Jumper </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZqipDYvs8DG4ikVzPVKCRvK3m7u1guJlWNJk7tjzCWQVS07_ky8rwtM1TWjxsJ6IljQsoWzKNATmJ7GNHnjy1yUUXgfpkveVdAtZdVPOWacpHL7Czr9ifeNbjQ6srOlb0uiwN9It3vbA/s640/blogger-image--429501499.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZqipDYvs8DG4ikVzPVKCRvK3m7u1guJlWNJk7tjzCWQVS07_ky8rwtM1TWjxsJ6IljQsoWzKNATmJ7GNHnjy1yUUXgfpkveVdAtZdVPOWacpHL7Czr9ifeNbjQ6srOlb0uiwN9It3vbA/s640/blogger-image--429501499.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Gereja Katedral</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Dan pada akhirnya homebase Gereja Maria Kusuma Karmel!</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">For sum up:</div><div class="separator" style="clear: both;">"God is never too busy to listen. Don't be too busy to talk to Him" </div></div><div><br></div><div><br></div><div>Cheers,</div><div>Saya yang masih berusaha meluangkan waktu. </div><div><br></div><div><br></div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-34532976825432049072016-02-05T05:52:00.001+07:002019-10-06T05:16:13.931+07:00TTC Journey: season 2, episode 2Akhirnya baru sempet dan berkeinginan untuk update TTC lagih. <div><br></div><div>Setelah siklus January yang diharapkan tidak datang, malah datang sesuai jadwal, sayapun kembali berkunjung ke dr Arie lagi. Kalau di episode sebelumnya saya datang pada h+2, kali ini saya sengaja datang di h+3, dengan alasan di hari itu sudah tidak terlalu banyak (if u know what I meant) haha! <div><br></div><div>Transv di h+3 belum kelihatan apa2 sih. Ketakutan adanya kista di episode sebelumnyapun tidak terbukti karena hasilnya rahim saya bersih. Dokter hanya memberi resep obat penyubur (femara 2x1) dan asam folat yang bukan generik (folilet gitu kalo gak salah). Padahal dengan berbekal pengetahuan di bill episode 1, saya berharap mencetak bill yang lebih murah (karena MT sudah tidak dikasih vit yang super mahal itu). Tapi ternyata dengan penggantian obat2 baru, billingnya masih sama *omooo!!* akhirnya saya disuruh balik lagi di h+13 (karena h+14 jatuh di hari minggu) </div><div><br></div><div>Sebelum masuk h+13, banyak sekali drama di episode kali ini. Pertama dimulai sejak mertua saya berkata bahwa leher saya tampak membesar (regardless memang saya naik 3-4kg setelah married haha!!) akhirnya saya ke dokter dan disuruh USG, karena ditakutkan adanya pembengkakakn tyroid. Akhirmya saya USG, dan kata dokter USG nya: ini kebanyakan isinya lemak (thank you docfor reminding me haha!) tapi juga ditemukan 2 kista yang besarnya hanya 2-4 mm. Dan tidak akan berdampak apa2 menurut dr USG.</div><div><br></div><div>Setelah hasil USG keluar, kembalilah kami ke dr umum yang memberi rujukan. Tapi si dr umum ini malah menyuruh saya ke dr bedah (yang belum saya ikuti sampai sekarang). Karena saya kurang percaya dengan dr umum ini, sayapun dibantu mama untuk tanya2 ke teman2nya yang dokter. Dan semuanya berkata itu wajar. WAJAR! *sigh* untunglah ketakutan tyroid membesar sudah gone dan ternyata lemak (duh!) </div><div><br></div><div>Drama kedua adalah hasil medical check up (MCU). Karena fasilitas kantor yang sudah lama tidak saya gunakan, akhirnya (mumpung masbur belum mulai) saya melakukan MCU di salah satu RS besar di jakarta selatan. Hasilnya: payudara kiri dan kanan ditemukan adanya lump (yang setelah saya check2 sendiri tidak menemukan apa2, malah adanya memang tulang rusuk saya yang agak menonjol, yang sudah ada dari sejak jaman SMP). Kedua, dr obgyn saat MCU bilang saya ada keputihan dan diiming2in kalimat yang katanya bisa berpengaruh ke kesuburan (yang akhirnya setelah di confirm ke dr Ari, itu namanya cervical mucus atau cairan kesuburan, dan bukan keputihan.. What the.......). Belum berakhir sampai disitu, hasil USG perut menyatakan ovarium saya ada kista sebesar 1.5cm. Ini masih bingung sih, tapi kontra indikasinya, kenapa selama ini saya transv USG di dr Yani dan dr Arie, tidak pernah kelihatan. Dan sayapun sudah tanya kiri kanan dan katanya memang kadang "telur" itu bisa terlihat seperti kista. Lain2nya, Puji Tuhan normal.</div><div><br></div><div>Tibalah h+13. Kembali ke dr Arie. Hasil USG transv menunjukkan saya lumayan sensitive dengan obat barunya dr Arie. Ketebalan dinding rahim kata dr: excellent (9mm). Jumlah telur ada 3: 2 di kiri (18 dan 16mm, belum terlalu matang), 1 di kanan (21mm, yang katanya akan ovulasi segera). Dokter sih bilang harusnya bulan ini 80-90% chance berhasil. Kalau melihat kondisi rahim saya. Tapi 10% nya ada di kondisi suami dan sisanya unknown. Kalau bulan ini belum berhasil, dr Arie menyarankan insem, karena dengan insem, bisa membantu "mencuci" sperm dan hanya yg berkualitas baik yang dimasukkan. Kali ini dojter tidak menyarankan untuk balik konsul di h+21. Dia suruh kami balik kalau sudah positif atau, again h+2/3 di siklus yang baru. </div><div><br></div><div>Yak, dengan berbekal "jadwal" baru kamipun pulang dan memutuskan untuk cuti selama kurleb 1 minggu. Semiga saja di episode kali ini bisa berhasil, jadi nggak usah merogoh kantong lebih dalam. Hehe! </div><div><br></div><div>Dan ternyata, si bulan yang tidak dinanti datang tepat waktu! Haha! Ternyata 80-90% itu hanyalah harapan semata. Huhu. Kesempurnaan 100% hanya ada di tangan Tuhan. </div><div><br></div><div>Dan akhirnya eps 2 pun berakhir! </div><div><br></div><div>We'll update on the next eps soon yah! :)</div><div><br></div></div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-25844025538034367122015-12-30T14:04:00.001+07:002016-01-08T20:17:31.968+07:00TTC Journey: Season 2 Episode 1Sumpah, saya sangat iri sama orang yang sangat mudah hamil. Ternyata kehamilan untuk sebagian orang itu tidak semudah di film Pernikahan Dini (inget gak?! Yang main agmon sama syahrul gunawan, sekali berhubungan, langsung hamidun!hahah!) jadi bersyukurlah kamu-kamu yang tidak perlu bolbal obgyn.. <div><br></div><div>Okehh! Mari kita mulaii. </div><div><br></div><div>I dont know if it is appropriate to tell detail story about my TTC. Yang pasti, tujuan saya hanya untuk sharing dan memberi info, selayaknya saya juga banyak mendapatkan info berguna dari internet dan blog-walking. Dan semoga info2nya berguna untuk pasangan2 lain yang juga sedang TTC hehe.</div><div><br></div><div>Setelah Season1 TTC yang belum banyak saya dokumentasikan (karena satu dan lain hal). Season2 akan gw dokumentasikan dengan lengkap. </div><div><br></div><div>October kemarin setelah second honeymoon belum berhasil membuahkan. Akhirnya saya dan MT memutuskan untuk kembali ke dokter. </div><div><br></div><div>Pengalaman dari dokter yang kemarin, saat ini saya lebih selektif memilih dokter. Kriteria yg saya cari tidaklaah sulit haha:</div><div>1. Komunikatif. Dalam arti: bisa diajak ngobrol, tidak memberikan kesan "terburu-buru" walaupun pasiennya super antri.</div><div>2. Harus praktek di RSIA. Karena anggapan saya RSIA itu lebih enak dibanding RSU (gak tau dr segi apanya, ini hanya personal preference) haha</div><div>3. Tidak komersil. Mendengar kiri-kanan dan membaca blog2 orang, banyak cerita mengenai dokter yang komersial. Apa ajah disarankan. Dan berujung pada harga yang mahal. As u may know, kalau kontrol ke dokter kandungan dengan diagnosa fertility itu tidak diganti asuransi :( jadi saya yang cheapo ini harus selektif memilih dokter yang komersial.</div><div>4. Kalau bisa punya KFER (konsultan fertilitas), kalau tidak punya, dia harus punya track record bagus. </div><div>5. Dokter cowo. Meskipun agak risih "diubek2" sama dokter cowo, tapi menurut beberapa pengalaman teman yang ke beberapa dokter cewe, biasanya mengeluh lebih "sakit". Hmmm nggak tau persis sih kenapa. </div><div><br></div><div>Akhirnya pilihan pun jatuh ke dokter Arie Polim, SPOG (K). </div><div><br></div><div>Saat siklus di bulan December datang, sayapun menelepon RS Bunda dan bertanya kapan sebaiknya saya ke dokter. Maksudnya biar nggak 2x bayar gitu. Misalnya datang hari ke xx tau2 dokternya suruh balik lagi hari ke yy karena belum kelihatan telurnya. Kalo gitu kan jd 2x bayar. #cheapomode. </div><div><br></div><div>Kata si suster harus datang di H+2. Datanglah saya hari itu ke dokter. Dan si Pak dokter bilang, dia mau transvaginal USG (OMG!). (You know why I was so shocked)</div><div><br></div><div>Setelah saya ceritakan kronologis saya dengan obgyn sebelumnya dan saya berikan hasil HSG, dr. Arie memberikan kebebasan untuk saya dan suami apakah mau langsung inseminasi natural, atau mau coba normal dl. Tanpa banyak mikir (karena cheapo juga) akhirnya saya memutuskan untuk normal dulu. Siapa tau Tuhan berkehendak lain. </div><div><br></div><div>Hari itu saya pulang dengan bill kurleb 1.5 juta (excld sperm analysis:350k) dan jadwal disuruh balik lagi di H+14. Saya dikasih obat penyubur yang saya lupa namanya dan asam folat. Sedangkan suami dibekali antioksidan yang harganya 2/3 dr billing (nangis darah liat tagihan CC buldep) dan rujukan untuk test sperma. </div><div><br></div><div>Tibalah H+14. </div><div>Tanpa antri panjang, sayapun masuk sesuai jadwal. Seperti biasa dan kebanyakan dokter, masuk2 lgs disuruh ngangkang untuk tranvaginal USG (ouch!). </div><div><br></div><div>Hasilnya cukup melegakan. Ketebalan dinding rahim 8.5mm, jumlah telur yang besar :2, 1 dikiri dan 1 dikanan (karena menggunakan obat penyubur) dan besar sekali (20mm dan 23mm) . Kalo info dari seorang teman yang sudah lama TTC, ketebalan dinding rahim normal harusnya 7mm, jumlah telur: 1 kalo tanpa obat, dan besarnya minimal 18mm. </div><div><br></div><div>Hasil sperm test suami: tetratozoospermia. Apakah itu sodara2..?! Haha </div><div>Intinya jumlah % sperm yang normal tidak sampai 4% (batas normal). Tapi kabar baiknya jumlahnya 10x lipat jumlah normal. Soo nggak masalah dehh walaupun % nya gak sampai 4%, jumlahnya tetap lebih banyak dr org normal. Motility (kecepatan) nya juga sangat bagus. Yeay MT! </div><div>Tapi pesan dokter, disuruh makan wortel yang banyak (ouch!!!) </div><div><br></div><div>Hari itu kami pulang membawa "jadwal" hehe. 2 hari sekali yah, saran dr.Arie. Dan disuruh balik lagi di H+21 untuk lihat apakah sudah terjadi ovulasi atau belum. Karena ini hanya kontrol normal, dokterpun tidak lagi repot2 memberikan obat dan vitamin, so hari itu saya hanyak bayar konsultasi dokter. (Semoga ini sign kalo dokternya tidak komersial hehe) </div><div><br></div><div>H+21 pun datang. Hari itu rencananya si pak dokter hanya mau liat apakah saya sudah ovulasi atau belum. Setelah (again) di transv. USG, telur sebelah kiri sudah tidak tampak, dr. Arie beranggapan sudah ovulasi lebih dulu makanya sudah tidak kelihatan bekas apapun. Sedangkan telur sebelah kanan terlihat agak berantakan dan mengecil, kata dr.Arie ini artinya baru 1hari + ovulasinya. TAPI dokter juga menemukan gumpalan (yang dia sebut gimpalan darah) di ovarium kanan (hiks! Apalagi ini). Dr. Arie curiga ini kista (HIKS!) tapi dia heran kenapa di USG pertama dan kedua tidak ada. Jadi dia bilang mungkin akan luruh kalau nanti datang bulan. </div><div><br></div><div>Kesimpulan kunjungan ketiga: ngambang. Belum tau hamil atau nggak, karena hasilnya br bisa diketahui about 2 weeks. So, kayak org IVF deh: 2 weeks wait (2ww) hehe. Dan hopefully gimpalan darah itu bukan apa2 yahh.. </div><div><br></div><div>Next kunjungan would be: kalo hamil or kalau datang bulan, H+2 atau 3 hari. *crossing fingers* </div><div><br></div><div>Begitulah perjalanan TTC season two, episode 1. Minta doanya juga yahh para pembacaa! Semoga berhasil hehe! Makasihhh :)</div><div><br></div><div>Ciao! </div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-42564440014003233262015-12-17T21:39:00.001+07:002015-12-31T17:41:46.006+07:00As December Passed ByGaya banget nggak guys judulnyaaa!! Hehe<div><br></div><div>Kebiasaan di akhir tahun, semua televisi swasta pasti menayangkan kaleidoskop di tahun tersebut. Nggak mau kalah dengan teve2 suasta ntu, ane juga mao menampilkan kaleidoskop donk yee.. </div><div><br></div><div>2015 is soooo long story for me and my new lil' family (me, my husband, harga dollar, IHSG, dan harga emas.. *apasih). mulai dari segala macam TTC dan intriks nya.. Perjalanan panjang dalam berusaha disiplin dalam berinvestasi demi masa depan yang lebih cerah.. Happy happy travelling.. Dan ditutup dengan intriks dengan notaris dan penjual rumah.. *sigh*</div><div><br></div><div><b>TTC and its problems.</b></div><div>2015 adalah tahun pertama kami benar2 mulai serius TTC. Setelah mendengar masukkan dari salah satu tante saya yang 6tahun 'kosong' dan akhirnya berhasil dibantu dengan dr. Yani Toegiono dan langsung punya anak lelaki 3 ekor berturut2 hehe. Akhirnya kami mulai ke dr. yani di bulan May. </div><div>Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tsaahh.. Long story short, Belum berhasil. Dan karena saya kurang cocok dengan dokternya yang selalu bersikap seperti terburu2 setiap kali konsultasi. Hal ini membuat saya dan MT nggak bisa tanya2 lebih banyak. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti ke dokter dan honeymoon kedua. </div><div>Tapi<span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif;"> yah, namanya jalan2, pasti maunya jalan. Pasti nggak ada istirahatnya. Singkat cerita, masih belum berhasil. </span></div><div><br></div><div>Mulai dari excited kalo 'telat' 1-2 hari, sampai kecewa tiap kali liat hasil test pack, semua udah cerita biasa. Mulai dari nangis2 bombay sampe ketawa2 kalo liat negative haha!</div><div><br></div><div>Perasaan saat ditanya orang pun juga udah sangat biasa. Mulai dari risih ditanya, lama2 jadi cranky, sampai udah kebal dan biasa ajah. Haha. </div><div><br></div><div>Kesimpulan akhirnya, mungkin proses ups and downs dalam TTC ini adalah proses pendewasaan diri dari Tuhan, supaya nantinya bisa mendidik titipan Tuhan dengan baik dan benar. Haha!</div><div><br></div><div>Status sekarang: tetap usaha, sudah ganti dokter, dan so far hasilnya bagus. Nanti diceritain detail di post lain yah!! </div><div><br></div><div><b>Belajar rajin berinvestasi. </b></div><div>As you may know, saya sudah menikah dengan seorang berdarah Semarang dan keturunan tionghoa hehe. As you also may know, orang Semarang itu terkenal pelit2 hehe. Nah, yang belum kalian tau, mereka menyebut dirinya "pandai mengatur uang" instead of pelit. Haha! </div><div><br></div><div>Dan memang benar adanya, saya akui itu. Haha! MT memang nggak pernah melarang2 saya beli barang, yang biasanya dilakukan org pelit. Tapi dia menyuruh saya berfikir: perlukah barang tsb? Berapa lama barang tsb akan saya gunakan? Haha! Dia sendiri juga demikian, tapi disamping itu, kalau barang diskonan kami tetap kalap! Haha </div><div><br></div><div>Anyhow, di tengah taun kami berdua memutuskan untuk lebih disiplin untuk menabung dan investasi. Juga, untuk berhenti seminimal mungkin menggunakan CC. Disiplin maksudnya investasi dan nabung dulu, baru belanja. Bukan sebaliknya. Hehe. It is a good thing meeting Semarangs. Hehehe.</div><div><br></div><div>Trigger dari kedisiplinan baru ini adalah karena suatu hari ada seminar investasi di kantornya si MT. Intinya si "motivator investasi" ini berkata: sesuatu yg bisa dieariskan ke anak cucu adalah bisnis. Mulailah berbisnis. Tapi bisnis itu sulit untuk sebagian orang. Jadi, mulailah membeli bisnis yang sudah jalan. Salah satunya adalah saham (tapi bukan sebagai swing trader yah, lebih kearah long term investment). Jadi mulailah kita fokus di MF dan saham di tahun ini. Haha! </div><div><br></div><div>Status sekarang: masih usaha buat disiplin walaupun kadang nusuk2 tabungan dan investasi yg sudah ada buat belanja hehe. </div><div><br></div><div><b>New property. </b></div><div>Di penghujung 2015 alhamdulilah, akhirnya dapet property yg sesuai seluruh kriteria. Hehe. </div><div><br></div><div>Awalnya kami memang merasa tinggal di Cibubur itu ok, tapi lama2 berasa jauuuhh sekali. Dan akhirnya kami mencari2 property lain yg lebih dekat dengan Jakarta. Pilihan satu2nya adalah daerah jakarta barat. Basically karena kami berdua sama2 anak barat. Tumbuh di barat (walaupun lahir di selatan haha!) jadi daerah itu sudah sangat akrab dengan kami. Selain itu di masa mendatang kalo sudah punya anak, rumahnya juga nggak terlalu jauh dr rumah orang tua. It doesn't mean that kita akan titip anak, cuma kalau kami berdua kerja, kan at least ortu bisa "sidak" ke rumah untuk bantu2 awasin suster dan pembantu hehe. </div><div><br></div><div>Pertama pilih deket rumah mama (alfa yg nun macet namun nun mahal) tapi karena expectation salary increament tidak sebesar yang diharapkan (curcol boss! Haha) akhirnya diurungkan. Pertimbangan lain adalah, saat itu alfa makin macet, tidak ada kendaraan umum selain Metromini 70 yg punya track record yg sangat jelek (walaupun ttp jadi kendaraan favorite bapak saya haha!). </div><div><br></div><div>Akhirnya kami iseng2 cari di dekat rumah mertua saya hehe. Selain dekat (banget) disana juga ada akses KRL (10min walking) ke Sudirman! Dan di penghujung tahunpun, kami akhirnya deal untuk membeli property tsb. Yeay MT and me!! </div><div><br></div><div>Bermodalkan pinjaman kantor, pinjaman kiri kanan, jual investasi di harga rendah, pencairan seluruh TD, akhirmya kebeli juga rumah di Jakarta. </div><div><br></div><div>Status sekarang: tinggal stay survive with the new installment! haha! Hemat hemat hemat! Sukur2 dapet gaji lebih atau ada yg mau bayarin pinjaman dengan bunga lebih ringan hehe! Dan menunggu renovasi selesai, kamipun akan mencari "hari baik" untuk pindah kesana! Yeay! </div><div><br></div><div>Travel travel! </div><div>Yah walaupun nggak fancy, tapi 2015 itu remarkable dengan beberapa travel trips. Beberapakali ke Bandung (mostly karena kawinan orang - sama seperti tahun sebelumnya juga). Singapore, Hongkong, dan terakhir Jatim Tour. Semoga di 2016 diberikan kesehatan dan kemampuan financial untuk jalan2 lagii yeay! </div><div><br></div><div>And that's a wrap! </div><div><br></div><div>I don't have much expectation di 2016. Yang paling penting adalah lancarnya renovasi dan pindahan nanti, juga keberhasilan TTC. Amin! Selebihnya serahkan sama Yang Di Atas. </div><div><br></div><div>Happy new year all!</div><div>Wish u all the best in upcoming 2016! </div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-46927892323137748202015-10-28T19:08:00.001+07:002015-11-09T19:34:24.262+07:00Jawa Timur Part 2: BatuTernyata Malang dan Batu itu satu propinsi! (Lah yah iyahlahh) eh makaud saya, satu kabupaten atau kotamadya gitu deh sama Malang. Btw, apasih bedanya kotamadya sama kabupaten?? Sepanjang perjalanan Malang-Batu, saya dan MT membahas ini. Saya sih sudah lupa. Tapi MT sok tau. (Haha! Maap suamikuhh).<div><br></div><div>Anyhooww, perjalanan kami ke Batu dihantui oleh rasa lapaaarrr.. Kalau baca post terakhir, foto terakhir, adalah sarapan kita di pagi hari. Dan cuma itu. Karena sarapannya sambil jalan pagi. Dan selama jalan pagi saya hanya bawa uang IDR50K 1 lembar. Sedangkan IDR12K sudah dipakai MT buat beli cemilan. So kita harus makan berdua plus 1 minum dengan total max IDR38K. Jadilah selama perjalanan ke Batu, kami kelaparaann! </div><div><br></div><div>Sebelum memasuki kota Batu, MT yg sudah pernah melakukan road trip ini sudah bilang, kalau di Batu makanannya tidak seenak Malang. Makanya I dont expect more ttg culinary Batu. </div><div><br></div><div>Memasuki kota Batu, kami ketemu satu resto yang menurut ilmu nujumnya mbak google, enak, Warung Wareg. Kata nya sih resto ini salah satu rekomendasi untuk makan di Batu. Restonya cukup besar, cuma... Kok sepii yahh.. Mungkin karena hari senin juga sih.. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX97tOgFdFZrv_aTcVOF1TgQrbss9Cv4gOqpKtSYU4ECiwA7brx7LIt6HB-qnFyGv3mRCESWkygUb4-iXWeVEOLzvUGUAgIbJ7fmMOyia7gcq0jZEP0J7wFiG-L_f78LJUjR3TgLw4-Qo/s640/blogger-image--329475245.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX97tOgFdFZrv_aTcVOF1TgQrbss9Cv4gOqpKtSYU4ECiwA7brx7LIt6HB-qnFyGv3mRCESWkygUb4-iXWeVEOLzvUGUAgIbJ7fmMOyia7gcq0jZEP0J7wFiG-L_f78LJUjR3TgLw4-Qo/s640/blogger-image--329475245.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Ada bbrp menu yang ditulis dalam istilah Jawa.. Salah satunya Ayam ngluwak (ayam diapain pula ituu). Mbaknya sudah bilang kalau itu ayem bumbu merah yang pedas sekali. Tapi MT memberanikan diri pesan. Dan end up dengan ritual toilet besok pagi yang lebih lama haha! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kami juga pesan es antri stress. Seriously, that is the name! Karena kita sangat stress dengan kerjaan, akhirnya kita pesan es itu hahaha! Dan benar2 menyegarkan, isinya: parutan mangga muda, ketimun, lemon and lime juice! Fresh!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Next stop is: the well-known Museum Angkut + movie star studio! Tambah 10 rb rupiah, bisa masuk ke Museum Topeng :)</div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuEnAOaf0mT2vA5Z1oUbEx_ExQhHZQtrgpmEbAbYKW0WUwSRewInC3WfjYg0Y16zEbrY9mwKC1moV5TO4suGHxf2adHVFFr_oMvNi8Si8LHWdygnv-O_kYfPeItGm-l3K0Y-vSeJSw5_g/s640/blogger-image-118985089.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuEnAOaf0mT2vA5Z1oUbEx_ExQhHZQtrgpmEbAbYKW0WUwSRewInC3WfjYg0Y16zEbrY9mwKC1moV5TO4suGHxf2adHVFFr_oMvNi8Si8LHWdygnv-O_kYfPeItGm-l3K0Y-vSeJSw5_g/s640/blogger-image-118985089.jpg"></a></div><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Nggak tau siapa yang punya si Museum Angkut ini (belum research di google tapi denger2 sih masih satu gp sama Taman Safari) yang pasti Batu's government put so much care of their tourism and they did a great job! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Isinya museum angkut, yang pasti segala macam sejarah ttg angkutan yahh.. Sejarah motor, sejarah mobil, sejarah mesin, sepeda, kapal laut.. Dll dll.. Dan + movie star studio. What can I say, itu bisa dibilang mirip sama Universal studio singapore, minus wahana2 nya. Tapi jangan salah! Wahananya bisa kita nikmatin di tmpt lain di Batu. Wait for the story yahh.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1dMNO5FSmlgmm_s58mNB2H0YUr25p34cVTThyphenhypheneoz0Y71ygOKAYzZFq3ODDOnZ9gnn9RUSZADByxilvCJm8T_0ufkP6Mu7wq7mXvXmPwgZfATAnUbKUlPSUwFk_guV-sWmF249eeJw8Uo/s640/blogger-image--76963201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1dMNO5FSmlgmm_s58mNB2H0YUr25p34cVTThyphenhypheneoz0Y71ygOKAYzZFq3ODDOnZ9gnn9RUSZADByxilvCJm8T_0ufkP6Mu7wq7mXvXmPwgZfATAnUbKUlPSUwFk_guV-sWmF249eeJw8Uo/s640/blogger-image--76963201.jpg"></a></div>Salah satu koleksi Museum Angkut: First Car of The late president Soekarno. Dalam papan sejarahnya, bisa dibaca betapa presiden pertama kita ini punya negotiation skill yah hebat. Dia bisa menukar 1 tahanan perang US dengan prediantial car and helicopter buatan US. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUqZwbPUbB91c5ZzvJdpoPhF5PCl_mXTw0WL2Mftsde7YanSM8MC4Gc9ODcBp3bruBeiRIOoKn7jM2w_YoUyGV9LcqqS-YEyZmjtH5rQel_Wqbgf-ATWLZ0IeqSKZF71oI5ZsWv2qLCOI/s640/blogger-image-1440475934.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUqZwbPUbB91c5ZzvJdpoPhF5PCl_mXTw0WL2Mftsde7YanSM8MC4Gc9ODcBp3bruBeiRIOoKn7jM2w_YoUyGV9LcqqS-YEyZmjtH5rQel_Wqbgf-ATWLZ0IeqSKZF71oI5ZsWv2qLCOI/s640/blogger-image-1440475934.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Pardon muka2 yang kelelahan mengelilingi museum angkut yah.. Jalanan ini, didalam Museum Angkut yang menurut saya mirip sama universal. Konsepnya adalah banyak foto spot di kiri dan kanan jalan, dan juga mobil2 versi kuno sebagai display. They also have the gift shop! Hehe </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaLEHwCL7I6NTIzM1Sp2rS4fcMa3rieQK82XkdubHA3EPtTDG3OgLa0nYk0wQJq0UAE_lkFfVByzE9qj9XMMt1IRoLZpQd4vqbnH_eZiX6nG9sIdxGZwAOKrAzQPymn-jUAaIRJYOcGVM/s640/blogger-image--1006970513.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaLEHwCL7I6NTIzM1Sp2rS4fcMa3rieQK82XkdubHA3EPtTDG3OgLa0nYk0wQJq0UAE_lkFfVByzE9qj9XMMt1IRoLZpQd4vqbnH_eZiX6nG9sIdxGZwAOKrAzQPymn-jUAaIRJYOcGVM/s640/blogger-image--1006970513.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_oxCdgFoqOmtAFlP6a8-N9ariaZITg_y4tgiYUJPqdPqx1OBXNQvN_ISHQruYYCq9z74kVX5DtWaYUz5PckosSdi-XaxXEnUKsO3OeCkFYF8If-y4IKpKgkzo5a6G7SSDEBPSp9aCW0Y/s640/blogger-image--1896780072.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_oxCdgFoqOmtAFlP6a8-N9ariaZITg_y4tgiYUJPqdPqx1OBXNQvN_ISHQruYYCq9z74kVX5DtWaYUz5PckosSdi-XaxXEnUKsO3OeCkFYF8If-y4IKpKgkzo5a6G7SSDEBPSp9aCW0Y/s640/blogger-image--1896780072.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwxT8NHD1pk1VMgxg7XHSQ3ssWeDQoeQ7iJu5iy9O19OhNRO7S6VyST7Bmz-eXHNxNl9kgwMm_M3Pn-sdH849bHaJFj8CTTxQFvL0BX0DuCXRJ7ZL01o0WIL0m-51NZeRDJFgs3CtGAXA/s640/blogger-image-772684115.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwxT8NHD1pk1VMgxg7XHSQ3ssWeDQoeQ7iJu5iy9O19OhNRO7S6VyST7Bmz-eXHNxNl9kgwMm_M3Pn-sdH849bHaJFj8CTTxQFvL0BX0DuCXRJ7ZL01o0WIL0m-51NZeRDJFgs3CtGAXA/s640/blogger-image-772684115.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"> </div><div class="separator" style="clear: both;">Beberapa foto dari spot2 yang ada di sana. Karena nggak ada kesempatan untuk mengambil foto spot nya doank, jadi semua foto pasti ada saya dan MT nya yahh hahaha. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah lelah di museum angkut, kita masih punya 1 pass untuk ke museum Topeng. Museum Tooeng ini isinya lebih ke sejarah kebudayaan indonesia. Mulai dari topeng2 pastinya! Dikanjutkan dengan senjata2 daerah, baju dan acara kebudayaan. But a bit boring, karena semuanya hanya dimasukan di dalam etalase dan diberikan tulisan penjelas. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6IcPO1FTe5FPizbaxWDYu9mXj-jqvPEC5lgtSQiT7j5y2H05RNUHSab0QwLHkDQ9pI0wzL17T-0ndKNCrZWDr95yVxfrPaNIdy4WdKjJ7r1zWIPh_K_DNBVKTyJayYC75MjjZWha13Hs/s640/blogger-image--1119327249.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6IcPO1FTe5FPizbaxWDYu9mXj-jqvPEC5lgtSQiT7j5y2H05RNUHSab0QwLHkDQ9pI0wzL17T-0ndKNCrZWDr95yVxfrPaNIdy4WdKjJ7r1zWIPh_K_DNBVKTyJayYC75MjjZWha13Hs/s640/blogger-image--1119327249.jpg"></a></div></div>Kurang lebih seperti ini. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah lelah di Museum Angkut + movie star studio (panjaaang bener nama lengkapnya) dan juga museum topeng, saatnya kita check in ke hotel! Yeay! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Hotel yang kami pilih masih di lingkungan JaTim Park 2, Pohon Inn. Mereka sih menjual "pengalaman menginap dalam pohon raksasa" </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmw9biWlqv3xt3_epbTT74wXgAJHKmtsIIEz22dZKRyu_VfGgekax70OKaV9ngpe2GI1wE8QuxFbW22Afh26lrR5K824V7HAaU-RrcB9JXEa6JT9IWl1sg2_2y_VwDiL-f77ybAnPPlQM/s640/blogger-image--46250615.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmw9biWlqv3xt3_epbTT74wXgAJHKmtsIIEz22dZKRyu_VfGgekax70OKaV9ngpe2GI1wE8QuxFbW22Afh26lrR5K824V7HAaU-RrcB9JXEa6JT9IWl1sg2_2y_VwDiL-f77ybAnPPlQM/s640/blogger-image--46250615.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Abaikan muka saya yg lagi cengir2. Hehe</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Pengalaman meninap di pohon raksasa? Nothing! Itu kan exterior. Interiornya sama seperti hotel2 pada umumnya. Nothing special. Even, saya agak kecewa sih sama Pohon Inn. A few disappointing points: wi fi nya tidak stabil dan barely bisa ke detect sama HP kami, ranjangnya yang sudah kuno dan keras, WC nya agak kuno dan sedikit kotor, dan yg paling penting dr tempat yang dingin adalah air panas, sedangkan waktu saya mandi malam, air panasnya tidak keluar!!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Satu lagi yang mereka jual adalah restoran yang mejanya bisa berputar, dimana kalian bisa lihat cheetah, jaguar, dan macan loreng di sekitarnya. Kurang lebih mirip seperti restoran di dalam Bali Zoo. Tapi restoran ini cenderung gelap. Dan! Kandang macannya kecil sekaliii.. Saya jadi kasian liat macam lorengnya yang hanya putar2 di kandang kecil itu dan nampak stress. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Intermezzo, saya punya seorang teman yang declare dirinya "anti zoo" karena menurut dia hewan2 di zoo adalah heean yang seharusnya hidup liar. Jadi, karena cerita dia, dan saya melihat nasib si macan loreng, jadi merasa ada benernya pemikiran orang2 yang "anti zoo" haha! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Satu2nya plus poin dari hotel ini adalah: lokasi! Karena lokasinya di dalam Jatim Park2, maka kami tidak perlu capai2 menggapai hotel kalo kaki sudah super lelah menjelajahi zoo dan museums hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sore2 kami pergi ke salah satu resto yang juga katanya terkenal di Batu: Pondok Sate Hotplate. </div><div class="separator" style="clear: both;">Makan sate dengan sensasi hotplate. Rasanya sih 7/10. Enaknya makan sate di Jatim adalah: bentuk sate yg lebih besar dibanding sate2 ayam di Jakarta haha! </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ6YDM7obworh1-Ap39wLsLEhzZIrBz-MUJZWg2phEBi0ruIg7LY2CQ_BXVE3ESD9aBCN6r-GtcpqHQodD9Jt2n8oeqGyuHGMiCquri8ZBfrm6Auvvs_iRETTxg_90CP4-7SrUVqvI6KA/s640/blogger-image--189230934.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ6YDM7obworh1-Ap39wLsLEhzZIrBz-MUJZWg2phEBi0ruIg7LY2CQ_BXVE3ESD9aBCN6r-GtcpqHQodD9Jt2n8oeqGyuHGMiCquri8ZBfrm6Auvvs_iRETTxg_90CP4-7SrUVqvI6KA/s640/blogger-image--189230934.jpg"></a></div><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah kenyang menyantap sate, Malam hari adalah waktunya ke Batu Night Spectacular! (BNS) </div><div class="separator" style="clear: both;">BNS ini menjual wahana semacam mini dufan tapi dibuka baru malam hari. Kalau nggak salah dari jam 5 sore sampai jam 11 malam. Wahana didalamnya sih tidak sebanyak dufan tapi nggak kalah juga lho dari dufan! </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj53YN04JizUNQFSaEkrMyWCoUsi1CLuffroN0-_0RHg9O_67DXvOFXvJAqb8UPwiRKWyylAKUAD1UqFv1QD8eVMGoTmSj88w6BWbcPutMsSTYH04R1jny7OEl-j6FRrwNAK6zAspIq82c/s640/blogger-image--709704884.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj53YN04JizUNQFSaEkrMyWCoUsi1CLuffroN0-_0RHg9O_67DXvOFXvJAqb8UPwiRKWyylAKUAD1UqFv1QD8eVMGoTmSj88w6BWbcPutMsSTYH04R1jny7OEl-j6FRrwNAK6zAspIq82c/s640/blogger-image--709704884.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Ini salah satu wahana pontang panting uang tidak kita naiki karena ada seseorang yang phobia ketinggian. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Tiket masuk BNS ini hanya IDR20K untuk yg tidak terusan. Sedangkan kalau mau terusan harganya IDR100K. Kami memilih masuk yg tidak terusan, karena: 1. Ada beberapa wahana yang sudah pasti tudak kami naiki (yg berhubungan sama setan dan ketinggian)</div><div class="separator" style="clear: both;">2. Wahana pasar malam (spt lempar bola ke kaleng, pecarin piring, pecahin balon) itu harus bayar lagi beli kuponnya. Hehe</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Harga tiap wahana di dalam (kalau kita tidak beli tiket terusan) berkidar antara IDR10-15K.. Murah yah! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Di BNS ini juga ada wahana Rumah Jantu yang katanya mirip seperti yg di Genting, Malaysia. Tapi karena penakut, saya memilih untuk tidak masuk deh..</div><div class="separator" style="clear: both;">4D juga merupakan salah satu wahana wajib dikunjungi di dalam BNS.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Dan satu lagi, kalau kalian sanggup, kalian harus menantang diri ikut wahana Rodeo. Dimana si mas nya mengoperasikan goyang2 si banteng kayu dan peserta harus bertahan selama 60 detik di atas banteng. Sudah 3-4 peserta gagal sebelum si MT. Akhirnya si MT memberanikan diri main rodeo, dan berhasil!! HAHAH what an achievement! </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7jBgpeH-KKZ2GFBxXDCE2sYw6hXc0NIu5YSl_3hhWIv8nQJdl-ws-oBUR50pQe5aWGtzOlPKEAek7Crn_C25WP_uyHGil7ABOrTCAj0m1yQsafxkmZFLe1pELjlf-lkZymNEEqoRnM3c/s640/blogger-image-1387627407.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7jBgpeH-KKZ2GFBxXDCE2sYw6hXc0NIu5YSl_3hhWIv8nQJdl-ws-oBUR50pQe5aWGtzOlPKEAek7Crn_C25WP_uyHGil7ABOrTCAj0m1yQsafxkmZFLe1pELjlf-lkZymNEEqoRnM3c/s640/blogger-image-1387627407.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Dapat 1 kupon tiket gratis main wahana apa ajah dan dapat stiker BNS yeaayy! Akhirnya stujernya saya pakai buat maun piringan muter2 atas bawah bolak balik. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Satu lagi wahana yang menurut saya kreatif! Namanya gravity. Intinya kita masuk ke dalam suatu ruangan bundar, and then, setelah ruangan ditutup dan wahana berjalan, kita akan menempel ke tembok dan sangat sulit untuk mengangkat dan menggerakkan bagian tubuh. Haha! Ternyata, ruangan bundar itu di putar sedemikian rupa sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kita tertahan disisi paking luar ruangan bundar tersebut. Masih inget gak ini?? Kecepatan sentrifugal, pelajaran fisika SMP!!</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Di wahana pasar malam, MT ikut permainan lempar bola tenis untuk memecatkan piring. Dari 3x kesempatan, MT berhasil menghilangkan 1 bola yang dia lempar ke atap dan tidak dapat diambil lagi sama si mbak nya :( Untung saja kita tidak disuruh mengganti hehe</div></div></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Besoknya, mulailah petualangan di Jatim Park 2! Kalau bilang "JTP2" artinya adalah: Museum Satwa dan Batu Secret Zoo. Namun ada satu lagi wahana di lingkungan tersebut: eco green park (EGP haha!). Sebenarnya mereka menjual tiket terusan yang berisi seluruh wahana di Batu (JTP1,2, EGP, batu night specta, museum angkut dan museum bagong) dengan harga IDR275K yang bisa berlaku 2hari. Tapi, berhubung saya sudah membayar masuk Museum Angkut dan BNS kemarin, akhirnya saya beli Tiket JTP2 sajah, dan again, plus 10rb rupiah bisa tambah EGP. So, total tiket masuk hari kedua adalah IDR85K. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Dengan IDR85K, kita harus masuk ketiga wahana tsb (museum satwa, zoo, dan EGP) dalam waktu 1 hari. Tapi, karena saya menginap di Pohon Inn, mereka memberikan feature untuk bisa masuk 2 hari dengan meminta cap pass br dari hotel di hari kedua! Akhirnya ada another plus point yah dengan menginap di PI. Hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">First stop for the day: EGP! </div><div class="separator" style="clear: both;">JTP menyediakan 1 kereta tak berkuda (apasih) untuk jalan ke EGP.. Sebenarnya paling hanya 200m sih dari hotel, tapi tetap saja kita pakai kereta haha! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Isinya EGP sebenarnya pengetahuan ttg satwa dan lingkungan. Mostly satwa yang ada di EGP adalah burung kakak tua dan beoo! Haha karena banyak bangeeettt macamnya. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTpD4RBdvYa6Gr6ShfADbZ2HWYgaB9rusN2wyLyC1Ak0GA7paeGAzCst5MvEgipDIDP6VZL2zRXT39TGtECeXX_0vvRcOcR6t0y9o5tUgeBhi7Mi_96Ukgmb6U83wicT9PeiICi0hmrN0/s640/blogger-image-1151310497.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTpD4RBdvYa6Gr6ShfADbZ2HWYgaB9rusN2wyLyC1Ak0GA7paeGAzCst5MvEgipDIDP6VZL2zRXT39TGtECeXX_0vvRcOcR6t0y9o5tUgeBhi7Mi_96Ukgmb6U83wicT9PeiICi0hmrN0/s640/blogger-image-1151310497.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Memasuki EGP, kita disambut bbrp patung hewan yang dibuat menggunakan barang2 bekas, dengan message "barang daur ulang juga bisa jadi bagus lhoo"</div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh252TYpwWsRvaW2yfAE_tal3KOizVj0q3kYNf9wO3MgRLwhL9-W8xeErCvpmzXIMqNyN5yq1FMRpf1NWShu6NtEyAUiD1i2etx4c_MyUTSKESHE42fw5Co1Hrxij4i7eU1zc-sON4kcI8/s640/blogger-image-554065421.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh252TYpwWsRvaW2yfAE_tal3KOizVj0q3kYNf9wO3MgRLwhL9-W8xeErCvpmzXIMqNyN5yq1FMRpf1NWShu6NtEyAUiD1i2etx4c_MyUTSKESHE42fw5Co1Hrxij4i7eU1zc-sON4kcI8/s640/blogger-image-554065421.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Ini salah satunya bentuk gajah menggunakan televisi bekas. Ada lagi bbrp bentuk2 seperti sapi. </div></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Ada juga 1 ruangan khusus serangga, baik yang masih hidup maupun yang sudah dikeraskan, seperti kupu2. Bagus sihh.. Tapi saya merasa insecure dalam ruangan itu! Bayangkan ada ribuat serangga baik yang beracun atau tidak. Baik semut, belalang, kalajengking dan KECOA!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Lelah di EGP (gede banget sih tempatnya!) kita lanjut ke batu secret zoo! (BSZ). Nggak ngerti juga kenapa namanya pake ada rahasia2nya. Nggak ngerti dimana letak secret nya pas lg mengunjungI BSZ hehehe.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sedikit mengulang EGP, BSZ juga punya ragam satwa unggas termasuk burung beo. Satwa unggas yang tidak dapat terbang hanya di kandangi dan dibatasi dengan kayu. Jadi ada beberapa burung yang bisa berpindah2, kalau mereka bisa lompat. Misalnya saja Merak. Dan ini menurut saya cukup scary! Haha! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">BSZ juga menyediakan edukasi spot seperti cara pengolaan pupuk organik, mulai dari kotoran sapi sampai kotoran manusia! Haha! Juga ada spot permainan air yang bisa mengeluarkan suara2 denting2 (sulit menjelaskannya) dan saya tidak punya fotonya :( </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Baik di EGP dan di BSZ, pasti ada satu kawasan bermain anak. EGP menyediakan wahana mini waterboom untuk anak2 sedangkan BSZ menyediakan mini BNS hehe. Kebetulan ada beberapa TK dari surabaya dan anak2 (mungkin SMP) dari sekolah Jubilee Hakarta yang sedang berkunjung. Jadi hari itu cukup ramai dengan suara anak2 kecil. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Waktu sudah menunjukkan pukul 3 dan kami sudah sangat capai, karena BSZ tidak kalah besar dengan EGP. Berkeliling berjalan kaki itu sama seperti berjalan 6 jam sehati. Artinya, seluruh makanan yang kita makan dari kemarin sudah habis terbakar *sigh </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Perhentian terakhir (dan untungnya indoor dan berAC hehe!): Museum Satwa. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kalo kalian nonton Night at the Museum, nah museum satwa mirip seperti itu. Saat masuk, kami disambut dengan diorama dinasaurus yang besar2! Kalao di Night at The Museum cuma ada 1 jenis dino, di museum satwa lebih gaya, mereka punya 4 (kalo nggak salah) tulang2 dino yang sitaruh di center. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI-5Oj4gU1YWuujClaJ8dn-iyrDASZmvt7Q4L5dw_RgaVm_wKbTvwzqisziwT87hwP1nNr3mt5G6I3Sx_nRkb7ACQtjb6KJ6hu-N9I5pN8ySVTMu4QKsyntVdOisKfUiaRRvv3UfcRn3M/s640/blogger-image--1928938272.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI-5Oj4gU1YWuujClaJ8dn-iyrDASZmvt7Q4L5dw_RgaVm_wKbTvwzqisziwT87hwP1nNr3mt5G6I3Sx_nRkb7ACQtjb6KJ6hu-N9I5pN8ySVTMu4QKsyntVdOisKfUiaRRvv3UfcRn3M/s640/blogger-image--1928938272.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Maap yah gambarnya salah fokus. Coba kalian lebih fokus di belakang kami. Kami tau kami lebih menarik, tapi... ( apasih) hehe! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Feature lain dari museum satwa adalah: diorama2 hewan yang sudah mati dan dikeraskan. Kebanyakan hewan sudah kita lihat sih di BSZ danmasih hidup pula.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Jadi kami lebih cepat menyudahi kunjungan ke museum satwa. Wala! Selesai 3 lokasi dalam satu hari di jam 5. Dan kami super super kelelahan. Haha! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Untungnya kami menginap di PI yang lokasinya tinggal selemparan bati. Jadi bisa langsung pulang Hotel dan bobo sore hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Malamnya, kami mencoba satu tempat nongkrong anak2 gahul Batu. Bamanya: restoran Pizza Panties. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Intinya, karena pizzanya dilipat, jadi seperti panties hehe! </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYVq26jW5O6aRIncQmmcwqyXOOYghabbL17DghDTzi_I14LXx9tBC8Sqk0T14dB1TV6v48IRtEBh7cRGSj-vrTQ2oSz-_65jYP8rIw1Lpg1uk4ad2_EUfFtOOs4PTfPMt5DzX86f2rmw/s640/blogger-image-1992900098.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYVq26jW5O6aRIncQmmcwqyXOOYghabbL17DghDTzi_I14LXx9tBC8Sqk0T14dB1TV6v48IRtEBh7cRGSj-vrTQ2oSz-_65jYP8rIw1Lpg1uk4ad2_EUfFtOOs4PTfPMt5DzX86f2rmw/s640/blogger-image-1992900098.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Seperti ini! Saat sampai disana, ternyata antri! OMG, saya tidak menyangka, padahal itu hari biasa, bukan weekend. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">It should be good! Dan benar, enak! Dengan pizza seporsi (1 porsi untuk 1 orang yaaa) hanya berharga IDR20K-an dan minum yang hanya belasan ribu, radanya enaaakk! Worth it! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Besok harinya, setelah menikmati sarapan di hotel dan berkemas, kamipun check out dan bergegas menuju JTP1! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Di JTP1, hanya ada 2 tempat bermain: JTP1 dan Museum Bagong. Keduanya hanya membutuhkan pass seharga IDR70K hehe! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Pertama kita masuk Museum Bagong. Namanya doank Bagong. Intinya kita belajar bersama salah satu tokoh wayang Jawa Timur, Bagong, mengenai alat-alat dalam tubih manusia. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Museum bagong ini dibagi2 per alat tubuh. Dimulai dari mulut, hidung, mata, otak, etc sampai dengan diorama mayat yang di awetkan (iyah, orang beneran meninggal dan diawetkan) serem yah! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Di masing2 alat tubuh ada "sesuatu" yang bisa berinteraksi. Sesuatu itu bisa jadi monitor layar sentuh yang menyediakan kuis2, patung yang bisa berbicara, bagong yang menceritakan ttg bersendawa, dan lain-lain. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Di masing2 bagian dari museum ini ada mbak2 dan mas2 yang siap menjelaskan apa saja dan bagaimana alat2 dalam tubuh itu bekerja, penyakit2 di dalamnya etc. dan saya baru tau, mereka itu bukan sekedar pekerja yang diberi pengetahuan ttg alat tubuh lho! Mereka ini sangat-sangat knowledgable. Karena mereka ternyata memiliki background yg sangat bagus. Ada yang S2 dari kesehatan masyarakat di UI. Ada yang memang masih mahasiswa kedokteran, tapi magang disana. Canggih yah!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbcVHZhoN0SkjHsUDqizCxc8IOH6FMXzxnqIBsYrc_w82vMyNZ3jnCAwiWrCcHlkoYADlZK4GepiF5LfbhG_rzxl-k0FOWIVfyW79FURUgEeNN5s6tTUxxMQlvCT8Mi_vZcBr_XnZFK2g/s640/blogger-image--596761426.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbcVHZhoN0SkjHsUDqizCxc8IOH6FMXzxnqIBsYrc_w82vMyNZ3jnCAwiWrCcHlkoYADlZK4GepiF5LfbhG_rzxl-k0FOWIVfyW79FURUgEeNN5s6tTUxxMQlvCT8Mi_vZcBr_XnZFK2g/s640/blogger-image--596761426.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguCwS4LYJmxzl-DzSzOuxgSQrUdbEtL2LBP-5tWb45-L5FgSPir_wpOpMy4nDvND2gRCENuuQbrNTxXHu_Gl_RPt-GJ9Y4Q4ANDGzICCb_S4p4prDa31x5sx9ObU-tYqGHjkAVYesuTCc/s640/blogger-image--1332788503.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguCwS4LYJmxzl-DzSzOuxgSQrUdbEtL2LBP-5tWb45-L5FgSPir_wpOpMy4nDvND2gRCENuuQbrNTxXHu_Gl_RPt-GJ9Y4Q4ANDGzICCb_S4p4prDa31x5sx9ObU-tYqGHjkAVYesuTCc/s640/blogger-image--1332788503.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Ini salah satu papan interaktif dalam Museum Bagong. Coba kalian kalau mau test, lihat test nya di gambar pertama dan hasilnya di gambar kedua. Hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4WaCCmwhahnO3PjgZiEYbQpKU2OfIqW_xnNJ647LGK5wHsOoigflwdPGvY-gdkbDG9ABh2g4oDp1Rgh9lCGwBCDgTMJJIZFdNvWfDBU72iSbqaW6AvGXtGLdBv5SSB5wI0caLMTwUPIc/s640/blogger-image--629392592.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4WaCCmwhahnO3PjgZiEYbQpKU2OfIqW_xnNJ647LGK5wHsOoigflwdPGvY-gdkbDG9ABh2g4oDp1Rgh9lCGwBCDgTMJJIZFdNvWfDBU72iSbqaW6AvGXtGLdBv5SSB5wI0caLMTwUPIc/s640/blogger-image--629392592.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Ini juga salah satu pengetahuan yang saya baca di Museum Bagong. Buat kalian yang memiliki masalah pencernaan, ada bagusnya membaca ini hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Terakhir, museum Bagong menyediakan test darah, osteoporosis, dan test mata. </div><div class="separator" style="clear: both;">Saya mencoba test gila darah setelah makan ( karena tidak puasa) dan hasilnya: kurang makan! Oh No! Haha gula darah saat itu hanya 85 sajahh.. Tapi maklum sih karena sudahmendekati jam makan siang, jadi pasti gula darahnya rendah. Hehe</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Selanjutnya kami meneruskan ke wahana JTP1. Kalo kata MT, JTP 1 ini mirip TMII tapi disajikan dengan lebih menarik. Karena, seperti halnya TMII, JTP1 lebih memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan Indonesia. Tapi ditambah dengan pengetahuan fisika dan kimia, dan lebih bagus dari Museum Scienec di Singapore (in my opinion yah) hehe</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3kH5egbjMKtVYptZo0e2dhqBx5PZdqv8JYC1rY-KG6mbMcy9s1vhAMt987p7wKnsEBtCS6WJX1NQv4-uXbvQepQXJFXcTKdAFCOHvpfxIn0eQKcb3zYqJ0WkolTeF6PbVFDvYb00ueYg/s640/blogger-image--1714437447.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3kH5egbjMKtVYptZo0e2dhqBx5PZdqv8JYC1rY-KG6mbMcy9s1vhAMt987p7wKnsEBtCS6WJX1NQv4-uXbvQepQXJFXcTKdAFCOHvpfxIn0eQKcb3zYqJ0WkolTeF6PbVFDvYb00ueYg/s640/blogger-image--1714437447.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1akQ5AnTKeEByvuTChWlDOicbSwe4zhJRuqME0kR7wPrMn8iRM-oqCXR4WVwsYG4mkTIja1wBzm-3EQGHeV6LzUyRh_QL_WnxG9h6VPnWPDp09XMC1OIc-Y_XiikecECfsMbGbDt13fE/s640/blogger-image--1081300604.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1akQ5AnTKeEByvuTChWlDOicbSwe4zhJRuqME0kR7wPrMn8iRM-oqCXR4WVwsYG4mkTIja1wBzm-3EQGHeV6LzUyRh_QL_WnxG9h6VPnWPDp09XMC1OIc-Y_XiikecECfsMbGbDt13fE/s640/blogger-image--1081300604.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoUZ15aicBceTDfFDuH8DJRQUXonQSOyjQ_fIopXQeL2ZU40Nw_H4SIFxRWKQHyF3D17MULJWWwl7WLUrEzu0i9b7TLycUZcTSrB0cF0M1oJIsL3KvzH3xy49QHuqOWotg3FzHa18Ij2I/s640/blogger-image-981458251.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoUZ15aicBceTDfFDuH8DJRQUXonQSOyjQ_fIopXQeL2ZU40Nw_H4SIFxRWKQHyF3D17MULJWWwl7WLUrEzu0i9b7TLycUZcTSrB0cF0M1oJIsL3KvzH3xy49QHuqOWotg3FzHa18Ij2I/s640/blogger-image-981458251.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Dan salah satu foto di museum ilmu pengetahuannya hanya ini </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicIOjjx3zcS51Aro0-jRr_whBhAYz3xBRWF2d1EYNmlZOZ6_50NtegBw-vrC8wWggEHfD90xqry5BzllLMY_iaXhk3fT-3aFGxIZDmdtOllANczGAVtjLHOxkG2GupFgRSXgmW8An8HWw/s640/blogger-image-93073554.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicIOjjx3zcS51Aro0-jRr_whBhAYz3xBRWF2d1EYNmlZOZ6_50NtegBw-vrC8wWggEHfD90xqry5BzllLMY_iaXhk3fT-3aFGxIZDmdtOllANczGAVtjLHOxkG2GupFgRSXgmW8An8HWw/s640/blogger-image-93073554.jpg"></a></div><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;">(Hayoo ada yang masih inget jembatan keledainya hapalan unsur kimia nggaa?!?! Saya hanya ingat yang column pertama: HaLiNa Kawin Robi Cs Frustasi heheh) </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Selesai bermain main di lingkungan JTP 1, kira2 sudah pukul 4. Kami langsung beranjak ke destinasi selanjutnya: Kusuma Agrowisata (KAg)</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">KAg ini adalah wisata petik apel yang sudah ada beberapa belas tahun yang lalu. Wisata pertama kali di batu. Dulu saya pernah kesini waktu road trip Jakarta-Bali sama keluarga, dan sekrang masih ada! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">KAg ini ada hotelnya, dan lokasinya lebih tinggi dibanding Pohon Inn. Jadi lebih dingiiiiiiiinnn.. Apalagi kalau malam. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah checkin dan drama pindah kamar karena banyak semut di kamar, kamipun mencari makan malam. Tujuannya adalah: Kertasari. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Bisa dibilang Kertasari adalah restauran paling decent pertama yang saya makan sejak dari Malang. Tempatnya besar, bersih, dan makanannya enak. Harganyapun sejauh ini paling mahal. Biasa kami tidak pernah makan mencapai IDR100K, kali ini makanan kami berharga: IDR200K hehe. Tapi super worth it! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE1Up8k_OlRCGbQrNZHrg0VGgumPdxdPOpf3aROnRJWjVWgU0WKFlnUBiUNcSkopRnf5XXPPoRbON842W0XQIWL0cafkb3hWuOALnLVCbCQSn-nGaS3A6d7MCv3sMSbKtbOuWMaL9cLIE/s640/blogger-image-853709617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE1Up8k_OlRCGbQrNZHrg0VGgumPdxdPOpf3aROnRJWjVWgU0WKFlnUBiUNcSkopRnf5XXPPoRbON842W0XQIWL0cafkb3hWuOALnLVCbCQSn-nGaS3A6d7MCv3sMSbKtbOuWMaL9cLIE/s640/blogger-image-853709617.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Appetizier berupa tahu petis, disajikan menggunakan pisau dan garpu.. Kapan lagi coba?! Hihi </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit-7ZdFPzDSO9PzpLZPpYqx-5OVlvvHz1floxO1O0jfWkgMovvjtoeuK3OmL5OxAdKg9p4ay55JywfTlK3ZMCajtmPgcgXq5IhyDI7ntx8k3jZWERwkZTLMY3SiDkgd3zxjbNWw3PjdLI/s640/blogger-image-1593055778.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit-7ZdFPzDSO9PzpLZPpYqx-5OVlvvHz1floxO1O0jfWkgMovvjtoeuK3OmL5OxAdKg9p4ay55JywfTlK3ZMCajtmPgcgXq5IhyDI7ntx8k3jZWERwkZTLMY3SiDkgd3zxjbNWw3PjdLI/s640/blogger-image-1593055778.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Main course!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh5wOLXcQBMF3D8hZaJ9qoekc2xb1Xst9D6WcWvGPYN81pBSe01FbrOIc1ZyoukY4LJnKGQkiTDzkCVgCNL8tHc_gq-BA5V4UHokmVRzJqVgou9LMHfxBJ0l6MwL8ZeCO9-kuiWsiRD3w/s640/blogger-image-77847482.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh5wOLXcQBMF3D8hZaJ9qoekc2xb1Xst9D6WcWvGPYN81pBSe01FbrOIc1ZyoukY4LJnKGQkiTDzkCVgCNL8tHc_gq-BA5V4UHokmVRzJqVgou9LMHfxBJ0l6MwL8ZeCO9-kuiWsiRD3w/s640/blogger-image-77847482.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Plus sate jamuuurr!! Slruuupp (harga sate jamur ini seharga sate ayam lho! ) haha</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kalau teori seorang teman, menu makanan itu max N(jumlah orang) + 1, kalau kami: 2N+1 hehe!</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kertasari ini benar2 beraih lho! Walaupun sepi dan tidak ada pengunjung (karena low season), mereka tetap menjaga keberaihan meja2 dan kursi mereka! Recommended deh!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Besoknya, karena sengaja menginap di KAg, kita melakukan apa yang sejuta umat lakukan di Batu: memetik apel hehe! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Masuk kebun bayar lagi, hiks, mungkin karena kami beli tiket di Agoda. Noted yah teman2 yang mau kesana, walaupun tiket Agoda murah, tapi belum termasuk breakfast dan wisata petik buahnya *sigh* jadi nampaknya lebih baik pesan langsung sama Hotelnya. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">HTM nya kalau nggak salah IDR60K, sudah dapat: yogurth (yang akhirnya ketinggalan di hotel Surabaya), petik apel @2buah, dan petik jambu @ 2buah. Buah-buah yang tersedia sebenarnya musiman. Mereka punya buah naga, jeruk, strawberry, etc. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sayangnya saat itu masih bulan kemarau berkepanjangan. Jadi kami hanya dapat buah kecik2 :(</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3u__Fy2on9HU7AriFrRttYdIowxI4QIHOJrrP3NlubJ8IIXVlyxBoKlG_3Ii3q6Wgs_L76kbW4UTACzHIgJ8zruhaqHD0oGMLt6-KJb_ffX0WlKFGrD3I9Oh4uDhIsJGvRT9oGxAfbUM/s640/blogger-image-244215565.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3u__Fy2on9HU7AriFrRttYdIowxI4QIHOJrrP3NlubJ8IIXVlyxBoKlG_3Ii3q6Wgs_L76kbW4UTACzHIgJ8zruhaqHD0oGMLt6-KJb_ffX0WlKFGrD3I9Oh4uDhIsJGvRT9oGxAfbUM/s640/blogger-image-244215565.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Selesai memetik buah, kamipun bergegas meninggalkan Batu menuju Kediri. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Bye Batu! </div><div class="separator" style="clear: both;">Recommended place buat wisata keluarga! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Next part 3 Sby-Kediri yahhh! Ciao! </div><br></div><br></div><br></div><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-37586337772459408672015-10-26T08:27:00.001+07:002015-10-27T13:27:51.182+07:00Jawa Timur Part 1: Malang<div class="separator" style="clear: both;"><br></div>Entah gimana, akhirnya kita berdua came up untuk mengunjungi Jawa Timur. Mulai dari rencana ke NZ, menciut jadi ke Kor-Jap, menciut lagi jadi ke JaTim.. HAHAHA. Intinya sih lagi-lagi uang!! Haha karena terlalu sayang mengeluarkan uang puluhan juta *nasib punya suami orang Semarang* hehe <div>Note: bukan menghina yah, tapi konon katanya orang berdarah Semarang itu pelit.. EH! salah2, mereka bilang, mereka itu pandai mengatur uang! #whatever hehe (to all Semarang ppl, I love you! Xixixi)</div><div><br></div><div>Intinya, karena saya belum bisa merajuk si MT, jdlah saya nurut ke Jawa Timur ajah.. Dan setelah pulang: nggak menyesal lho! Walaupun ujung2nya juga menghabiskan puluhan juta juga hiks *cek kantong kresek recehan kemarin kali2 masih ada sisanyaaa* Hehe. soalnya, d<span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif;">engan berkedok "second honeymoon #TTC" saya nggak mau kalo liburan ini jadi ala-ala backpacker haha! Maunya nginap di hotel bagus dan bawa kopernya gede2.. Zzzz bgt yah..</span></div><div><br></div><div>Hari pertama dimulai dengan pesawat pagi menuju Surabaya. Jam 8 tepat kami sudah sampai Surabaya. Janjian sama si Pak Hasan (bapak rental mobil) sekitar pukul 8.30. </div><div><br></div><div>Intermezzo, Pak Hasan ini recommended bgt lho! Dia kasih kita avanza tahun 2014 yang masih bagus, bersih, dan yang terpenting: hemat bensin! To be noted kalau selama 9 hari di Jawa Timur, kita hanya menghabiskan bensin IDR427K sajah. Buat yang mau kontek Pak Hasan, bisa DM ke saya yahh.. </div><div><br></div><div>Setelah serah terima kunci dan isi bensin perdana, kami melanjutkan perjalanan langsung ke Malang. Bekal kami hanya Waze! Dan thank God sinyal XL kuat di jawa timur. Hehe. Bertolak dari Surabaya jam 9, sampai di Malang jam 11an. </div><div><br></div><div>Karena belum bisa check in, kamipun melipir melaksanakan misi kedua (yang pertama kan you know what haha!) liburan kita: Wisata Kuliner.</div><div><br></div><div>First stop: Baso Presiden</div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQyGBQX6F0xVRvgw9PznR-wX1uwThtIrNuFEvg9sCfifDT6b_zcfLu4ivWJ5pk-kzSniK41G4Pw_jEHCIpAiSVr7Zy9usK8apkAJ_nqaZuS33eEF8917J3i7spC9Q2QlnXeMxzN-Bki2k/s640/blogger-image--281924521.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQyGBQX6F0xVRvgw9PznR-wX1uwThtIrNuFEvg9sCfifDT6b_zcfLu4ivWJ5pk-kzSniK41G4Pw_jEHCIpAiSVr7Zy9usK8apkAJ_nqaZuS33eEF8917J3i7spC9Q2QlnXeMxzN-Bki2k/s640/blogger-image--281924521.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Total yang kami habiskan untuk makanan dan minuman seperti pada gambar adalah IDR57K sajah!</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Nyam nyam. Karena mengandalkan Waze, jadi saya nggak ingat alamatnya dimana. Tinggal ketik "baso presiden" langsung keluar petunjuk arah hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Restorannya terletak di pinggir rel kereta api. Jadi, setelah parkir, kami harus menyebrang rel dulu. Baru sampai. Dan ketika makanpun, kereta yang lewat2 menjadi salah satu "wahana" nya si bakso presiden ini. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Saking terkenalnya si baso, antriannya puanjang rek! Udah panas, sumpek, antri... Hmmm It should be good. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Mungkin hal itu yang membuat saya punya iverexpectation sama si bakso. Karena ternyata begitu mencicipi rasanya, saya masih lebih suka Baso Jawir Pesanggrahan dan bakso kota cak har di citra grand. Hehe.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Second stop: Toko Es Oen</div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioHwY-qrhmBWGGC0I9TIB_bsomwtMR2bSwCu8jAUbk-KvvDdlEKkFCGpaMF6wyJrJKBVfdQL5Kbg8bBz723EyORnDafI8lsD9eMSAwJ2tNwFioGoliMA99yx7ZZNmj6WB5nad7IrgXA_s/s640/blogger-image--2012904852.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioHwY-qrhmBWGGC0I9TIB_bsomwtMR2bSwCu8jAUbk-KvvDdlEKkFCGpaMF6wyJrJKBVfdQL5Kbg8bBz723EyORnDafI8lsD9eMSAwJ2tNwFioGoliMA99yx7ZZNmj6WB5nad7IrgXA_s/s640/blogger-image--2012904852.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Malang itu ternyata sangat kental dengan budaya jaman kumpeni nya.. Banyak sekali restoran kuno yang dibuka dari jaman kumpeni2 di Malang. Salah satunya Toko Es Oen! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kelebihannya, interiormya, sudah pasti kuno lah yah.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ4DKCAV4ucOm_kgVwivfgiH80zmOXa9l8OkoA3lMSn3qINUJQsk9s6QIByXcREW0ARGzCG-SvuGHVl2btfpagbM9TGBQjqmliHb8aI8QgDdOkCJtV5PWGCTn-n87CX07riSZxjSt7lqM/s640/blogger-image-1105445273.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ4DKCAV4ucOm_kgVwivfgiH80zmOXa9l8OkoA3lMSn3qINUJQsk9s6QIByXcREW0ARGzCG-SvuGHVl2btfpagbM9TGBQjqmliHb8aI8QgDdOkCJtV5PWGCTn-n87CX07riSZxjSt7lqM/s640/blogger-image-1105445273.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Tapi, tidak lebih dari itu.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Mungkin karena, lagi2 saya ini overexpectation. Kalau teman2 udah pernah makan es ragusa, yang juga terkenal dengan es nya yang sudah dari jaman nenek kakek kita, es ragusa menurut saya lebih enak. Dan, es Oen ini tidak murah sodara2! Atas se-emprit es dan kue yang kami makan diatas, kami harus membayar hampir 2x harga baso</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Next destination! Pia Cap Mangkok, langsung di pabriknya di Tidar. </div><div class="separator" style="clear: both;">Tadinya kami mau beliin seluruh umat manusia yang kami kenal di jakarta. Sayangnya pia ini umurnya pendek, cuma 2 minggu. Too bad. Karena saya cuti 2 minggu, so teman2 kantor definitely nggak dapet pia mangkok yaa.. Haha</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Plus point dari pia mangkok: enak, garing, nggak terlalu coklat, mudah ditemui, dan nggak mahal. Terlebih, penjualnya nggak songong (lirik pia super terkenal di pulau sebrang) hehe</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Akhirnya setelah sampai jam checkin kamipun check in ke hotel. Hotel yang kami book adalah OJ Best Western Hotel, yang ternyata terletak di tengah kota malang dan memiliki kamar yang bersih dan luas. Recommended!</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah checkin, kami tidak menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Kami lanjut dengan next culinary destination! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Cwie Mie Malang Hok Lay (yang juga founded di tahun-tahunnya kumpeni *katanya katanya*) </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFpiT0WOlip1qdb5VoYp7OgP-6RdPnmRandiPsBpLfxmUz6J04K2KJbg23619TW6Bt3pn8T7DPVhyphenhyphenrQZPvWlhqgJ8gxGubNBjnw59Ft4UhO56tssnfLj1gEkYLe7NpdVC-7rPOxEU17hI/s640/blogger-image--371664847.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFpiT0WOlip1qdb5VoYp7OgP-6RdPnmRandiPsBpLfxmUz6J04K2KJbg23619TW6Bt3pn8T7DPVhyphenhyphenrQZPvWlhqgJ8gxGubNBjnw59Ft4UhO56tssnfLj1gEkYLe7NpdVC-7rPOxEU17hI/s640/blogger-image--371664847.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Ini enak bangett!! Sayang perut ini tidak muat lagi untuk makan 2x :( </div><div class="separator" style="clear: both;">Dan masih harus menyisakan ruangan kosong untuk the last dessert of the day. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Desset malam itu kami lengkapi dengan kue Puthu Lanang yang super terkenal. Awalnya saya pikir puthu itu hanya dari Medan.. Ternyata ada juga puthu di Jawa hehe. Pardon my minimum knowledge. