Tuesday, March 11, 2014

Mengelompokkan Manusia

Postingan kali ini dibuat sambil menunggu telepon dari si MT. haha.

Tiba-tiba pas lagi liat-liat Path, kepikiran topik yang udah ada di kepala, tapi sulit sekali diungkapkan dari beberapa minggu yang lalu (lebay banget).

Akhir-akhir ini saya sering sekali menemukan ide-ide topik tulisan aneh di kepala, mungkin karena saya sering terjebak di kemacetan Jakarta. Dan kalau sudah terjebak, jadinya ngelamun (untung saya jarang ngelewatin kuburan kalo lagi nyetir hihi bisa-bisa nanti kesambet! *amit2!!*)

Ok, back to the topic! Mengelompokkan Manusia. Apasih itu? (Mungkin kalau ada salah satu pembaca yang mempunyai background psikologi, bisa tolong bantu saya dengan tulisan ini. Eniwei, dulu saya mau lho jadi psikolog, tapi karena "himbauan" papa akhirnya saya jadi akuntan (sudahlah, ini akan saya ceritakan di posting-posting mendatang saja hehe kalau nggak nanti jadi OOT hoho).

Dulu, waktu masih sering ikut mudika (sekarang namanya OMK), saya pernah diajarkan mengenai 4 pengelompokkan sifat orang: sanguinis, plegmatis, (apalagi yah 2 nya lupa dhee.. nggak mungkin "romantis" kan?? hahaha!). Lalu ada lagi baru2 ini muncul introvert vs extrovert. Lalu ada lagi teori tentang sifat anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu. Dan lain lain.

Saya adalah tipe orang yang tidak begitu mengenal diri sendiri dalam kelompok2 manusia yang sudah ada. Misalnya, orang bilang saya extrovert, karena saya bawel. Tapi saya merasa akan bawel ke orang-orang tertentu saja, dan nggak pernah nyaman berada di lingkungan baru. Jadi saya bilang saya interovert. Tapi di lain sisi, saya senang sekali berbagi dengan orang lain, dari tulisan, dan sharing. Jadi kalau gitu, saya extrovert atau introvert??

Lalu saya pernah baca teori anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu. Saya anak bungsu, dengan hanya punya 1 kakak yang bisa dibilang cuek sama dd nya yang manis ini (cuek yah, bukan nggak sayang). Nah, kalo dalam teori si sulung dan si bungsu, nggak masuk juga tuh sama saya. Di teori itu disebutkan, kalo si bungsu harusnya menjadi seorang penyayang, petualang,.. (apalagi yah saya agak lupa, pokoknya yang sifat lucu2 cantik dan manis gitu lha). Nah hal ini nggak sesuai juga sama saya (kita ngomongin sifat yah, bukan appearance, kalo ngomongin appearance, saya lucu2 cantik dan manis kok! hehehe). Saya lebih seperti anak tengah, yang katanya berantakan (yes, my room doesn't look like a girl room hehe *oops!) Yang katanya mandiri (mungkin karena saya kuliah selalu jauh dari rumah dan saya punya kakak yang cuek, jadi saya seperti terbiasa untuk mandiri). Tapi saya juga cengengesan gini punya jiwa leadership lho (a.k.a mau sok ngatur wkwkw!) artinya saya juga punya jiwa anak sulung. Nah lho, sekarang saya nggak ada bungsu-bungsu nya sama sekali!!

Yah inti dari tulisan ini adalah, saya berkesimpulan kalau sifat manusia itu tidak bisa dikelompok2an. Manusia itu unik! 1 orang cuman ada 1.

Morale of the story, jangan pernah menghakimi orang, karena kita semua berbeda. :)

Selamat malam!

No comments: