No lah, as if you dont know me. Mana ada postingan saya yang berbobot? Haha
Walaupun postingan kali ini berbau agamis, tapi percayalah sama sekali tidak ada maksud fanatisme dibaliknya. Buat yang kenal sama saya pasti meng-iyakan hal ini. Secara yahh, ke gereja ajah bolong2, mana mungkin ada maksud famatisme haha!
Segala sesuatu hal yang saya katakan dalam posting ini hanyalah pendapat saya semata yahh.. Hihihi!
Jadi, latar belakang pelaksanaan novena ini adalah keroposnya ketebalan iman saya sejak saya merasa "tidak sempat" untuk berdoa. Sejak kapan? Sejak menikah tepatnya haha! Tuhan saya sudah kalah dengan kesibukan, kemacetan, kepenatan, kelelahan.
Padahal, kalau ditilik ke belakang, saya sudah sangat sering menggantungkan kehidupan saya di tangan Tuhan dan melalui bantuan Bunda Maria.
Pertama kali saya merasa diselamatkan melalui doa Bunda Maria adalah saat saya SMA. Dimana saya akan mengadakan pesta sweet 17, seperti kebanyakan remaja gaul SMA pada masa itu. Satu hari sebelum pesta, Jakarta dihadang banjir. Dalam pemikiran anak SMA yang dangkal dan sedang galau, akhirnya diajarkan oleh mama saya untuk rosario. Malam itu saya rosario. Rosario yg mungkin paling khusuk yg saya laksanakan selama 17 tahun hidup saya (sebelumnya setiap kali rosario pasti ngantuk atau ketawa2 sama kakak saya *sigh*).
Kedua kali saya merasakan bantuan tangan Tuhan melalui Bunda Maria, adalah saat Ujian Nasional SMA. Dari awal tahun ajaran di kelas 3, suster kepsek kami, Sr. Anthony mengajarkan novema 3 kali salam Maria. Dan kami berdoa ini terus di pagi hari sampai dengan hari ujian dan pengumuman kelulusan. Hasil ujian saya? Nggak usah ditanya, yang penting lulus! Pdhal berbekal pengetahuan ilmu alam (terutama kimia) yang sangat dangkal #anakIPAgadungan
Ketiga kali saya diberkati lagi adalah saat saya ujian akhir saat mengambil Master di Syd. Kalo ditanya, loh pas ujian akhir saat BA gimana? Waktu ujian akhir BA, saya tidak berfikir akan mahalnya uang kuliah yang ortu saya keluarkan, jadi saya ujian ajah dengab santai. Nah saat di Syd, karena saya sudah mengenal betapa susahnya mencari uang (apalagi di KAP) kebayang betapa mahalnya jika saya harus mengulang satu saja Subject disana huhu. Dan akhirnya dengan berbekal berdoa di Katedral, saya berhasil lulus dengan mulus (wihh rhyme!!) dr sana.
Keempat (banyak banget yah, iyah memang) saya kembali berdoa novena 3x salam maria menjelang hari pernikahan saya. Dan, dengan jadwal yang super padat, lokasi yang berada di wilayah macet, di hari H, semua acara suprisingly lancar tanpa ada gangguan macet. Why? Muzizat.
Nah, cukup dengan 4 muzizat besar selama hidup saya dan (buat org yg mengenal saya dari dekat pasti tau) betapa lurusnya jalan hidup saya (yg saya selalu syukuri), orang tua yang baik dan lengkap, keluarga yang utuh, pacar (yang hanya satu2nya dari dulu) yang setia yg akhirnya jadi suami, karir yang cukup baik, dan sangat banyak yg lain lagi. Sudah seharusnya saya tetap dan terusberdoa dan bersyukur.
Oleh karenanya, dan juga karena kebetulan ada libur panjang dan kebetulan bulan May (bulan Maria), akhirnya kami, saya dan MT, memutuskan untuk melaksanakan novena ini sambil keliling2 Jakarta yang saat itu sepiii.. Dan kami juga membawa harapan untuk segera memiliki momongan ( so sekalian diselipkan harapan dalam doa *ciee*)
Dan berikut ini adalah jadwal kami (kalau-kalau ada yang mau ikut).
Gereja Santo Thomas Rasul (Bojong Indah)
Gereja Santo Andreas ( Greenville)
Gereja Maria Bunda Karmel (Tomang)
Gereja Salvator (Slipi)
Gereja Kristus Raja yg punya patung bunda Maria yg paling bagus menurut saya (Pejompongan)
Tadinya mau ke gua Maria Imaculata di Univ. Atma, tapi pada hari libur gerbang Atma ditutup. Akhirnya kami lanjutkan ke Gereja St. Ignatius Loyola.
Gereja Santa Theresia (Menteng) sekalian misa Jumper
Gereja Katedral
Dan pada akhirnya homebase Gereja Maria Kusuma Karmel!
For sum up:
"God is never too busy to listen. Don't be too busy to talk to Him"
Cheers,
Saya yang masih berusaha meluangkan waktu.