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Puthu lanang nggak jauh dari OJ Best Western. Untuk itu, sambil menurunkan sisa2 cwie mie hoklay dalam perut, kami putiskan untuk jalkak dari hotel. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sampai disana, saya pikir saya akan melihat warung atau semacamnya. Ternyata tidak, puthu lanang ini hanya dijual di pinggiran jalan menggunakan meja. Mungkin karena itu harganya jd murce bangeet.. Dengan IDR10K, kita sudah bisa menikmati 10 puthu, atau 10 klepon, atau 10 cenil, atau 10 lupis, atau paduan kesemuanyahh.. Murah banget kan!! Nggak ada separo harga puthu di Jakarta *big smilee*</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA76Zfs6Jq8JTrawbio0lJwUiAYw0-HFyH5JJ8vP6sAW7s3JrzVNFIguFNEudED5UP6DCQ5MMHpPa6H_FRc2vQl_vXHk2aJEmd2iOTpAPAlntAcra_e5CGCrfTrD-fingxTa7pXKC6yxc/s640/blogger-image-1465663230.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA76Zfs6Jq8JTrawbio0lJwUiAYw0-HFyH5JJ8vP6sAW7s3JrzVNFIguFNEudED5UP6DCQ5MMHpPa6H_FRc2vQl_vXHk2aJEmd2iOTpAPAlntAcra_e5CGCrfTrD-fingxTa7pXKC6yxc/s640/blogger-image-1465663230.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Hari keduaa.. </div><div class="separator" style="clear: both;">Karena ke-cheapo-an kita, dan nampaknya sayang melewatkan satu saja kesempatan wiskul di Malang, kami tidak memesan breakfast di hotel. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Awalnya kami mau makan Cwie Mie Gloria untuk sarapan pagi di dekat alun2 kota..Sayangnya belum buka :( Tapi namanya blessing in disguise, akhirnya kita mampir Rawon Nguling yang ternyata juga terkenal dan super enak.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKk2UmhvlSbbBi9hS6e91298utOtjWSslz6FV9bMQ_-GJUnLiLkX7gNCE0A_mwe0zMVdrPfig3XUEZgP1s88Bdo0ce7TApHkQcmgI9YvP6H4y5fvF1AX-fIGuX3dJ7d1Chl5OElnbKbvM/s640/blogger-image--328578605.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKk2UmhvlSbbBi9hS6e91298utOtjWSslz6FV9bMQ_-GJUnLiLkX7gNCE0A_mwe0zMVdrPfig3XUEZgP1s88Bdo0ce7TApHkQcmgI9YvP6H4y5fvF1AX-fIGuX3dJ7d1Chl5OElnbKbvM/s640/blogger-image--328578605.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah perut kenyang, kami langsung melaju ke Museum Malang Tempo Doeloe. Sayangnya, karena ada acara fun bike di alun-alun Tugu, kami harus berputar2 mencari jalan ke Museum ini. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Museum Malang Tempo Doeloe saya singkat ajah yah jadi MMTD, untuk mempermudah pengetikan hahah.. MMTD ini menceritakan terbentuknya kota Malang mulai dari jaman sebelum masehi. MMTD mengingatkan saya ke museum di Hong Kong (lupa namanya, yg pasti bukan MHKTD hehe) yang menceritakan mulai dari sejarah geografis hongkong sampai ke dinasti2 bersejarah.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Tiket masuk HANYA IDR15K!! Murah banget yahh.. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH1wACkjJdAKaP1IaV_k0IzgSuXiH196JlczodDfIJJbbmvCH6qZ8dqW7Yqwh_eitco3G2wwYd7WA3wc8mB4C-bt-dPis-cyuJrgtxyH0A1iLbAITTz9JNSp2cWvAYnhe-V1jlSTMF0w8/s640/blogger-image--362110079.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH1wACkjJdAKaP1IaV_k0IzgSuXiH196JlczodDfIJJbbmvCH6qZ8dqW7Yqwh_eitco3G2wwYd7WA3wc8mB4C-bt-dPis-cyuJrgtxyH0A1iLbAITTz9JNSp2cWvAYnhe-V1jlSTMF0w8/s640/blogger-image--362110079.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">(Sayang ada tangan jail yang coret2 temboknya)</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kalo kalian masih ingat cerita Ken Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung dan juga keris sakti yang membunuh turun temurun, di MMTD diceritakan lagi cerita itu lengkap dengan silsilah kerjaan Singasari Majapahit. (Msih inget kagakk sejarah kelas 3 SD nihh!!) </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah cerita kerjaan, dilanjutkan dengan pendudukan kumpeni di Malang. Banyak banget dokumentasi2 (asli) peninggalan penjajahan kumpeni di Malang. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRDYZxfCc5myC90-QOn5Hmiy51Cw7c1iEY-P4TYEGJ530T6dCjsRTuwNb5knwsVnVyT3nvZQMWhutDvSTURQEW3LckupjzgMDcb9r0cXe_UPEbsKOk6dAz5K9GRcQpaURP70X-HpcjGdg/s640/blogger-image--367789452.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRDYZxfCc5myC90-QOn5Hmiy51Cw7c1iEY-P4TYEGJ530T6dCjsRTuwNb5knwsVnVyT3nvZQMWhutDvSTURQEW3LckupjzgMDcb9r0cXe_UPEbsKOk6dAz5K9GRcQpaURP70X-HpcjGdg/s640/blogger-image--367789452.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Kalau kalian suka sejarah, MMTD salah satu tempat wajib dikunjungi di Malang. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah dari MMTD, kita masih merasa kenyang dan nggak sanggup kalau dilanjutkan langsung dengan makan siang. Hehe. Akhirnya kita jalan lagi menuju candi Singasari. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Nggak banyak cerita di balik candi Singasari sih.. Hanya salah satu candi pemujaan (tadinya ada 7, tapi hanya ditemukan 1). Anehnya, candi ini berada di komplek perumahan. Nggak seperti candi2 besar yang terkenal yang sudah dirawat dengan baik. Masuknya pun hanya dipungut biaya "serelanya" oleh si bapak penjaga. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEl7siX1YoE_lgwJH31GyKQn01MiWEGQA8E2WisD5A87WEopliLJc40zTHqlQX7RDC2DweMfL-fvFhK33jbv7Iwz-O-mvX5eV-z2na5htP1LwHqCQUAG8s13MhID92uFULBSE9xRKIknI/s640/blogger-image--1385824351.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEl7siX1YoE_lgwJH31GyKQn01MiWEGQA8E2WisD5A87WEopliLJc40zTHqlQX7RDC2DweMfL-fvFhK33jbv7Iwz-O-mvX5eV-z2na5htP1LwHqCQUAG8s13MhID92uFULBSE9xRKIknI/s640/blogger-image--1385824351.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah dari Singasari, kami akhirnya memutuskan untuk makan sore (bukan makan siang atau makan malam yah). </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Makan sore dulu, mampir di Sate Bunul Pak Paino. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwlVF50usBsQrlpscA0sh7y75f79YRrR0Zy7ZL7MEtKZjb5aZAS9_aWf38qQKdj1Lauz0m9RpjhVH9wOiuH0cNnSSM7m9gVMtdcMM3yDLpjL2syk3hCK5KFhGNuHsEny19tupAqia8Bc/s640/blogger-image-1642791733.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwlVF50usBsQrlpscA0sh7y75f79YRrR0Zy7ZL7MEtKZjb5aZAS9_aWf38qQKdj1Lauz0m9RpjhVH9wOiuH0cNnSSM7m9gVMtdcMM3yDLpjL2syk3hCK5KFhGNuHsEny19tupAqia8Bc/s640/blogger-image-1642791733.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sate ini adalah sate pertama (next masih bbrp kali kita makan sate di Batu) dan sate terenak selama perjalanan kita. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">After nyate, kita tidak lupa kalau semuanya berasal dari yang Di Atas #ciehhh mampirlah kita ke Gereja KayuTangan. Gereja ini juga salah satu gedung kuno peninggalan belanda. Exteriornya bisa dibilang mirip Katedral Jakarta. Sayang nggak difoto, karena kami sudah buru2 mau misa. Dan interiornya seperti ini </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMqXcr8LIZlbWUYnAaG6O5hTMOGiHK3iTXdiAkUg0s1GfyxYd4ws2jsK3MVZt0arUDw-YXsPFoaks7lQpXl_T0Sp8gJDt6Esz4PI0hdGMzXQThOJI-ezvHyptxWfWg7NGbjWEr2NAOjXo/s640/blogger-image-797317258.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMqXcr8LIZlbWUYnAaG6O5hTMOGiHK3iTXdiAkUg0s1GfyxYd4ws2jsK3MVZt0arUDw-YXsPFoaks7lQpXl_T0Sp8gJDt6Esz4PI0hdGMzXQThOJI-ezvHyptxWfWg7NGbjWEr2NAOjXo/s640/blogger-image-797317258.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Mirip lah yahsama gereja-gereja kuno lain di Jakarta, seperti gereja Theresia menteng. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sepulang misa, perutnya si MT yang bottomless pun sudah meminta isi. *sigh* akhirnya kita malam2 makan ronde dan angsle Titoni. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Semua orang pasti sudah tau ronde. Yang baru pernah saya dengar adalah angsle. Ternyata angsle ini isinya kuah santan hangat dicampur kacang hijau, mutiara (apa sih itu namanya yang seperti di hokben) dan lain2 (penjelasan ini sangat tidak menjelaskan yah!) haha. Sayangnya tidak sempat kami foto. Hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Hari ketiga dan hari terakhir di Malang! </div><div class="separator" style="clear: both;">Kami mulai dengan "jalan pagi" hehe. Dari hotel, ke alun2 tugu, ke alun2 Malang, dan balik lagi ke Hotel. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Rencana awalnya adalah jalan kaki dari hotel dan lari2 di alun2 Tugu. Tapi ternyata, orang2 Malang sudah memulai harinya (note, saat itu hari senin) dengancukup pagi. Jam 6 lewat, alun2 Tugu sudah ramai dengan kendaraan bermotor. Akhirnya kita urungkan niat untuk lari, dari pada nanti ditabrak motor. Anyway, banyak banget lho pengguna motor di Jawa dan mereka semua masih dengan baik menaati lampu merah!!</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Akhirnya kami jalan2 di alun2 Malang. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjmisBICBUKB7i32LsTDoIp5AcwmGir2lnsC1izYrMY1KFP0VFn_-snzjbgreiVszB7rDMpQdgDf6Pi0Gm2Jft9LMVITHW_E9jnPxYr9gvDedV9cKSjufWj_SvCjoPRh3BjAws-JzjRqc/s640/blogger-image--495081219.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjmisBICBUKB7i32LsTDoIp5AcwmGir2lnsC1izYrMY1KFP0VFn_-snzjbgreiVszB7rDMpQdgDf6Pi0Gm2Jft9LMVITHW_E9jnPxYr9gvDedV9cKSjufWj_SvCjoPRh3BjAws-JzjRqc/s640/blogger-image--495081219.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;">(Pardon my handsome husband who was holding his cemilan) </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Alun2 Malang itu benar2 rapih, terawat, rindang, dan bagus. Kalo bisa dibilang mungkin mirip hyde park syd tapi lebih kecil. Noted juga di alun2 masih banyakburung2 yang mampur dan beterbangan. Dan nggak ditembakin anak kampung hehe. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Di perjalanan pulang kami melipir mengisi perut dengannasi pedas khas Malang. </div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUgJI_zUC_5pRryiLoLEHr5UdUSyrJH9f0IQsVwflOFRjrcE75xO4-AyV6ggr_UoUKRKbMBPOvqWI8SvfuMpQMz4QbdD6kFu6EPVhUq0QKnKyYQBEaxOQiS3r8YqJPCRy3re3ElnnLYls/s640/blogger-image--2037784187.