Haii..
Setelah... (itung dulu pakai jari.. May, June, July, ..., Dec) 7 bulann!! baru saya berkesempatan update blog ini lagiihh.. dan dimulai dengan TTC.. APA?? No Windy, not this theme again, please!! hehe
Selama 7 bulan ngapain ajahh??
Ingin rasanya bilang ke kalian semua: Saya sudah 7 bulan menganduung!! tapi boong hehe.. (ngarep boleh doonkk siapa tau cepat dikabulkan hihi)..
Tujuh bulan, banyaaakkk banget yang terjadi ie. percobaan inseminasi yang batal (pas nulis kata inseminasi, kok saya merasa seperti ibu sapi yahh??), pindah kantor, pindah rumah...
Karena judulnya TTC Journey, jadi kali ini ceritanya hanya soal TTC yahhh... yang lain2 saya ceritakan di lain kesempatan dan waktu. :)
Kali ini, sub-judul TTC nya adalah "Percaya Nggak Percaya"
Jadi, setelah TTC season 2 episode 2 gagal maning, kami memutuskan untuk melakukan inseminasi (kembali lagi saya berfikir saya seperti mama sapi -red). Datanglah kami hari kedua datang bulan ke Pak Dokter Ari (apakabar yah dia sekarang).. Setelah diresepin obat untuk memperbesar telur (sekarang saya merasa seperti ayam-red) kami pulang dengan membawa bill yang kembali lagi mahal (ini sudah siap mental deh). Saya ingat hari itu hari rabu dan pada masa pra-paskah minggu terakhir.
Di hari Sabtunya, saya diboyong mama saya ke seorang Romo. Mungkin kalo kalian pernah dengar, nama Romo nya adalah Romo Oetomo. Romo Oetomo ini bisa dibilang Romo yang memiliki "Ilmu". Saya sih lebih percaya kalo Romo Oetomo ini memiliki "kekuatan doa" i/o disebut sebagai "ilmu" karena kalau disebut ilmu, terkesan seperti sesuatu pembelokan agama (apasih - tau apa saya mengenai agama, ke gereja saja masih suka malas hehe)..Dan romo menggunakan pendulum saat berdoa. Note: saya pernah google nama ilmu pengobatan dengan menggunakan bandul/pendulum ini, memang ada istilah medis/terapi nya, tapi saya lupa, dan coba google lagi nggak ketemu hehehe..
Saat saya bertemu romo minta didoakan (btw, ini kali kedua saya bertemu beliau, tapi baru kali ini saya didoakan secara pribadi) karena sedang menjalankan proses "inseminasi" (si ibu sapi huhu). Tetiba, di dalam doa, si Romo mengatakan secara tegas "Nggak usah Insem! Pakai cara biasa, pasti bisa normal ini" gituu... Gimana yah, saya ini orangnya suka "percaya nggak percaya".. Jadi di satu sisi saya percaya sama ROmo adalah terusan mulut Tuhan.. Tapi saya bingung kenapa si Romo begitu keras bilang itu..Kemudian, dari hasil terawangan Romo Oetomo, beliau bilang kalau si MT (suami-red) ada sedikit masalah hormon. Beliau bilang, sudah sembuh masalah hormon ini (karena baru didoakan dan dijamah oleh Tuhan , melalui Romo).
Long story short, saya membatalkan insem (jadi sia2 bill tagihan pertama itu melayang)..Datanglah Jumat Agung dan Tri hari Suci. Kalau saya jadi inseminasi (tetap kepikiran sapi-red), seharusnya jadwalnya adalah hari Senin, setelah hari Paskah. Buat teman2 yang juga pasien dr. Arie Polim, mungkin teman2 juga tau di hari Jumat Agung itu, dr. Polim kehilangan anak sulungnya, yang sedang bertugas putra altar di gerejanya. Anak sulung dr. Arie meninbggal saat bertugas (masih sedih dan nggak percaya sih kalo inget ceritanya..kasihan juga Pak dr. Arie yang baik hati). Intinya, kalau saya melanjutkan proses insem, dr. Arie (yang selama ini tau historis medis saya) nggak akan melaksanakan insem untuk saya, tapi pasti diganti dokter lain.
Nah, intinya, saya rasa perkataan Romo ada hal-hal "percaya nggak percaya" yang tersirat.. Nggak boleh insem... mungkin kaena dokter yang menangani saya kebetulan akan berhalangan. Nggak boleh insem.. mungkin juga karena bertentangan dengan ajaran katolik (ini saya sudah research, dan ternyata ada 2 pendapat..tapi memang kebanyakan mengatakan masih menentang inseminasi di ajaran katolik).. Nggak boleh insem.. mungkin karena, percuma saja hasil insem hanya akan "membuang uang" karena toh ternyata masalahnya ada di hormon nya MT (yamg ini nanti saya lanjutkan ceritanya yahh..)
Jadi moral cerita hari ini adalah: Terserah Tuhan. Jalan Tuhan pasti indah. AMIN yang kenceng sambil angkat tangan! :)
Note: teman-teman kalau mau bertemu Romo Oetomo dan minta didoakan, Rm berdomisili di gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Jogja...yang biasanya kalian sebut dengan "Ganjuran". Itu loh yang gerejanya ditengah2 ada candi kecilnya.. Romo Oetomo sudah tua sekalii sudah berusia late 80s..Tapi ingatannya masih tajam, dan masih berbicara dengan jelas. Psstt.. Romo nya agak sedikit galak (atau memang nada berbicaranya begitu).. Kalau mau datang, teman-teman bisa telepon langsung ke Romo atau ke sekretariat.
Jadi, sekian dulu cerita sayaa..Besok (semoga bisa pulang cepat lagi) dan saya lanjutkan langsung ke season 3.
Happy TTC!! Enjoying every moment! (mengingatkan diri sendiri)
No comments:
Post a Comment