Setelah siklus January yang diharapkan tidak datang, malah datang sesuai jadwal, sayapun kembali berkunjung ke dr Arie lagi. Kalau di episode sebelumnya saya datang pada h+2, kali ini saya sengaja datang di h+3, dengan alasan di hari itu sudah tidak terlalu banyak (if u know what I meant) haha!
Transv di h+3 belum kelihatan apa2 sih. Ketakutan adanya kista di episode sebelumnyapun tidak terbukti karena hasilnya rahim saya bersih. Dokter hanya memberi resep obat penyubur (femara 2x1) dan asam folat yang bukan generik (folilet gitu kalo gak salah). Padahal dengan berbekal pengetahuan di bill episode 1, saya berharap mencetak bill yang lebih murah (karena MT sudah tidak dikasih vit yang super mahal itu). Tapi ternyata dengan penggantian obat2 baru, billingnya masih sama *omooo!!* akhirnya saya disuruh balik lagi di h+13 (karena h+14 jatuh di hari minggu)
Sebelum masuk h+13, banyak sekali drama di episode kali ini. Pertama dimulai sejak mertua saya berkata bahwa leher saya tampak membesar (regardless memang saya naik 3-4kg setelah married haha!!) akhirnya saya ke dokter dan disuruh USG, karena ditakutkan adanya pembengkakakn tyroid. Akhirmya saya USG, dan kata dokter USG nya: ini kebanyakan isinya lemak (thank you docfor reminding me haha!) tapi juga ditemukan 2 kista yang besarnya hanya 2-4 mm. Dan tidak akan berdampak apa2 menurut dr USG.
Setelah hasil USG keluar, kembalilah kami ke dr umum yang memberi rujukan. Tapi si dr umum ini malah menyuruh saya ke dr bedah (yang belum saya ikuti sampai sekarang). Karena saya kurang percaya dengan dr umum ini, sayapun dibantu mama untuk tanya2 ke teman2nya yang dokter. Dan semuanya berkata itu wajar. WAJAR! *sigh* untunglah ketakutan tyroid membesar sudah gone dan ternyata lemak (duh!)
Drama kedua adalah hasil medical check up (MCU). Karena fasilitas kantor yang sudah lama tidak saya gunakan, akhirnya (mumpung masbur belum mulai) saya melakukan MCU di salah satu RS besar di jakarta selatan. Hasilnya: payudara kiri dan kanan ditemukan adanya lump (yang setelah saya check2 sendiri tidak menemukan apa2, malah adanya memang tulang rusuk saya yang agak menonjol, yang sudah ada dari sejak jaman SMP). Kedua, dr obgyn saat MCU bilang saya ada keputihan dan diiming2in kalimat yang katanya bisa berpengaruh ke kesuburan (yang akhirnya setelah di confirm ke dr Ari, itu namanya cervical mucus atau cairan kesuburan, dan bukan keputihan.. What the.......). Belum berakhir sampai disitu, hasil USG perut menyatakan ovarium saya ada kista sebesar 1.5cm. Ini masih bingung sih, tapi kontra indikasinya, kenapa selama ini saya transv USG di dr Yani dan dr Arie, tidak pernah kelihatan. Dan sayapun sudah tanya kiri kanan dan katanya memang kadang "telur" itu bisa terlihat seperti kista. Lain2nya, Puji Tuhan normal.
Tibalah h+13. Kembali ke dr Arie. Hasil USG transv menunjukkan saya lumayan sensitive dengan obat barunya dr Arie. Ketebalan dinding rahim kata dr: excellent (9mm). Jumlah telur ada 3: 2 di kiri (18 dan 16mm, belum terlalu matang), 1 di kanan (21mm, yang katanya akan ovulasi segera). Dokter sih bilang harusnya bulan ini 80-90% chance berhasil. Kalau melihat kondisi rahim saya. Tapi 10% nya ada di kondisi suami dan sisanya unknown. Kalau bulan ini belum berhasil, dr Arie menyarankan insem, karena dengan insem, bisa membantu "mencuci" sperm dan hanya yg berkualitas baik yang dimasukkan. Kali ini dojter tidak menyarankan untuk balik konsul di h+21. Dia suruh kami balik kalau sudah positif atau, again h+2/3 di siklus yang baru.
Yak, dengan berbekal "jadwal" baru kamipun pulang dan memutuskan untuk cuti selama kurleb 1 minggu. Semiga saja di episode kali ini bisa berhasil, jadi nggak usah merogoh kantong lebih dalam. Hehe!
Dan ternyata, si bulan yang tidak dinanti datang tepat waktu! Haha! Ternyata 80-90% itu hanyalah harapan semata. Huhu. Kesempurnaan 100% hanya ada di tangan Tuhan.
Dan akhirnya eps 2 pun berakhir!
We'll update on the next eps soon yah! :)