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUgJI_zUC_5pRryiLoLEHr5UdUSyrJH9f0IQsVwflOFRjrcE75xO4-AyV6ggr_UoUKRKbMBPOvqWI8SvfuMpQMz4QbdD6kFu6EPVhUq0QKnKyYQBEaxOQiS3r8YqJPCRy3re3ElnnLYls/s640/blogger-image--2037784187.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Terus terang saya lupa nama restonya. Karena ini hanya resto rumahan yang kami lihat di jalan menuju hotel dan sepertinya enak, akhirnya mampir. Untungnya, beneran enakk!! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Sampailah kita di penghujung kunjungan kota Malang yang full of culinary spots! </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Jam 10 pagi kami sudah siap rapih jali di mobil untuk melanjutkan road trip ke kota Batu.</div><br></div>Next post yahh! Otherwise akan jadi kepanjangan :) </div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div><br></div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3538636225328211539.post-45850568527055410342015-08-01T11:57:00.001+07:002015-09-23T15:53:15.727+07:00Hysterosalpingography - HSG<span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Ada yang bisa baca kata diatas dalam sekali sebut dan tanpa kesalahan? Let me know yah kalo ada dan kamu bukan dari medical school hehe.</span><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Mama saya selalu bilang kalau saya orangnya tidak teliti dalam membaca dan menulis. Ternyata, setelah besar saya tau kenapa. Karena otak saya bekerja dengan membaca 1-3 huruf pertama dan terakhir. Seperti kata2 di atas, saya akan baca "Hystero or hysti something something lah.." Ternyata dari kecil otak malas ini sudah menjadi tanda lahir. :) </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Anyhow. Saya nggak akan membuat posting mengenai cara membaca dan cara otak saya bekerja. Sesuai judulnya, saya akan bahas mengenai HSG. :D</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Life after marriage. </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Months after married, saya selalu dihujani dengan pertanyaan apakah saya sudah "isi". Kalau kata salah satu teman saya, itu merupakan siklus hidup manusia, ditanya tiada habisnya. Kita harus step out dan mengabaikan seluruh komentar orang, dan biarkan diri sendiri yang membuat keputusan.</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif; -webkit-text-size-adjust: auto;">Bulan-bulan awal, saya memang sepakat dengan diri saya sendiri (krn MT nggak setuju) untuk menjaga dahulu. Karena saya harus menempuh perjalanan cukup jauh menggunakan pesawat. Kemudian, sejak awal 2015, kami akhirnya sepakat untuk TTC (try to conceive). </span></div><div><span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif; -webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Dengan berjalannya waktu, orang2 semakin banyak yang bertanya apakah saya sudah isi. Terus terang saya adalah orang yang menerima dan mencerna "opini publik" dan "apa kata orang". Tanpa disadari, pertanyaan2 itu telah membuat saya jenuh. </span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Setelah sekian bulan berusaha, namun belum menghasilkan, maka kami memutuskan untuk mulai pemeriksaan ke dokter obgyn. Keputusan ini diambil, terutama karena saya tidak mau "terlambat" bertindak, jika (amit2) ternyata ada sesuatu yang berbeda yang menghambat pembuahan. Kembali lagi, banyak opini yang menganggap saya terlalu terburu2. Belum 1 tahun menikah, harusnya sabar saja. Untuk apa ke dokter dst. Saya, sempat fed up, tapi akhirnya saya menutup telinga atas komentar2 semacam itu. Saya mulai bisa menerima nasihat teman saya untuk step out dan ignore semuanya.</span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Setelah bertanya ke beberpa rujukan, akhirnya saya putuskan untuk berkonsultasi dengan dokter Yani Toehgiono di RS PIK. For the record, dr. Yani adalah dokter yang membantu om dan tante saya setelah 6 tahun berusaha memiliki anak. Dan dia sudah sangat berpengalaman. Berbekal referensi ini, akhirnya kami pergi kesana. </span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Intermezzo, sebelum kunjungan dr. yani, saya mendengar beberapa kasus "pasangan muda" yang nampaknya lagi marak (apasih). Salah satunya adalah PCOS. Singkatnya, PCOS adalah sel telur yang tidak matang dan tidak bisa dilakukan pembuahan. Penyebabnya banyak: genetik, hormon, makanan, dll.</span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Nah, dihantui dengan penyakit PCOS tersebut, kami akhirnya melakukan sesi pertama ke dr. Yani. Kunjungan pertama dr. Yani langsung menyuruh USG. USG yang ada di pikiran saya adalah usg melalui perut yang dikasih cairan dingin2 empuk. Hehe. Ternyata saya disuruh buka celana, tiduran, dan membuka dan menekuk kaki *shock* ternyata dr. Yani melakukan transvaginal ulatrasound. Usg yang dimasukan melalui vagina. Anyhow, beliau menyatakan "kok ini telurnya kecil yah.." </span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Mendengar pernyataan itu, dikombinasikan dengan bayangan penyakit PCOs, kepercayaan diri sayapun runtuh. Padahal dokternya nggak bilang apa2 ttg pcos. Dia hanya memberikan obat subur yg dimakan saat mentruasi. Tapi, namanya jaman sekarang segala informasi sudah canggih, padahal nggak tau benar atau salah. Akhirnya saya menangis bombay ala2 drama sinetron pas jalan pulang haha!! </span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Kunjungan kedua ke dokter, ternyata hasilnya bagus semua. Tinggal menunggu pembuahan. MT pun diberikan vitamin penguat sperm oleh dokter. Dan kami diberi jadwal untuk "bikin PR" *malu* haha!</span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Akhirnya dokter berpesan, kalau bulan ini gagal, bulan depan HSG yah. Nahloh! Makhluk apaan ituu.. </span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Ternyata Tuhan berkehendak lain. Saya gagal bulan itu. Dokter suspected karena saya terserang demam saat masa subur. Huhu. Tapi tetap dia menyarankan HSG. </span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></font></div><div><font face="Helvetica Neue Light, HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif"><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">HSG adalah:</span></font></div><div><ol style="margin: 0px; padding: 0px;"><li class="mod" data-md="61" style="margin: 0px; padding: 12px 16px 0px; list-style: none; clear: none;"><div class="_oDd" data-hveid="30" style="padding: 8px 0px 10px;"><span class="_Tgc _x9e" style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Hysterosalpingography (<b>HSG</b>) is a radiologic procedure to investigate the shape of the uterine cavity and the shape and patency of the fallopian tubes. It entails the injection of a radio-opaque material into the cervical canal and usually fluoroscopy with image intensification.</span></div></li></ol></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">(Sumber: wikipedia) </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">HSG dalam bahasa yang lebih sederhana adalah: pengecekan tuba falopi dengan menggunakan teknologi radiologi. </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Caranya? </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Kalo baca pasti horor sihh.. Intinya adalah menyemprotkan cairan antibiotik ke dalam kandungan untuk mengecek apakah ada penyempitan, perlengketan, atau gangguan lain pada rahim dan saluran tuba falopi. Karena itu, sebelum HSG, kita tidak boleh berhubungan. Dan harus menandatangani pernyataan "tidak hamil"</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Setelah disemprot, perutnya nanti di foto rongent. Dan hasilnya dikasih lagi ke dokter. </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Hasil HSG saya?</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Hasilnya: bau asap. Kenapa? Karena seperti membakar uang 900ribu di api unggun. Hasilnya normal semua. Beberpaa orang sudah bilang ke saya. Ciri2 orang memiliki gangguan tuba falopi adalah sakit yang berlebihan saat datang bulan. (Note: jangan percaya langsung dengan tulisan saya, ada baiknya pembaca melakukan research dan bertanya lebih lanjut ke dokter masing2) </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Perasaan saat di meja foto rontgent: horror! Karena melihat alat2nya. Perasaan saat HSG: ternyata tidak sakit, hanya tidak nyaman mendengar sesuatu masuk ke rahim melalui si miss V. Perasaan setelah HSG: seperti orang masuk angin dan kepingin boker. Dan penyakit perut ini berlangsung semalaman :( </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Perasaan waktu liat foto hasil HSG: buseeeettt daahh kek ada alat sepanjang 15 cm masuk ke rahim eikeee *horrooorrr* </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Ok, nampaknya saya telah memperhoror seluruh cerita ini. Haha</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Hasil research baru2 ini mengatakan HSG meningkatkan kesuburan sampai 30% dalam 3 bulan pertama. Kenapa? As simple as krn setelah "ditiup" cairan HSG, saluran tuba falopi menjadi lebih "lengang". Haha. Dan sekarang sudah berjalan 2 bulan dengan hasil masih nihil hehe. </span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Saya sih nggak berharap hasil research nya tepat, secara research nya pakai google docotr haha. Tapi ttp saja ada secuil porsi otak saya yg berharap2 cemas Haha.</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Ok, mohon doa nya yahh readers! Ciao!</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;">Buat readers yang juga lagi dalam proses TTC, smoga membantu memberi info yahh posting kali ini hehe. Good luck!</span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div><div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto;"><br></span></div>Anastasia Windyhttp://www.blogger.com/profile/10737205582939107431noreply@blogger.com2