Friday, February 28, 2014

I choose to be happy

Hari ini saya mau menulis sesuatu yang agak-agak serius. Ser-San serius tapi santai (haduh, jadul banget bahasa gw!!)

Hari ini banyak sekali hal-hal yang terjadi yang mungkin bisa merusak mood saya. Kalau mood nya sudah rusak, it definetely will ruin my weekend! (NO!!)

There was a time when a small thing could easily ruin my mood. Tapi sekarang saya sudah tau, if you want to be happy, then u should choose to be happy.

Baru sekarang sadar sih soal hal-hal beginian, mungkin masalah ada pada faktor "U" a.k.a umur yang sudah harusnya dewasa. haha.

Hari ini, saya memulai Jumat dengan malas. Memang minggu ini to-do-list saya sudah beres, dan saya tidak punya hal yang urgent yang harus diselesaikan. So, what else could I do instead of: ENJOYING MY DAY. HAHA!

Tapi lagi heaven-heaven-nya (oposeh bahasanyaa) tau-tau jam 4 bermunculan email kerjaan. Sebenarnya itu bukan tanggung jawab saya, tapi 2 orang colleagues saya cuti minggu depan, dan saya harus back up mereka. Awalnya memang sempet mengeluh, kenapa mereka nggak berbagi kerjaan dari pagi tadi? kenapa harus 1 jam sebelum tenggo? kenapa..? kenapa?? (banyak kenapanya dhe).

Lagi, hari ini saya harusnya dijemput sama Papa. Tapi mendadak papa kasih kabar kalau beliau ada halangan, jadi saya harus naik taxi pulang. This is Friday. Can u imagine how hard to find taxi on Friday in Sudirman?? Tadinya saya decide mau naik ojek. Tapi mengingat tidak membawa perlengkapan (masker, jaket berkupluk buat tutup kepala). Akhirnya karena sakit perut dan takut hujan saya harus merogoh kocek lebih dalam. :(

Lagi, jalanan sangat maceeeet kalau naik taxi di jam 6. Yang seharusnya bisa saya tempuh 1 jam lebih sedikit, saya harus tempuh 1 jam 30 menit. Dan yang paling heboh adalah: menahan perut melilit!! haha.

Lagi, rencana pulang cepat sudah gagal total karena kerjaan mendadak dan cari taxi yang susah. Akhirnya rencana mau joget hiphop abs pun saya mundurkan. Tapi sampai rumah, terpaksa harus jagain ponakanku nan-bandel (tapi lucuk!!). Pulang langsung menyalurkan kemelilitan perut saya ke WC haha! Makan mandi, dan langsung menjaga ponakanku yang nggak mau minum susu, nggak mau tidur, maunya hanya main dan nonton. Ditambah pengasuhnya yang ngedumel terus. Akhirnya joget perut itu saya urungkan (Besok ajah pagi2 fitnes hehe).

Seluruh kejadian di atas sudah sangat cukup membuat mood weekend berantakan. Tapi I CHOOSE TO BE HAPPY. hehe.

Soal kerjaan, banyak teman sekantor lain yang mendukung dan memberi support, so, nggak akan berat dikerjain sama suasana hati yang enak nanti di hari senin. (Don't worry boss! I'm happy! hehe). Kedua, soal merogoh kocek buat taxi dan buang waktu di traffic. Well, ini nggak ada solusinya sih, so buat apa dipikirin lebih lama, toh uang sudah keluar, waktu sudah terbuang, supir taxi sudah senang karena dapat order. So, I choose to be happy.

Joget perut yang terbengkalai. Salah saya sendiri hari ini minum soya shake yang pakai ice cream vanilla. Makanya hari ini jadi merasa bersalah banget kalau nggak joget perut. Tapi eniwei besok kan mau fitnes, so kalo hari ini jelek2 mood nya, besok pasti jadi males fitness. hehe. Dan, menjaga ponakan itu seruu, sebel, lucu jadi satu. Sampai akhirnya ponakan saya nggak mau lepas sampe tidur sama saya, itu namanya achievement! hehe. So, I choose to be happy!

Morales of the story are:
* saya sudah tua.
* Happy is not a given situation, it is an effort to forget and forgive.

Ciao!

No comments: