Monday, October 26, 2015

Jawa Timur Part 1: Malang


Entah gimana, akhirnya kita berdua came up untuk mengunjungi Jawa Timur. Mulai dari rencana ke NZ, menciut jadi ke Kor-Jap, menciut lagi jadi ke JaTim.. HAHAHA. Intinya sih lagi-lagi uang!! Haha karena terlalu sayang mengeluarkan uang puluhan juta *nasib punya suami orang Semarang* hehe 
Note: bukan menghina yah, tapi konon katanya orang berdarah Semarang itu pelit.. EH! salah2, mereka bilang, mereka itu pandai mengatur uang! #whatever hehe (to all Semarang ppl, I love you! Xixixi)

Intinya, karena saya belum bisa merajuk si MT, jdlah saya nurut ke Jawa Timur ajah.. Dan setelah pulang: nggak menyesal lho! Walaupun ujung2nya juga menghabiskan puluhan juta juga hiks *cek kantong kresek recehan kemarin kali2 masih ada sisanyaaa* Hehe. soalnya, dengan berkedok "second honeymoon #TTC" saya nggak mau kalo liburan ini jadi ala-ala backpacker haha! Maunya nginap di hotel bagus dan bawa kopernya gede2.. Zzzz bgt yah..

Hari pertama dimulai dengan pesawat pagi menuju Surabaya. Jam 8 tepat kami sudah sampai Surabaya. Janjian sama si Pak Hasan (bapak rental mobil) sekitar pukul 8.30. 

Intermezzo, Pak Hasan ini recommended bgt lho! Dia kasih kita avanza tahun 2014  yang masih bagus, bersih, dan yang terpenting: hemat bensin! To be noted kalau selama 9 hari di Jawa Timur, kita hanya menghabiskan bensin IDR427K sajah. Buat yang mau kontek Pak Hasan, bisa DM ke saya yahh.. 

Setelah serah terima kunci dan isi bensin perdana, kami melanjutkan perjalanan langsung ke Malang. Bekal kami hanya Waze! Dan thank God sinyal XL kuat di jawa timur. Hehe. Bertolak dari Surabaya jam 9, sampai di Malang jam 11an. 

Karena belum bisa check in, kamipun melipir melaksanakan misi kedua (yang pertama kan you know what haha!) liburan kita: Wisata Kuliner.

First stop: Baso Presiden
Total yang kami habiskan untuk makanan dan minuman seperti pada gambar adalah IDR57K sajah!

Nyam nyam. Karena mengandalkan Waze, jadi saya nggak ingat alamatnya dimana. Tinggal ketik "baso presiden" langsung keluar petunjuk arah hehe. 

Restorannya terletak di pinggir rel kereta api. Jadi, setelah parkir, kami harus menyebrang rel dulu. Baru sampai. Dan ketika makanpun, kereta yang lewat2 menjadi salah satu "wahana" nya si bakso presiden ini. 

Saking terkenalnya si baso, antriannya puanjang rek! Udah panas, sumpek, antri... Hmmm It should be good. 

Mungkin hal itu yang membuat saya punya iverexpectation sama si bakso. Karena ternyata begitu mencicipi rasanya, saya masih lebih suka Baso Jawir Pesanggrahan dan bakso kota cak har di citra grand. Hehe.

Second stop: Toko Es Oen

Malang itu ternyata sangat kental dengan budaya jaman kumpeni nya.. Banyak sekali restoran kuno yang dibuka dari jaman kumpeni2 di Malang. Salah satunya Toko Es Oen! 

Kelebihannya, interiormya, sudah pasti kuno lah yah.. 
Tapi, tidak lebih dari itu.

Mungkin karena, lagi2 saya ini overexpectation. Kalau teman2 udah pernah makan es ragusa, yang juga terkenal dengan es nya yang sudah dari jaman nenek kakek kita, es ragusa menurut saya lebih enak. Dan, es Oen ini tidak murah sodara2! Atas se-emprit es dan kue yang kami makan diatas, kami harus membayar hampir 2x harga baso

Next destination! Pia Cap Mangkok, langsung di pabriknya di Tidar. 
Tadinya kami mau beliin seluruh umat manusia yang kami kenal di jakarta. Sayangnya pia ini umurnya pendek, cuma 2 minggu. Too bad. Karena saya cuti 2 minggu, so teman2 kantor definitely nggak dapet pia mangkok yaa.. Haha

Plus point dari pia mangkok: enak, garing, nggak terlalu coklat, mudah ditemui, dan nggak mahal. Terlebih, penjualnya nggak songong (lirik pia super terkenal di pulau sebrang) hehe

Akhirnya setelah sampai jam checkin kamipun check in ke hotel. Hotel yang kami book adalah OJ Best Western Hotel, yang ternyata terletak di tengah kota malang dan memiliki kamar yang bersih dan luas. Recommended!

Setelah checkin, kami tidak menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Kami lanjut dengan next culinary destination! 

Cwie Mie Malang Hok Lay (yang juga founded di tahun-tahunnya kumpeni *katanya katanya*) 
Ini enak bangett!! Sayang perut ini tidak muat lagi untuk makan 2x :( 
Dan masih harus menyisakan ruangan kosong untuk the last dessert of the day. 

Desset malam itu kami lengkapi dengan kue Puthu Lanang yang super terkenal. Awalnya saya pikir puthu itu hanya dari Medan.. Ternyata ada juga puthu di Jawa hehe. Pardon my minimum knowledge. 

Puthu lanang nggak jauh dari OJ Best Western. Untuk itu, sambil menurunkan sisa2 cwie mie hoklay dalam perut, kami putiskan untuk jalkak dari hotel. 

Sampai disana, saya pikir saya akan melihat warung atau semacamnya. Ternyata tidak, puthu lanang ini hanya dijual di pinggiran jalan menggunakan meja. Mungkin karena itu harganya jd murce bangeet.. Dengan IDR10K, kita sudah bisa menikmati 10 puthu, atau 10 klepon, atau 10 cenil, atau 10 lupis, atau paduan kesemuanyahh.. Murah banget kan!! Nggak ada separo harga puthu di Jakarta *big smilee*


Hari keduaa.. 
Karena ke-cheapo-an kita, dan nampaknya sayang melewatkan satu saja kesempatan wiskul di Malang, kami tidak memesan breakfast di hotel. 

Awalnya kami mau makan Cwie Mie Gloria untuk sarapan pagi di dekat alun2 kota..Sayangnya belum buka :( Tapi namanya blessing in disguise, akhirnya kita mampir Rawon Nguling yang ternyata juga terkenal dan super enak.. 


Setelah perut kenyang, kami langsung melaju ke Museum Malang Tempo Doeloe. Sayangnya, karena ada acara fun bike di alun-alun Tugu, kami harus berputar2 mencari jalan ke Museum ini. 

Museum Malang Tempo Doeloe saya singkat ajah yah jadi MMTD, untuk mempermudah pengetikan hahah.. MMTD ini menceritakan terbentuknya kota Malang mulai dari jaman sebelum masehi. MMTD mengingatkan saya ke museum di Hong Kong (lupa namanya, yg pasti bukan MHKTD hehe) yang menceritakan mulai dari sejarah geografis hongkong sampai ke dinasti2 bersejarah.. 

Tiket masuk HANYA IDR15K!! Murah banget yahh.. 
(Sayang ada tangan jail yang coret2 temboknya)

Kalo kalian masih ingat cerita Ken Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung dan juga keris sakti yang membunuh turun temurun, di MMTD diceritakan lagi cerita itu lengkap dengan silsilah kerjaan Singasari Majapahit. (Msih inget kagakk sejarah kelas 3 SD nihh!!) 

Setelah cerita kerjaan, dilanjutkan dengan pendudukan kumpeni di Malang. Banyak banget dokumentasi2 (asli) peninggalan penjajahan kumpeni di Malang. 

Kalau kalian suka sejarah, MMTD salah satu tempat wajib dikunjungi di Malang. 

Setelah dari MMTD, kita masih merasa kenyang dan nggak sanggup kalau dilanjutkan langsung dengan makan siang. Hehe. Akhirnya kita jalan lagi menuju candi Singasari. 

Nggak banyak cerita di balik candi Singasari sih.. Hanya salah satu candi pemujaan (tadinya ada 7, tapi hanya ditemukan 1). Anehnya, candi ini berada di komplek perumahan. Nggak seperti candi2 besar yang terkenal yang sudah dirawat dengan baik. Masuknya pun hanya dipungut biaya "serelanya" oleh si bapak penjaga. 

Setelah dari Singasari, kami akhirnya memutuskan untuk makan sore (bukan makan siang atau makan malam yah). 

Makan sore dulu, mampir di Sate Bunul Pak Paino. 

Sate ini adalah sate pertama (next masih bbrp kali kita makan sate di Batu) dan sate terenak selama perjalanan kita. 

After nyate, kita tidak lupa kalau semuanya berasal dari yang Di Atas #ciehhh mampirlah kita ke Gereja KayuTangan. Gereja ini juga salah satu gedung kuno peninggalan belanda. Exteriornya bisa dibilang mirip Katedral Jakarta. Sayang nggak difoto, karena kami sudah buru2 mau misa. Dan interiornya seperti ini 
Mirip lah yahsama gereja-gereja kuno lain di Jakarta, seperti gereja Theresia menteng. 

Sepulang misa, perutnya si MT yang bottomless pun sudah meminta isi. *sigh* akhirnya kita malam2 makan ronde dan angsle Titoni. 

Semua orang pasti sudah tau ronde. Yang baru pernah saya dengar adalah angsle. Ternyata angsle ini isinya kuah santan hangat dicampur kacang hijau, mutiara (apa sih itu namanya yang seperti di hokben) dan lain2 (penjelasan ini sangat tidak menjelaskan yah!) haha. Sayangnya tidak sempat kami foto. Hehe. 

Hari ketiga dan hari terakhir di Malang! 
Kami mulai dengan "jalan pagi" hehe. Dari hotel, ke alun2 tugu, ke alun2 Malang, dan balik lagi ke Hotel. 

Rencana awalnya adalah jalan kaki dari hotel dan lari2 di alun2 Tugu. Tapi ternyata, orang2 Malang sudah memulai harinya (note, saat itu hari senin) dengancukup pagi. Jam 6 lewat, alun2 Tugu sudah ramai dengan kendaraan bermotor. Akhirnya kita urungkan niat untuk lari, dari pada nanti ditabrak motor. Anyway, banyak banget lho pengguna motor di Jawa dan mereka semua masih dengan baik menaati lampu merah!!

Akhirnya kami jalan2 di alun2 Malang. 
(Pardon my handsome husband who was holding his cemilan) 

Alun2 Malang itu benar2 rapih, terawat, rindang, dan bagus. Kalo bisa dibilang mungkin mirip hyde park syd tapi lebih kecil. Noted juga di alun2 masih banyakburung2 yang mampur dan beterbangan. Dan nggak ditembakin anak kampung hehe. 

Di perjalanan pulang kami melipir mengisi perut dengannasi pedas khas Malang. 

Terus terang saya lupa nama restonya. Karena ini hanya resto rumahan yang kami lihat di jalan menuju hotel dan sepertinya enak, akhirnya mampir. Untungnya, beneran enakk!! 

Sampailah kita di penghujung kunjungan kota Malang yang full of culinary spots! 

Jam 10 pagi kami sudah siap rapih jali di mobil untuk melanjutkan road trip ke kota Batu.

Next post yahh! Otherwise akan jadi kepanjangan :) 













No comments: